Aku tak harus selalu mengenakan sayap dan santun.
Di depanmu aku bebas menjadi iblis manis dengan tanduk di kepala dan tetap dicintai.
Tak perlu lama atau tenaga ekstra untuk jatuh hati pada keindahan.
Tak butuh seminggu penuh untuk terpukau pada sesuatu yang berkilau.
Namun, tak semua yang juga berani cinta pada sisi buruknya.
Sedang kamu, berhasil mencintai seluruhku..
Di mana lagi kutemukan wanita yang dengan rela mengalahkan marah demi rindunya?
Di mana lagi kutemukan wanita yang dengan rendah hati menurunkan ego demi sayangnya?
Di mana lagi kutemukan wanita mau melupakan lelahnya demi sedikit temu?
Di mana lagi kutemukan wanita yang sanggup menaklukkan puluhan kilometer demi satu peluk?
Aku tak hanya jatuh hati pada isi kepalamu yang luar biasa kaya.
Aku tak hanya terlena dengan peluk terhangat itu.
Aku pun tak hanya terlanjur mencandu segala debat, tengkar, dan ciuman-ciuman.
Pada ladang sabar paling subur milikmu, aku benar- benar luluh...
