19

1.7K 49 0
                                    

Sesampai di rumah, gue hanya bisa senyum senyum sendiri karena perlakuan Rahel ke gue di gedung tadi. Dia hampir ngambil first kiss gue. Sesampai di kamar ada yang yang nelpon gue tapi nomornya gak gue kenal. Dengan ragu ragu gue mengangkatnya.

"Hallo?"

"Hallo, dek.. masih kenal gak?"

"Sorry, ini siapa ya?"

"Ini gue, Allen.. yang linenya kamu blok"

"Allen?"

"Iya.. jangan lupa di save ya nomor aku... See you dek"

Seketika orang yang bernama Allen itu memutuskan pembicaraan sepihak.

"Dia dapat nomor gue dari mana?" Tanya gue sambil rebahan di kasur.

                                    👭👭👭

           Sudah 2 Minggu angkatan 34 tidak sekolah, alias libur panjang. Tapi mereka di panggil ke sekolah lagi karena mengambil ijazah dan rapor semester 6. Seperti biasa gue dan Rahel selalu bersama, sekarang Rahel tidak membawa motor kesekolah, melainkan membawa mobil sport baru yang dia dapat dari papanya karna dia di terima di perguruan tinggi di Bandung. Sedangkan gue, sudah daftar juga di universitas yang sama dengan Rahel... Tapi gak di terima.

"Udah siap? Ada yang ketinggalan gak?" Tanya Rahel

"Udah, yuk berangkat" kata gue, dengan segera Rahel membukakan pintu mobil untuk gue... Namu. Tiba tiba Zee datang

"Hel... Gue nebeng ya?" Tanya dia

"Gak da gak da... Loe ganggu gue sama Rahel aja" kata gue

"Ya... Loe kok gitu sih" kata Zee

"Yaudah,..." Kata Rahel, dengan girangnya Zee masuk dan duduk di jok belakang.

"Kalau loe jadi obat nyamuk jangan salahin kita berdua ya" kata Rahel, gue lihat dengan seketika raut wajah Zee berubah

"Gak jadi deh, gue berang Varel aja" kata Zee dan keluar, sedangkan gue dan Rahel ngakak abis

                                    👭👭👭

             Mobil yang di kendarai oleh Rahel pun memasuki pekarangan sekolah yang sudah di ramaikan oleh anak angkatan 34, 35, dan 36. Semua adik kelas gue sedang melihat ke arah mobil Rahel, gue pun menatap Rahel dan tatapan gue di balas oleh Rahel.

"Tanang aja" kata Rahel sambil memegang tangan gue, dia pun keluar dan membukakan pintu mobil untuk gue.

"Yaudah, ayok..." Kata Rahel mengandeng tangan kanan gue, yang membuat semua orang berteriak iri.

"Kita mau kemana?" Tanya gue

"Tempat anak anak lain" kata Rahel, sedangkan gue hanya diam dan mengikuti kemana Rahel membawa gue.

Sampailah kita di kantin yang sudah lama tidak kita kunjungi, terdapat di sudut ruangan terdapat semua sahabat gue dan Rahel... Kita berdua gak mau ketinggalan... Kita pun ikut gabung

"Hay, udah lama?" Tanya Rahel sembilan duduk, dan gue pun duduk di samping Rahel

"Lumayan,,, Oya.. ngomong ngomong PJnya belum ya?" Kata Varel

"Iya ya... Gue paham, ntar ... Habis nrima ijazah kita ke resto, gue bakalan buking tu resto" kata Rahel

"Wais... Asyik tu" kata Anjes

"Tapi kalian mesan makanan gak boleh harganya lebih dari 5.000" kata Rahel dan gue yang mendengar itu langsung tertawa

"Itu sama aja,.. loe punya pacar, kaya, tapi Mendit" kata Byan, mendengar itu kuping gue panas sendiri

THE TWINS #S1 (Revisi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang