"Karma, aku harus pergi..."
Budayakan vote sebelum baca.
Karma hanya menggeleng sembari memakai jam tangan di tangan sebelah kanannya. Karma segera merapikan dasinya dan memakai kaca mata anti radiasi miliknya yang bewarna hitam.
Kamu menggembungkan wajahmu dan menunjukkan ekspresi kesal kepada Karma. Dia hanya menghela nafas lalu mengelus-elus puncak kepalamu.
"Engga boleh," Jawab Karma singkat. Karma hendak mengambil jasnya yang bewarna biru tua yang sedang kamu pegang, namun kamu berusaha menjauhkannya dari Karma.
"Bolehin aku kerja dulu! Baru aku kasih"
Karma hanya menghela nafas. Dia mengeluarkan sebuah kunci dari tasnya, lalu memberikan kunci itu padamu. Kamu menerimanya dan menunjukkan ekspresi bingung.
"Ini kunci kamarku, di sana ada laptopku yang satunya, pake itu aja"
Karma segera mengambil jasnya dan membuka pintu rumah. Kamu hanya bisa terdiam melihat kunci kamar Karma.
'cup'
Sebuah ciuman mendarat di keningmu, wajahmu langsung memerah dan matamu segera menatap mata Karma lurus.
"Bye, baik-baik, ya!"
Karma segera berjalan menuju mobil dan melambaikan tangannya padamu.
--
Setelah Karma benar-benar sudah meninggalkan rumah, kamu segera berlari menuju kamar Karma dan membuka pintunya.
'Ceklek'
Matamu berbinar-binar melihat kamar Karma, serba merah. Kamu segera mencari-cari laptop yang di maksud Karma. Tak kunjung menemukannya, huh?
Lemari sudah, meja kerja sudah, tinggal satu lagi, lemari pakaian dalam. Kamu membukanya dengan perlahan, dan...
Yang kamu temukan hanyalah celana dalam Karma. Kamu segera menutupnya dengan keras sementara wajahmu sangat merah.
Kamu berdiri dan beranjak pergi dari sana dengan pasrah, kamu hendak menutup pintu kamar Karma. Hingga kamu sadari sesuatu, ada sebuah laci di bawah kasur.
Kamu berlari dan menghampiri laci kecil itu, terkunci...
Aha, ada kunci kecil yang menggantung di kunci kamar Karma, kamu berusaha membukanya dan ternyata cocok.
Benar apa kata Karma, ada laptop di dalamnya, ada lima malahan. (Holang kayah).
Kamu mengambil salah satunya dan kembali menutup laci tersebut.
Kamu menuruni tangga hingga sampai di ruang tengah. Kamu duduk di sofa sambil mencari inspirasi."Aku... Tidak dapat mencari inspirasi lain, huft" Keluh mu sambil menatap ke langit-langit.
'Tok tok tok'
Suara ketukan pintu. Kamu langsung menoleh ke arah pintu dan terdiam sebentar. Kamu hendak berdiri, namun kamu khawatir jika itu adalah Okuda.
"Yosh! Beranikan dirimu, (Name)!" Gumanmu sambil perlahan berjalan ke arah pintu. Kamu membukanya, dan melihat seorang laki-laki berambut hitam dan seorang perempuan berambut pirang.
"Eh, kalian siapa?" Ucapmu dengan keadaan pintu sedikit terbuka. Kamu hanya mengintip mereka. Si laki-laki berambut hitam itu adalah, Tadaomi Karasuma.
"Saya adalah Tadaomi Karasuma. Apa Akabane nya ada?" Tanya Karasuma dengan tegas. Kamu mulai membuka pintu rumah dengan perlahan hingga terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Drama (Karma X Reader)
FanficMasa lalunya, dan masa laluku. Kami berdua memiliki masa lalu yang bertolak belakang, Bisakah... bisakah kami bersatu? Chara : Reader x Karma Ansatsu Kyohitsu © Yusei Matsui-sensei (Up tyda menentu)