part#4(beach)

3 1 0
                                    

"Haah~, segarnya"gumam Elice setelah sampai di pantai tempat biasa ia berlibur bersama keluarganya.

"Di sini cantik sekali. Mirip di jepang"Gumam Haruka di samping Elice yang sedang meregangkan tangannya  merasakan angin pantai.

"Kalian lesu sekali. Ayo, semangat"ucap Elice ketika melihat Rafa dan Ria berjalan malas ke arahnya sambil menyeret tasnya.

"Ayo ganti baju"ucap Elice lalu menarik tangan Ria dan berlari ke arah rumah kecil tempat berganti baju.

"Kau tidak berganti baju Haruka??"tanya Rafa lalu duduk di atas pasir putih samping Haruka.

"Eh??, aku lupa. Kalau begitu aku ganti baju dulu yah"Haruka lupa mengganti pakaiannya karena terlalu menikmati ke indahan pantai yang tersaji di depannya.

"Dasar. Cewek memang menyusahkan"Rafa bermonolog sendiri lalu membuka kaos pantainya, menyisahkan celana selututnya.

"Hai honey, bagaimana pakaian Mom??"tanya Elice ketika selesai mengganti pakaiannya menjadi kaos pantai, celana pantai dan juga topi pantai.

"Bagus Mom"jawab Rafa datar.
Lalu Haruka datang dengan memakai pakaian yang sama seperti Yang Elice gunakan.
"Haruka, mana Ria??"tanya Elice sambil celingak-celinguk.
"Oh, dia di sana. Katanya nggak mau keluar kalau pakaiannya gitu"jelas Haruka sambil menunjuk pohon kelapa.

Elice lalu pergi ke pohon yang di tunjuk Haruka dan menemukan Ria yang tengah berjongkok dengan pakaian yang sangat terbuka berwarna pink.

"Kenapa kau sembunyi honey??. Ayo ikut"tanya Elice dan langsung menarik tangan Ria. Ria tidak sempat menolak karena terkejut akan kehadiran Elice yang tiba-tiba.

Ria terkejut saat mendapati Rafa hanya menggunakan celana pantainya dan tidak memakai pakaian dan langsung menutup matanya rapat-rapat.

"Hei. Kenapa kau menutup matamu sayang??"tanya Elice heran saat melihat Ria menutup matanya ketika sampai di tempat Rafa dan Haruka berada.

Rafa menatap Ria yang baru saja datang bersama Elice dan terkejut melihat penampilan Ria. Pasalnya, pakaian yang di gunakan Ria hanya kaos tipis yang agak transparant dan juga celana pendek yang memperlihatkan paha Ria.

"Pakaian apa yang kau gunakan?!?!, cepat ganti!!"perintah Rafa sambil berdiri dari duduk santainya membuat Ria langsung membuka matanya dan tak sengaja menatap tubuh sixpack Rafa dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah samping.

"Ohooo~~, calon suaminya marah kalau pakaian calonnya terlalu terbuka"goda Elice dan Haruka membuat Rafa kesal dan langsung menarik tangan Ria menjauh dari mereka berdua.

"Rafa, kau jangan terlalu kasar ya~"goda Elice lagi saat Rafa dan Ria pergi.

"Kenapa kau memakai pakaian ini?!?!"bentak Rafa kesal sambil memojokkan Ria di pohon kelapa yang jauh dari Elice dan Haruka.
"Kau pikir aku mau pakai pakaian yang kurang bahan ini?!?!, Mom memaksaku dan ketika aku mau mengganti pakaian ku kembali ia malah mengamuk!!"teriak Ria tidak terima ia di bentak. Ria juga begitu degdegan karena tubuhnya sangat dekat dengan tubuh pria yang menurutnya jahat.

Rafa lalu menjauhkan dirinya dari Ria membuat Ria bisa bernafas lega.

"Haah~, tau ah"gumam Rafa dan berlalu meninggalkan Ria sendiri di pohon kelapa tersebut.

"Honey, kau tak mau berenang??"tanya Elice sambil bersantai di bawah payung pantai dan karpet.
"Malas"jawab singkat Rafa, ia juga sedang bersantai di bawah payung dan karpet di samping Elice.

"Mom, aku mau berenang yah"Ria meminta ijin sebelum berenang pada Elice. Rafa menatap Ria malas ketika Ria berdiri di samping kirinya.
"Baiklah. Tapi hati-hati ya sayang"Elice memberikan Ria izin dan kembali bersantai. Ria lalu tersenyum dan berlari ke arah pantai dan mulai masuk ke dalam airnya.
"Haruka di mana Mom??"tanya Rafa bersantai dan menutup matanya.

"Dia di dalam villa. Katanya dia capek"jawab Elice dan Rafa hanya ber'oh'ria.

"Sepi sekali pantainya. Akukan jadi gampang bosan"gumam Ria di atas permukaan air. Ia terus meperhatikan sekitarnya. Sangat sepi. Dari jauh Ria bisa melihat Elice dan Rafa yang tengah bersantai di bawah naungan payung dan tikar.

"Dasar. Santai sekali dia, ingin rasanya aku menjambak Rambutnya itu"geram Ria pada dirinya sendiri sambil memukul Air.

"Rafa, kau panggil Ria. Kita mau makan siang"perintah Elice dan beranjak meninggalkan Rafa untuk masuk ke dalam villa.

Rafa menghela nafas sejenak sebelum bangun dari baringannya lalu memicingkan matanya untuk menemukan di mana kebaradaan Arianika.

"Hei bocah!!"teria Rafa sambil memberikan gerakan memanggil setelah menemukan keberadaan Ria.
Ria yang merasa terpanggil berbalik dan mendapati Rafa tengah memanggilnya dengan panggilan 'bocah'.

"Dasar!. Namaku Arianika. Bukan bocah"gumam Ria sebelum berenang ke tepian pantai. Tiba-tiba kakinya keram saat hampir sampai di pinggir pantai. Ia lalu mulai menggapai apa pun di sekitarnya. Namun, ia tak menemukan apapun untuk di raih dan membuatnya semakin sulit untuk bernafas, ia terus memberontak dalam air. Ia juga sesekali berteriak minta tolong saat kepalanya keluar dari air dan kembali tenggelam.

"Mana dia??. Kenapa lama sekali berenangnya"Rafa sudah tak sabar menunggu. Ia sesekali melihat ke arah lain dan tak sengaja melihat ada yang aneh di dalam air, ia memicingkan matanya. Setelah benar-benar melihat sesuatu aneh tersebut, iris kecoklatannya membesar dan langsung berlari menuju Ria yang hampir tenggelam.

"Hei bocah?bangun!!"ucap Rafa terengah sambil menekan dada Ria agar Seluruh Air yang Diminum Ria keluar setelah menolong Ria yang hampir tenggelam dan sekarang ia tak sadarkan diri membuat Rafa panik. Rafa terus menekan Dada Ria agar semua air keluar dan usahanya berhasil. Ria memuntahkan semua air yang diminumnya lalu terbatuk.

"Kalau kau tak tahu berenang tak usah berenang!!"bentak Rafa lalu duduk sambil meluruskan kakinya di samping kiri Ria.
"Kau membuat orang jantungan!!. Akukan jadi repot kalau kau celaka"bentaknya lagi membuat Ria kesal setelah batuknya selesai.

"Aku tidak menyuruhmu untuk menolongku!!"ketus Ria lalu berdiri di susul Rafa.
Rafa terkejut melihat pakaian yang Ria kenakan. Sebelum basah pakaiannya sudah sangat tipis dan transparant, apalagi sekarang basah, hal itu menyebabkan bikini yang di gunakan Ria sangat jelas terlihat.

"Apa yang kau lihat?!?!"teriak Ria sambil menutupi tubuhnya dengan tangannya sendiri setelah menyadari arah tatapan Rafa.

"Bukan apa-apa. Ayo, Mom sudah mengajak untuk makan siang di villa"ujar Rafa dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ria.

"Mom. Aku mau pulang!!"ucap Rafa setelah sampai di ruang makan yang berada di villa setelah selesai mandi.

"Loh, kenapa??, kita kan belum makan siang"Elice terus saja menata piring-piring tanpa menatap Rafa yang sedang dalam mode dingin.
"Mom. Aku tunggu di mobil"ucap Rafa tegas plus dingin dan langsung pergi. Elice hanya menghela nafas. Ia menyuruh para maid yang ada di sana untuk mebereskan makanan yang sudah ia siapkan dan menyuruh Haruka untuk pulang. Jika nada bicara Rafa sudah tegas plus dingin sifat keras kelapa dan memaksa Elice hilang seketika, ia tahu kalau mood anaknya sedang tidak baik.

Dalam perjalanan menuju Rumah tidak ada yang mengeluarkan kata dalam mobil, hening. Rafa sedang serius mengemudi, Elice sedang memperhatikan jalanan dari jendela, Haruka bermain ponsel, dan Ria tertidur di jok belakang, samping Haruka.

Setelah sampai di rumah, semuanya keluar dari mobil dan langsung masuk ke kamar masing-masing kecuali Rafa dan Ria yang masih berada dalam mobil yang terparkir di depan Rumah.

Tanpa berpikir panjang Rafa keluar dari mobil dan membopong Ria dari mobil dan membawanya ke kamarnya di lantai tiga.
Rafa lalu meletakkan Ria di atas tempat tidur kamarnya dan keluar dari kamar tersebut lalu masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Rafa duduk di atas Ranjang kingzize nya lalu memijit pelan pelipisnya.
"Aku lelah dengan semua ini"gumamnya dan membaringkan tubuhnya lalu terlelap.

Miss youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang