prolog

14 1 0
                                    

"Rafa awas!!!"

Pip...pip...pip..

Brak.....

Mata itu terbuka. Menampilkan iris coklat muda milik sang gadis yang baru saja sadar dari komanya selama tiga tahun.
Setelah pengelihatannya benar-benar jelas, sang gadis memperhatikan sekitarnya. Hanya dinding putih dan juga bau obat-obatan yang di jumpainya, serta alat-alat medis dan selang yang menempel pada tubuhnya.

Ceklek.....

Seorang pria dengan tinggi dan juga sebuah jas yang melekat pada tubuhnya masuk ke ruangan putih di mana sang gadis di rawat sambil membawa bungkusan.

"Kau sudah sadar??" tanya sang pria datar, tidak ada emosi sedikitpun yang terselip dari kata-kata yang keluar dari mulutnya. Pria itu lalu meletakkan kantongan yang dibawanya tadi ke atas nakas di samping gadis yang terbaring.
Sang gadis hanya menganggukan kepalanya dengan wajah heran.

"Anda siapa??"tanyanya ragu-ragu. Pria itu lalu duduk di sofa yang tersedia, ia membuka jas hitam miliknya dan menyisahkan kemeja putih dengan dasi biru yang di longgarkan.

"Aku Rafathar josheptian Adiwiyata. CEO Wiyata group" Ucap sang pria yang dikenal dengan nama Rafa dengan nada datarnya. Sang gadis tercengang akan penuturan Rafa. Pasalnya, bagaimana bisa ia di jenguk oleh seorang yang sangat kaya dan juga mm.....Tampan.

"Saya mau pulang"gadis itu mendadak gugup setelah mengetahui nama dari pria yang menjenguknya.

"Baiklah, kita akan pulang besok"

"Kita??"beo sang gadis.

"Ya. Kau akan pulang ke rumahku"

"Apa??, tapi aku juga punya Rumah sendiri tuan. Tidak usah membawaku ke rumah anda"

"Apa kau ingat di mana rumahmu??" tanya Rafa dengan nada meremehkan. Gadis itu hanya menggeleng tanda tidak tahu.

"A-aku....tidak mengingat apa pun. Nama ku juga aku tidak tahu"

"Baiklah. Mulai sekarang namamu Arianika Adiwiyata"

"Eeh??, A-adiwiyata??"

"Memang kenapa??"

"Be-berarti saya akan menjadi bagian dari keluarga Adiwiyata"

"Ya"jawab Rafa singkat.

Miss youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang