P R O S 3 S

65 4 0
                                    

Berapa banyak jatuh yang pernah dituai?
Berapa banyak luka yang telah disemai?
Entah oleh diri sendiri atau juga orang lain.
Pasti lebih dari sekedar sekali.
Bukan pasti tapi ini lebih dari sekedar mutlak..

Sakit, luka dan usaha yang tak terhitung adalah harga mahal yang harus dibayar. Tak pernah padam telinga ini mendengar ceracau bising serta berbagai suara sumbang dari penonton yang tak tahu kondisi dibalik layar.
Ingin rasanya menuturkan sumpah serapah, namun tak berdaya karena yang dilihat selalu hasil akhir..

Yang disuarakan kadang sudah terlalu banyak daripada yang seharusnya didengar. Mengapa bersuara bila hanya untuk menjatuhkan? Tak apa, aku belajar.
Dari setiap ocehan membabi buta mereka, ada cambuk yang dipukulkan pada raga jauh lebih dalam dari biasanya. Bukan untuk menyakiti, tapi untuk mengerti bahwa untuk berdiri ada yang harus disadari oleh diri sendiri.
Kau masih bertanya itu apa?
Berhenti melihat ke luar, sebab di dalam ada yang perlu untuk dilihat..

Tentang hasil yang tak pernah mengkhianati proses, aku percaya setiap jatuh adalah pembuka jalan. Untuk hasil yang seringkali belum memenuhi ekspektasi diri sendiri, aku mengerti bahwa berharap tak boleh tak menjejak.
Pada hasil yang sudah menjadi nyata, ada syukur yang harus banyak-banyak disuarakan..

Proses bukan sekedar, seberapa banyak luka yang di dapat.
Anggaplah luka adalah perumpamaan dari segala macam kesulitan yang terjadi. Proses adalah bagaimana cara menghadapi segala kesulitan dan masalah.
Bukan pula tentang hasil akhir, karena hasil akhir sebatas bonus.

Kata Itu BerasaWhere stories live. Discover now