"Sore ini aku nggak jadi pergi deh Qi, maaf ya...." Ayu merapikan barang-barangnya kedalam tas. "Ibu ada pesenan banyak hari ini, buat acara nikahan. Jadi aku mau bantuin."
Qiya yang sedari tadi hanya diam menatap monitor komputer dengan pandangan kosong. Pikirannya berkecamuk tak tentu arah membuatnya bingung dengan keputusan yang akan ia berikan. Abi dan Farhan menyerahkan semua kepadanya. Entah itu diterima atau ditolak Qiya yang memutuskan.
"Qi!"
"Allahuakbar! Kamu kok ngagetin gitu sih!" Tanpa sadar Qiya sedikit teriak ketika Ayu mengejutkannya.Seisi ruangan menatap mereka berdua dengan tatapan heran. Qiya yang merasa bersalah meminta maaf beserta Ayu.
"Kamu dari tadi bengong?"
"Nggak tau...."Qiya mengemasi barangnya kemudian beranjak. "Aku pusing banget serius!"
"Yaudah ke kantin dulu yuk!"
Qiya menganggukkan kepalanya setuju. Mungkin Segelas air dapat menjernihkan pikirannya.Kelopak bunga berwarna kuning mulai berguguran memenuhi jalanan kampus. Terlihat beberapa tertiup angin dengan arah tak menentu. Beberapa juga jatuh kedalam sungai dan mengapung mengikuti arus sungai.
"Nih minum!"
"Thanks."Qiya melemparkan pandangannya kearah sungai dengan burung-burung diatasnya. Sungai di kampus ini memang tidak besar. Tapi cukup teduh dengan pepohonan yang amatlah rindang.
"Aku proses ta'aruf sama Ardhan Ay..." Qiya meletakkan gelas plastik berisi minuman dingin di bangku taman. "Kemarin lusa dia datang kerumah, ketemu Abi ngajuin lamaran. Tapi Abi nyaranin buat ta'aruf dulu."
Ayu membulatkan matanya terkejut mendengar ucapan Qiya. Ternyata laki-laki itu Memang tidak main-main dengan perkataannya. "Terus kak Farhan?"
"Abang sama Abi sama-sama nyerahin semua ke Aku. Padahal Bang Farhan tau gimana sikap Ardhan ke aku waktu pertama ketemu di kampus dulu." Qiya menghembuskan nafas pelan tidak mengerti jalan pikir kedua laki-laki yang amat disayanginya.
Flashback
Terlihat seorang wanita duduk di bangku taman berteman setangkai mawar. Hari ini hari guru. Dan sekolahnya mengadakan perayaan besar. Ia berkontribusi menjadi salah satu siswa yang ikut memeriahkan acara dengan pentas Baris berbaris bersama teman-temannya.
"Qi mau es?" Ucap seorang wanita dengan mengangkat kedua kantong plastik berisi minuman segar ditangannya.
"Mau dong! Kalau bukan buat aku siapa lagi coba." Keduanya duduk dan saling tertawa menceritakan pengalamannya masing-masing.
"Ay, aku dikasih ini sama Ardhan."
"Bunga?"Qiya mengangguk pelan sambil mengulum senyumnya. "Dia juga bilang suka sama Aku Ayy!"
"Amazing. Terus kalian sekarang?"
Qiya hanya tersipu malu dengan pertanyaan Ayu. "Jadi kalian pacaran?"
"Dia bilang gitu Ay. Kita sama-sama suka dan setuju juga buat jalanin ini pelan-pelan."
"Kak Farhan?"
"Bang Farhan nggak tau ay. Jangan bilang ya?"
"Tapi nanti kalau-"
"Kan kamu juga Ay, kita sama-sama jalanin ini diam-diam. Oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assyauq [RE-EDITING]
SpiritualSyauqiya Al-Husni Tentang seorang wanita yang ingin menjadi lebih baik dan menjadikan pertemanan Adalah salah satu jalan terkuat yang membuatnya ingin lebih dekat dengan Sang Pencipta. Ia juga berusaha sekuat mungkin tidak lemah dalam menghadapi se...