Part 2-Trust Me

31 14 0
                                    

“Kau semakin lihai saja dalam berakting Sam”

“Ah, itu cuma perasaanmu saja. Aku hanya berharap film ini cepat selesai”

“Ini tidak akan cepat Sam, film ini bahkan belum mencapai setengahnya”

“Kenapa kita harus terus mengulang aktingnya, kan jadi lama kek gini”

“Tentu saja harus diulang, supaya lebih bagus dan terlihat natural”

“Bukankah itu merepotkan?”

“Tentu saja, tapi tidak ada pilihan lain kan?”

“Iya sih”

“Oh iya, selama ini aku memperhatikan naskahmu sangat tipis”

“Ah soal itu, kak Sun bilang akan memberikan naskah dialogku lagi jika film ini sudah mencapai setengahnya”

“Dan kau percaya?”

“Tentu saja”

“Oh ayolah Sam, jangan mudah percaya seperti itu, kak Sun pasti sedang merahasiakan sesuatu darimu, harusnya kau terus mendesaknya untuk memberikan naskahmu yang lain”

“Hei tenang Aar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan?”

“Kau tidak paham Sam, kak Sun itu..., ah sudahlah”

'Aku hanya perlu mencari tahu apa yang sedang direncanakan kak Sun sebelum ku beritahu semuanya pada Sam' kata Aaron dalam hati

“Kau tidak tidur?” tanya Aaron

“Aku belum mengantuk”

“Tumben, biasanya kau langsung tidur”

“Sejak kapan aku langsung tidur?”

“Kau tidak ingat? Kau terlalu sering tidur ketika aku sedang bicara denganmu”

“Oh ya?”

“Kau minta di pukul?”

“Apa aku minta dipukul olehmu?”

***

“Aaron, kita makan diluar yuk!”

“Oke, aku akan menghubungi Sam agar tidak menunggu ku”

“Uhm”

“Kita makan dimana malam ini Clear?”

“Tempat yang baru”

“Hmmm, aku tahu tempat baru yang tidak membosankan. Naiklah”

“Uhm”

“Ze?”

“Iya?”

“Kau tahu tentang sesuatu hal yang direncanakan kak Sun?”

“Hmm, tidak. Kenapa?”

“Kau yakin?”

“Aku tidak tahu”

“Kau bohong!”

“Kau tidak mempercayai ku?”

“Untuk saat ini aku tidak percaya padamu, raut mukamu berubah saat aku bertanya tentang kak Sun. Kau tahu kan, jika bermasalah dengan kak Sun?”

“Kenapa kau tidak percaya padaku. Aku mengatakan yang sebenarnya kok. Lagian kak Sun akan bermasalah sama siapa sih?”

“Sam”

“Sam? Hahaha, kau bercanda kan?”

“Aku tidak bercanda”

“Tidak mungkin kak Sun akan bermasalah dengan Sam. Sam adalah pion terbaik kak Sun dalam film ini”

“Karena itulah, kak Sun akan melakukan berbagai hal agar Sam tetap mendapatkan karakter itu walaupun pemerannya sudah digantikan”

“Kalaupun Sam akan memerankan karakter itu, memangnya kenapa? Semua orang sudah menerimanya kan? Tidak ada yang akan protes tentang hal itu lagi” (volume suara mulai membesar)

*suasana mulai memanas
“Kenapa kau marah? Kau menyembunyikan sesuatu?”

“Eh, tidak, tidak ada. Aku hanya terbawa suasana saja”

“Kau tahu Ze? Aku sangat mempercayai mu, tapi kenapa kau harus berbohong untuk hal ini. Sam akan berada dalam masalah yang besar apa kau tudak peduli akan hal itu?”

“Kau hanya peduli pada Sam saja, bagaimana denganku? Apa kau pernah memperlakukanku seperti kau memperlakukan Sam?”

“Bukan begitu maksudku Ze, tapi kau tahukan kak Sun...”

“Memangnya kenapa? Kenapa dengan kak Sun? Kau tidak tahu apa-apa tentangnya”

“Aku tahu kau jauh lebih dekat dengannya dibandingkan aku, tapi apa kau tidak peduli pada temanmu?”

“Dan apa kau peduli tentang apa yang akan terjadi pada kak Sun? Ha? Apa kau peduli? Tidak kan?”

“Kenapa jadi seperti ini? Aku bertanya padamu baik-baik Ze”

“Kau memaksaku”

“Tidak ada pilihan lain Ze, hanya kau yang tahu apa yang direncanakan oleh kak Sun”

“Kau ingin tahu? Tanyalah padanya atau kau bisa bertanya pada temanmu yang tidak berguna itu. Apasih yang spesial darinya” (kesal)
(memukul meja)

“Kau bilang temanku tidak berguna? Kau tahu apa tentang Sam? Kau bahkan tidak pernah mengacuhkannya, tahu apa kau?”

“Kau membentakku?”

“Ya, aku membentakmu. Kenapa? Kau tidak senang? Lebih baik kau urus sana kak Sun mu itu, aku pulang saja” (pergi)

“Aaron!”

(berbalik) “Satu hal lagi Ze, kau tidak boleh mempermainkan Sam seperti ini dan katakan pada kak Sun kami berhenti. Aku benar-benar kecewa padamu” (pergi)

“Tunggu Aar, kau tidak boleh berhenti, Sam akan dapat masalah nantinya, Aaron! Aaron!”

*aku minta maaf Aar,  tapi kak Sun juga dalam masalah yang besar. Mungkin aku tidak mengenal Sam, tapi aku tahu dia adalah anak yang baik. Aku sungguh tidak punya pilihan lain*

***

“Tumben kau cepat pulang”

“Ngantuk”

“Hei, ada apa ini? Kau tidak terlihat seperti biasanya, kau bertengkar dengan Zea?”

“Tidak”

“Lalu, apa yang terjadi? Oi Aaron kau mendengarku?”

“Tidurlah Sam, aku sedang tidak mood untuk bicara denganmu”

“Kenapa kau jadi marah samaku?”

“Kau tidak bisa mengerti keadaanku yang sekarang? Lebih baik kau tidur sana!”

“Hei aku hanya mencoba membantumu”

“Kau ingin membantuku?”

“Iya”

“Tidurlah sekarang!!”

“Hei bukan begitu caraku membantumu, ayolah ceritakan apa yang terjadi?”

“Tidak bisakah kau diam brengsek! Kau membuat hariku jadi lebih buruk”

Sam terdiam sejenak dan memutuskan untuk pergi keluar rumah dan mencoba menenangkan diri. Menikmati angin malam di pantai dan indahnya bintang-bintang yang terpajang dilangit. Menikmati kesendirian dalam hening. Mencoba untuk melupakan hal yang baru saja terjadi.

LIKE FRIEND LIKE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang