Perhatian

2.4K 82 0
                                    

Matahari sudah terbit, namun keadaan jalan raya di Jakarta tetap padat. Suara klakson mobil dan motor terus saja terdengar. Namun tak jauh dari lokasi itu, tampak sebuah rumah yang cukup mewah. Disana tidak ada seorang pun yang memulai pembicaraan. Mereka semua sibuk menyantap sarapannya masing masing.

"Mm pa ma, Zee sama Key berangkat dulu ya" kaya Zee memecahkan keheningan diantara mereka

"Ya.. hati hati dijalan ya, Oya Zee jangan lupa jagain Key" pesan Angel

"Iya ma" kata Zee dan sembari mengalami tangan Angel dan Deba, begitu juga dengan Key.

                                 👭👭👭

      Tak membutuhkan waktu lama bagi Zee mengendarai mobil, mobil yang di kendarai Zee pun masuk ke dalam halaman sekolah. Dengan langkah sedang Zee keluar dari mobil dan membuka bagasi mobilnya untuk mengambil kursi roda milik Key. Setelah mengambil itu Zee kembali menutup bagasi mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Key, dengan perlahan lahan Zee membantu Key turun dari mobil dan mendudukkan Key di kursi roda. Mereka tidak sadar, bahwa semua siswa siswi yang ada di parkiran menatap mereka.. terutama Rahel. Dia baru sampai dan memarkirkan motor tak jauh dari mobil milik Zee.

"Sorry, gue udah ngerepotin loe" kata Key sambil melihat kebelakang, karena sekarang Zee sedang mendorong kursi roda itu menuju koridor sekolah.

"Iya, lagian kita ini kembar... Jadi harus wajib saling tolong menolong" kata Zee yang disertai senyum. Sedangkan Key hanya diam dan menatap ke depan. Namun langkah mereka terhenti, karena ada yang memanggil nama mereka berdua. Zee dan Key pun melihat ke belakang, mereka pun melihat seorang cowok bertubuh tegap itu. Cowok itu pun menghampiri Zee dan Key.

"Key, loe kenapa?" Tanya Rahel sambil memegang bahu Key, sekarang tatapan mereka bertemu.. Rahel melihat iris mata hitam Key, yang menurut dia itu hal yang sangat indah

"Kaki.. gue, gak kenapa napa kok" kata Key sambil mengalihkan wajahnya

"Trus kenapa loe pake kursi roda?" Tanya Rahel

"Gak, gue gak papa" jawab Key lagi, sekarang dia sudah mulai kesal dengan tingkah aneh Rahel yang tiba tiba saja perhatian.

"Trus kenapa kaki loe di perban?" Tanya Rahel, pertanyaan ketiga ini berhasil membuat Key tidak bisa menahan emosinya. Dia pun melepaskan genggaman tangan Rahel yang ada di bahunya

"Kalau gue bilang gak papa! Ya gak papa!" Jawab Key dengan nada keras

"Loe kenapa jadi marah gini sih?" Tanya Rahel heran

"Suka suka gue! Emangnya gue ini siapanya lo?! Pacar enggak! Teman enggak!" Jawab Key

'Deg'

Seketika hati Rahel terasa sangat panas, dia mencerna satu persatu perkataan dari Key tadi.

     'iya ya, gue kan bukan pacarnya? Kenapa gue perhatian gini' kata Rahel dalam hati.

"Sorry, gue cuman kaget aja ngelihat loe pakai kursi roda" kata Rahel dan pergi meninggalkan Key dan Zee

"Zee, ntar loe gak usah antar gue sampai kelas ya" kata Key

"Oh, Ok" kata Zee dan melanjutkan langkahnya, sambil mendorong kursi roda yang diduduki oleh Key secara perlahan.

                                 👭👭👭

'Kring'

Bel masuk sudah berbunyi, namun Key masih berada di koridor sekolah. Dengan tas yang sedang dia pangku, dia mendorong roda kursinya itu dengan tangannya. Namun rasanya itu hanya sia sia saja, lokalnya berada di tingkat 3 jadi bagaimana bisa dia menaiki tangga yang begitu banyak?

THE TWINS #S1 (Revisi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang