Sekitar 10 tahun yang lalu
“Tan, kapan orangtuaku akan pulang?”
“Iya Ma, kapan orangtua Sam akan pulang?”
“Sabar ya, sebentar lagi akan pulang kok”
“Memangnya orangtua Sam kemana Ma?”
“Orangtua Sam pergi bekerja keluar negeri, nanti juga bakalan pulang”
“Jadi Sam akan tinggal lebih lama disini ya Tan?”
“Hehehe, iya”
“Terus keluarga Sam yang lain mana Tan?”
“Ah, ituu.. Tante suapin yah. Aahhh buka mulutnya”
“Sam main petak umpet yuk”
“Ayo”
“Kamu yang jaga ya”
“Iya, iya. Aku hitung sampai sepuluh. 1..2..3..4..5.....10. Siap atau tidak aku datang”
Sam terus mencari Aaron di seluruh ruangan, namun tidak dapat menemukannya. Sam berhenti di ujung lorong tepat di depan pintu ruangan yang tidak pernah dimasuki oleh orang. Dia begitu tertarik untuk masuk kesana dan berpikir mungkin saja Aaron ada didalam sana.
“Aaron kau ada disini? Aaron? Kau dimana?”
Sam melihat ruangan yang sangat luas, tapi hanya ditempati sebuah lemari dengan laci di dinding ruangan dan sebuah kotak misterius yang berada di sudut ruangan yang jauh.
*kriieettt (suara membuka lemari)
Sam sangat terkejut ketika melihat isi dari dalam lemari itu ternyata kosong. Dia putus asa kemana harus mencari Aaron lagi. Dia terus berpikir sambil melihat sekeliling ruangan yang besar itu. Dia ingin membuka laci lemari itu namun masih memiliki keraguan. Semakin dia melihat laci itu semakin besar pula laci itu memenuhi pikirannya. Dia akhirnya memutuskan untuk membuka laci tersebut.
“A-B-R-I-S-A-M, Abrisam! Ini fotoku yeeahhh”
Sam segera bergegas meninggalkan ruangan itu untuk menemui tante Gita
“Tan, Tan, ini foto Sam kan?”
“Kamu dapat darimana Sam?”
“Dari ruangan di ujung lorong itu Tan”
“Ah”
“Ini fotoku kan Tan?”
“I, i, iya Sam”“Yang ini Papa dan Mama. Boleh kusimpan Tan?”
“Aaaha, boleh boleh. Tapi jangan tunjukkan fotonya pada Aaron ya”
“Kenapa?”
“Nanti dia mengambil fotomu. Karena Tante tidak punya foto dengan Aaron. Jadi kalau Aaron tahu kamu punya foto nanti dia bakalan marah dan membuang fotomu, Sam mau?”
“Tidak, Sam tidak mau. Sam tidak akan memberitahu Aaron foto ini hehe”
“Sam! Aku menang. Kau tidak bisa menemukanku haha” (Aaron teriak dari jauh)
“Ingat Sam, jangan tunjukkan padanya”
“Siap Tan” (hormat)
***
9 tahun kemudian
“Sam ini fotomu?”
“Ah iya”
“Kapan kau menemukannya?”
“Aku tidak terlalu ingat kapan tapi itu sudah sangat lama mungkin”
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE FRIEND LIKE LOVE
JugendliteraturTerjebak dalam suatu perasaan memang sedikit menyakitkan,namun sesuatu hal yang layak untuk ditinggalkan jauh lebih baik daripada harus melanggarnya. "Kenapa kau marah? Kau menyembunyikan sesuatu?" "Eh, tidak, tidak ada. Aku hanya terbawa suasana s...