Alergi

2K 59 0
                                    

         Gue bangun dari tidur dan melihat ruangan yang berbeda pada saat sebelum gue tidur, gue melihat jam tangan gue dan jam menunjukkan pukul 19.15. gue pun turun dari ranjang dan menuju ruangan yang menurut perkiraan gue itu adalah kamar mandi, dan ternyata benar... Itu adalah kamar mandi. Gue pun mulai membersihkan diri.

         Setelah beberapa menit gue pun keluar dari kamar dan melihat ke lantai bawah, ternyata semua sahabat gue lagi makan malam. Dengan langkah sedang gue menuruni anak tangga dan bergabung dengan mereka.

"Loe akhirnya bangun juga" kata Serin sambil meminum air mineral

"Hmm, sorry gue gak ikutan beberes..." Kata gue dan melihat Zee yang sedang enaknya melahap makanan di depannya. Gue pun melihat semua menu makanan di atas meja dan itu semua berhubungan dengan ayam

"Hmm, ayam semua?" Tanya gue pelan

"Iya, loe gak suka?" Tanya Varel

"Hmm, suka kok" kata gue, sebenarnya semua sahabat gue gak tau kalau gue alergi dengan daging ayam, dengan pelan gue memakan ayam goreng itu dan berdoa supaya besok gue masih hidup.

Setelah beberapa menit, gue dan semua sahabat gue pun sudah selesai makan. Sekarang kita Kedang berkumpul di ruang tengah.

"Guys, gimana kalau kita besok keliling puncak" ajak Almi

"Boleh juga tuh" kata Byan sepakat

"Ok, besok ya..." Kata Varel

"Hmm, guys gue ke kamar duluan ya" kata gue namun langkah gue terhenti karena satu ucapan dari Zee

"Key loe gak papa kan? Kok wajah loe pucat?" Tanya Zee

"Gue gak papa kok, gue ke-"

'BRUK'

Tiba tiba pandangan gue kabur, gue kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai. Dengan samar samar gue mendengar suara semua sahabat gue memanggil nama gue, namun mata gue gak mau di buka dan... Pandangan gue pun hitam.

👭👭👭

Author Pov

'BRUK'

"Key!" Teriak Zee sangat kenceng, sedangkan Rahel dia langsung menuju ketempat dimana Key pingsan

"Key! Bangun,,, loe kenapa?" Tanya Rahel sambil menepuk-nepuk bahu Key

"Dia kenapa?" Tanya Almi

"Gue gak tau, sekarang juga gue bakalan bawa dia ke rumah sakit" kata Rahel dan segera menggendong Key dengan gaya bridal style.

"Gue ikut, yang lainnya tolong jaga villa ya..." Kata Zee dan pergi menyusul Rahel yang sudah jalan duluan

        Tak membutuhkan waktu lama oleh Rahel mengendarai mobil, mereka pun sampai di rumah sakit dan dengan segera Rahel membawa key ke ruang pemeriksaan.

"Maaf tolong, kalian keluar dulu" kata dokter itu sambil menutup pintu .

      Diluar suasana sudah tegang, Zee dia tampak cemas... Namun tiba tiba saja Zee merasakan sakit yang teramat sangat di bagian perutnya. Namun dia hanya menahannya, dia cuman duduk sambil memegangi perutnya.  Tampak dari kejauhan Rahel tengah mondar mandir di depan pintu ruang pemeriksaan, sesekali dia melihat kearah pintu,,, namun dokter tak kunjung kunjung keluar.

10 menit kemudian....

'ceklek'

Pintu ruang pemeriksaan di buka oleh dokter, dengan segera Rahel pun pergi kearah dokter itu. Sedangkan Zee dia hanya bisa jalan pelukan sambil menahan rasa sakit di perutnya.

"Dokter gimana keadaan teman saya?" Tanya Rahel

"Maaf apa disini ada pihak keluarganya?" Tanya dokter itu

"S-saya dok" kata Zee

"Hmmm, apakah anda tidak apa apa?" Tanya dokter itu sambil melihat Zee yang wajahnya sudah memucat

"Saya tidak apa-apa Dok" kata Zee

"Hmm baiklah, seharusnya kita duduk dulu" kata dokter itu dan duduk di kursi tunggu,, begitu juga dengan Zee dan Rahel

"Untung kalian membawa dia tepat waktu kesini" kata dokter

"Emangnya kembaran saya kenapa dok?" Tanya Zee

"Dia menderita alergi terhadap daging ayam, dan itu bakalan membuat dia sakit perut, pingsan, mimisan, bahkan bisa saja meninggal" jelas dokter itu yang berhasil membuat Rahel dan Zee terkejut

"Meninggal dok?" Kata Rahel

"Iya, dan untung saja kalian membawanya kesini dengan cepat" kata dokter

"Hmm, apa kita boleh masuk kedalam dok?" Tanya Rahel

"Ya boleh, silahkan... Kebetulan pasien sudah sadarkan diri" kata dokter dan pergi , sedangkan Zee dan Rahel pun segera masuk ke ruangan dimana Key dirawat.

"Key,,," kata Zee sedangkan Key dia hanya senyum

"Loe kenapa? Kok wajah loe pucat" tanya Key

"Hmm, gue gak papa kok. Loe kenapa gak bilang kalau loe alergi daging ayam" kata Zee

"Hehehe gue sengaja, dan gue kira... Gue gak bakalan bisa hidup lagi" kata Key

"Loe itu ya, jadi loe sengaja gitu? Biar semua orang cemas?" Kata Rahel yang agak meninggikan volume suaranya.

"Sorry gue gak bermaksud kok, Oya apa gue udah boleh pulang?" Tanya Key

"Gue gak tau , Hel coba loe tanyain ke dokter" pinta Zee, dengan segera Rahel pun keluar untuk meminta izin membawa Key pulang.

"Key loe kan tau... Gue cuman punya saudara satu,," kata Zee

"Hmm itu cuman gue" kata Key

"Dan loe juga.. loe harus jaga dirinya loe. Kalau loe sakit gue juga ngerasain sakit" kata Zee

"Jadi wajah loe pucat karna gue?" Tanya Key

"Hmm, dan loe harus sembuh" kata Zee

"Gue bakalan usahain" kata Key

"Jangan ngomong gitu... Ha.rus. sem.buh" kata Zee penuh penekanan

"Iya ya... Gue harus sembuh" kata Key serta tersenyum kepada kembarannya itu

👭👭👭

Serin Pov

       Gue lagi fokus dengan labtob, tapi tiba tiba saja ada yang menutup mata gue dengan dua buah tangan. Namun sebelum disuruh tebak gue sudah tau sia orangnya.

"Anjes... Jangan" kata gue

"Iya iya,,, kamu lagi apa? Dari tadi aku panggil namun kamu cuekin aja" kata Anjes sambil ngerangkul gue

"Jes, kamu jangan gini ahk! Nanti. Kalau yang lain liat gimana?" Kata gue sambil melepas rangkulan dari Anjes

"Kenapa? Kamu kan udah jadi milik aku" kata Anjes

"Dih... Belum sepenuhnya,,, kita kan belum muhrim" kata gue dan agak menjauh dari Anjes

"Ok, aku bakalan nikahi kamu hari ini juga" kata Anjes dengan santai

"Kamu apa apaan sih? Emangnya nikah itu gampang apa" kata gue pergi ke kamar

                                 








Gimana? Sorry kalau ada typonya...

Jangan lupa baca part selanjutnya ya...

Thanks karna udah baca...

See you....






THE TWINS #S1 (Revisi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang