Jam menunjukkan jam 11 malam, tapi dua insan itu-Minhyun dan Sejeong-belum ada tanda-tanda akan tidur.Mereka berada di ruang TV sedang nonton film bersama. Film horor.
"Sayang,udahan yuk nonton filmnya. Mending tidur." bujuk Minhyun, padahal itu mah alibi Minhyun doang ,dia sebenarnya takut nonton film horror.
"Loh kamu katanya gara-gara aku siram air sabun kamu mau diemin aku, hyun?" tany Sejeong bingung.
Sebenarnya setelah insiden Sejeong nyiram Minhyun pakai air sabun, minhyun bilang gak mau ngomong sama Sejeong dulu. Tapi dia tetap mengikuti Sejeong kemana-mana, seperti sekarang saat Sejeong ingin menonton film horor, Minhyun pun juga mengikutinya.
"Aku gak akan diemin kamu kalau kamu tidur sekarang."kata Minhyun.
"Yaudah diemin aja gak papa." kata Sejeong cuek lalu matanya kembali menatap layar TV.
"Tidur-sekarang-Sejeong."perintah Minhyun.
"Nanti Minhyun, ini lagi seru. Aku masih mau nonton"tolak Sejeong.
"Pilih. Kamu tidur sendiri di kamarmu atau aku gendong kamu , kita tidur bersama di kamarku?" ancam Minhyun.
Sejeong melotot. Buru-buru berlari ke kamarnya yang baru. Ish dasar deh minhyun nyebelin.
"Eh eh, Sejeong ini TVnya dimatiin dulu." tepat setelah Minhyun berkata begitu, hantu yang berada di film tiba-tiba muncul.
"ANJER! SEREM WOY! SEJEONG! "
Sejeong yang berada di kamarnya hanya tertawa mendengar teriakan Minhyun.
Rasain
***
"Hyun, bangun dong. Katanya mau nganterin aku."Sejeong menggoyang-goyangkan badan Minhyun yang berada di balik selimut.
Minhyun menangkap tangan Sejeong. Lalu meletakkannya di dahinya.
"5 menit lagi ya. Aku gak bisa tidur semalem."gumam Minhyun.
Sejeong duduk di pinggir kasur."Lagian kamu ngapain sih?" tanya sejeong khawatir.
"Kan gara-gara kamu nonton film horor."jawab Minhyun masih memejamkan mata.
Sejeong menahan tawanya."Loh aku kan gak ngajak kamu nonton bareng. Kamunya yang ngikut aku."
Minhyun diam.
"Yaudah, hyun. Kamu tidur lagi aja. Aku berangkat sendiri gak papa kok." kata Sejeong sambil berusaha melepaskan tangannya yang dipegang Minhyun.
Tapi Minhyun tidak mau melepaskan tangan Sejeong.
"Gak. Aku yang nganterin kamu."kekeuh Minhyun.
"Tapi kamu masih ngantuk. Tidur aja."
Minhyun bangun dari tidurnya."nih aku bangun. Tungguin aku ya. Aku mandi dulu."
Sejeong menurut.
"Yaudah, aku bikin sarapan dulu ya hyun."kata Sejeong lalu berjalan keluar kamar Minhyun.
Minhyun mengangguk.
Sejeong berniat membuat nasi goreng untuk sarapan mereka pagi ini. Diambilnya wajan yang masih bersih lalu mulai membuat nasi goreng. Tentu dengan bumbu instan.
Setelah selesai dia mulai menata meja.7 menit kemudian, Minhyun datang.
Sejeong menatapnya sekilas. Lalu duduk di kursi.
"Emang udaranya dingin ya hyun?" tanya Sejeong.
"Gak sih."jawab Minhyun.
"Terus ngapain pake coat?"
"Buat gaya aja." jawab Minhyun polos.
Sejeong memutar bola matanya. "Yaudah cepet makan. Chungha uda nanyain ini."
"Iya iya."
Seperti biasa, Minhyun memimpin do'a. Lalu mereka pun makan bersama.
Setelah selesai makan, mereka pun berangkat.
***
Setelah mengantar Sejeong, Minhyun mengendarai mobilnya menuju Cafe miliknya.
Kring kring
Ada telpon masuk. Minhyun mengangkatnya tanpa melihat nama si penelepon.
"Halo?"
" Halo, hyun. Ini gue Jonghyun."
"Oh lu. Kenapa, jong?"
"Ada yang mau gue omongin. Gua ke cafe lu."
"Ok"
Lalu telpon pun dimatikan oleh Minhyun. Minhyun penasaran apa yang mau diomongin Jonghyun. Pasalnya jarang sekali sahabatnya ini menelponnya duluan kecuali ada hal darurat.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF [Minhyun]
FanfictionHwang Minhyun hanya ingin mempertahankan apa yang menjadi miliknya.