16. Pemandangan Tidak Senonoh

1.3K 159 14
                                    

Hari telah berganti, Karma yang saat ini masih tertidur di bawah selimut mendapati teleponnya berbunyi. Tangannya berusaha untuk meraih kesegala arah, walau begitu ia tak kunjung merasakan benda padat alias teleponnya.

Karma terus mencoba, walau sudah lewat beberapa menit dan bunyi dari teleponnya itu tak kunjung mati Karma enggan untuk keluar dari selimutnya.

Hingga akhirnya dering itu pun berakhir, ia menghela nafas lega lalu kembali memasukkan tangannya ke dalam selimut.

Sudah tiga hari semenjak Nakamura diculik, semakin hari Karma semakin merasa down. Terutama hari ini adalah hari yang cocok untuk ia pakai menggalau berhubung ini adalah hari libur.

Semalam setelah berbicara dengan Nagisa, Karma memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki. Diperjalanan ia bertemu denganmu namun yang sangat disayangkan dan yang membuat hati Karma semakin down adalah ketika kamu mengabaikannya dan terus berjalan.

Setelah kejadian itu Karma sadar, kalau sebetulnya ia sedang tidak dibutuhkan oleh dunia saat ini. Walau begitu saat ini ia sangat ingin bertemu denganmu dan bercerita padamu.

Bagi Karma kamu adalah pendengar yang baik, walau ditengah perjalanan cerita kamu suka menyelak perkataan Karma.

Namun, itulah yang membuat Karma sangat suka bercerita padamu.

"Apasih yang aku pikirkan..." Gumam Karma.

Beberapa menit kemudian akhirnya Karma memutuskan untuk keluar dari selimutnya, berhubung di dalam selimut terasa sangat gerah.

"Haa, kenapa sih aku sial terus" Gumam Karma sembari menaikkan rambutnya dengan jari-jari tangannya.

Ia berjalan menuju kamar mandi, sembari melepas pakaiannya hingga ia menyadari sesuatu. Bekas luka yang masih belum terlalu kering pada kaki Karma terkena bagian yang keras dari celananya. Alhasil darah mulai bercucuran tanpa henti dan rasa sakitnya sangat luar biasa.

--

Diluar dari itu, saat ini kamu sedang berada di toko buah. Dengan bingung memilih akan membeli buah apa, hingga pandanganmu tertuju pada sebuah buah apel merah.

Melihat warna apel yang merah membuat kamu jadi teringat Karma, semalam kamu tidak sengaja berpapasan dengannya namun wajah Karma semalam sangat menyeramkan. Karena ketakutan kamu berlari tanpa menghiraukannya, kalau dipikir-pikir lagi memang kasihan Akabane Karma itu.

Kamu khawatir jika Karma sedang tidak enak badan, mungkin ada baiknya jika kamu mengunjunginya hari ini.

--

Setelah menghabiskan waktu sekitar dua puluh menit melalui bus menuju komplek perumahan Karma kamu tidak sengaja melihat seorang laki-laki cantik bersurai biru langit. Dia tampak kebingungan, dan entah kenapa situasi ini membuat kamu merasa Deja vu.

"Ha-halo?"

Laki-laki itu membalikkan badannya lalu menatapmu cukup lama. Kemudian ia menyadari sesuatu sembari menepuk telapak tangannya.

"Kau!"

Matanya berbinar-binar menatapmu, kemudian ia berjalan mendekatimu sembari tersenyum kagum.

"(Pen Name)-san, bukan!?"

"Eh, I-iya?"

"Aku adalah penggemarmu! Aku telah mengikuti banyak dari buku-bukumu sejak aku masih SMA!"

Kamu menghela nafas lega, ternyata dia adalah salah satu dari fansmu bukan salah satu dari orang-orang itu.

"Ah, iya! Apa yang penulis sepertimu lakukan di tempat seperti ini? Apa kamu akan pindah rumah?"

1. Drama (Karma X Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang