Kepingan Rasa

18 2 0
                                    

Sekalipun kita tak lagi bersama, percayalah bahwa masih aku yang diam-diam melangitkan namamu di dalam doa.
Tak berubah dan tetap sama, selalu berharap untukmu bahagia.
Kamu pernah begitu teristimewa di relung hati, hingga benci pun mati dibunuh maaf yang kusiapkan sedari tadi.
Tidak, tak ada yang salah dengan ini.
Bertemu hingga pergimu pun bukan hal yang harus disesali.

Sungguh.Namun, mengapa waktu itu kita tak menepikan ego, mendinginkan kepala, lalu bersama-sama meredakan air mata?
Mengapa harus mendongakkan muka, membusungkan dada, lalu berpaling dan tak lagi saling sapa?Tak perlu kau jawab, karena aku pun tak tahu jawabannya.
Mungkin saat itu aku sudah di titik sabar terjauh, dan kau sudah tenggelam dalam ego yang semakin rapuh.
Hingga satu-satunya jalan terbaik agar tak semakin runtuh adalah saling pergi menjauh. Mungkin memang harus begitu.Tapi setidaknya yang perlu kau tahu, sekalipun kita tak lagi bersama, percayalah bahwa aku takkan mengganti pergimu dengan benci. Tidak sama sekali.

Kepingan rasa ini memang perlahan mati, namun tidak dengan kenangan yang terjadi. Karenanya, dalam rindu yang tersisa, mari kita kubur sesal dalam tumpukan bahagia.
Dan menanti cerita indah lainnya..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kata Itu BerasaWhere stories live. Discover now