43

799 41 4
                                    





Entah udah keberapa kalinya Echa menghela nafas sambil mengipasi diri dengan tangan.

"Ga usah sok ngeluh deh. Antrian masih panjang." sindir Dion disampingnya.

Dasar lelaki laknat, sempat-sempatnya menyindir Echa tapi dengan senyum sok charming didepan cewek-cewek yang mengantri membeli tiket konser charity fakultas mereka.

Ya, di siang hari yg terik ini giliran Echa dan Dion yang menjaga loket penjualan tiket.

Walaupun tempatnya terlindung dari sinar matahari yg bersinar terik, tapi dengan rusaknya AC di ruangan itu tidak membuat hawanya menjadi lebih baik.

Sampai-sampai Echa tidak bisa tersenyum manis seperti biasa melayani para pembeli.

Dengan malas ia meraih sebotol air mineral dan meneguknya.

"Haus apa haus sih bu?"

"Kamu bisa diem ga!" bentak Echa akhirnya, tak tahan juga dengan kenyinyiran Dion siang ini.

Cowok itu hanya mengedikkan bahu, sambil berbisik, "makanya ga usah sok ga peduli."

Echa mencubit lengan cowok itu, tahu benar apa maksud bisikan julid cowok itu barusan.

"Kembaliannya 25 ribu ya kak, makasih." Ucap gadis itu, kembali tersenyum kepada pembeli dihadapannya.

Well, pembeli adalah raja.

"Next." serunya tak sabar karena pembeli selanjutnya masih sibuk menunduk bermain hape dengan topi menutupi separuh wajahnya.

Wait.

Kayaknya dia kenal topi itu.

Cowok di hadapannya maju beberapa langkah, mengangkat kepala, dan melepas topi.

"2 ticket please?"



"2 ticket please?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














*










Echa tidak bisa berhenti tersenyum sepulangnya Adit sambil mengesap eskrim di tangannya.

Kedatangan cowok itu tepat waktu saat Hanna masuk kedalam loket. Seakan memberi ruang bagi Echa dan Adit untuk mengobrol.

Echa melirik antrian yang masih panjang karena memang guest star mereka cukup menarik kali ini.

Dan Adit mau mengantri sepanjang itu hanya untuk bertemu Echa?

Perlu diingat dari kemarin Echa mematikan hapenya, sebab aksi ngambeknya masih berlanjut.

Setidaknya sampai beberapa menit yang lalu.

Sampai Adit mau panas-panasan mengantri dan membawa es krim yang hampir mencari untuk Echa.

"Woi gosah senyam senyum mulu, sana tukar uang kecil di Kopma!" Seru Dion, yang Echa anggap aja iri karena dia udah berbaikan dengan Adit.









*







*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
24 HOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang