part 6

49 2 0
                                    

     malam pun tiba. Diego, Berliana, Gita, jenny, dan Rehan sudah berkumpul di sekolah mereka hanya menunggu pak Budi datang.

" Semuanya sudah kumpul kan... tinggal nunggu pak Budi aja..." ucap Diego
" Na... gue takut... serem banget tau gelap" ucap jenny sambil menempel pada Berliana
" Ihhk apaan si Lo namanya juga malem pasti gelap lah " ucap Gita
" Kalo Lo takut pasti penghuni di sini pada suka gangguin Lo... kalo Lo berani mereka juga pada takut sama Lo...." ucap Berliana
" Eemm... na... ta.... " rengek jenny
" Apa lagi ??" Tanya Gita
" Pengen pipis...." ucap jenny
" Hadeuhh nih anak belom juga masuk udah kebelet lagi aja ... udah tahan dulu..." ucap Gita
" Ihhk nanti gue ngompol kata mami gue ... ga boleh nahan pipis nanti batu ginjal..." ucap jenny
" Yaudah... yuk gue temenin aja Jen... yang lainnya tunggu sini aja ya ... " ucap Berliana
" Eeh na gue ikut..." ucap Gita
" Ga mau kita temenin sampe depan toilet nya??" Tanya Rehan
" Halah... emang aja lu modus buat ngintip ..." ucap Diego
" Yaudah kalo ada apa apa teriak aja ya " ucap Diego lagi.

Di saat jenny, Gita , dan Berliana masuk kamar mandi, berlian melihat sosok Dita.

" Hahhh..." desah Berliana saat melihat ke cermin ada sosok Dita
" Lo kenapa na??" Tanya Gita
" Emm gak... gue ga papa ... " ucap Berliana.

Ketika jenny ingin membuka pintu kamar mandi nya tiba-tiba macet dan susah di buka, membuat jenny panik ketakutan

" Na... ta.... tolong gue ... ini ga bisa di buka ..." teriak jenny
" Eeh serius Lo??" Tanya Berliana
" Lo jangan bercanda Jen... Lo tarik pintunya dari dalam..." ucap Gita
"Ga bisa ta.... " ucap jenny dari dalam.
" Gita mending sekarang Lo Panggi Rehan sama Diego kesini gue bantuin buka pintu ini ... " ucap Berliana
" Iya na..." ucap Gita langsung pergi.

Kemudian muncul sosok Dita lagi

" Aku tahu kedatangan mu kesini Liana... kamu datang kesini untuk membantu ku ... sekarang aku yang akan membantu mu membukakan pintu ini ... setelah itu izinkan aku masuk ke dalam raga mu untuk memberi tahu dimana jasad ku berada ..." ucap arwah Dita
" Hahh.... Dita?? Aku yakin kalo kamu orang baik ... iya aku izinkan kamu masuk ke raga ku setelah jenny keluar dari kamar mandi. " Ucap Berliana.

Kemudian tak lama pintu itu terbuka jenny pun bisa keluar lalu saat jenny memeluk Berliana, arwah Dita langsung masuk ke tubuh Berliana. Kemudian Diego dan yang lainnya datang bersama pak budi

" Liana??" Tanya Diego
" Ikuti aku..." ucap arwah Dita
" Jadi ... yang gue peluk bukan Liana?? Aaaa " teriak jenny langsung memeluk ke tubuh Gita

Mereka semua mengikuti petunjuk Berliana, arwah Dita membawa mereka ke belakang sekolah.

" Dita .. dimana jasad mu ... katakan ..." ucap pak Budi

Berliana menunjuk ke arah salah satu pintu yang tertutup rapat itu.

Diego dan yang lainnya memasuki ruangan itu. Mereka mengendus bau bangkai

" Astaghfirullah alazim... pak bau sekali ruangan ini " ucap Gita
" Iya sudah hubungi kedua orang tua nya Dita sekarang" ucap pak Budi
" Iya pak ... " ucap Diego langsung menelpon papanya Dita
" Aduhh Khanza dimana sih ... katanya mau jalanin rencana kita malam ini " ucap Rehan dalam hati.
Lalu arwah Dita yang masih di dalam tubuh Berliana menatap tajam Rehan, dan ia mendekati Rehan

" Wah gawat nih pasti dia masih inget sama kejadian waktu itu" ucap Rehan dalam batinnya
" Kamu... kamu juga terlibat dalam kematian ku ... aku meninggalkan sesudah kamu memerkosa ku ... setelah itu kamu dan Khanza membawa ku ke dalam ruangan ini dalam keadaan tidak bernyawa lagi... sekarang kamu harus merasakan apa yang aku rasakan... " ucap arwah Dita
" Apa??" Tanya Gita dan jenny
" Astaghfirullah... Rehan apa benar yang di katakan oleh arwahnya Dita?? ... jawab rehan ..." ucap pak Budi
" Kamu juga harus mati .... Khanza dan yang lainnya sudah ikut aku ... dan kini saatnya kamu yang ikut bersama ku....aaaaa" ucap arwah Dita langsung menusukan pisau pada tubuh Rehan
" Astaghfirullah alazim..
Ada apa ini pak??" Tanya Diego
" Stop Dita stop ... kenapa kamu bunuh Rehan " ucap Diego sambil menarik tangan Berliana
" Dia juga terlibat dalam pembunuhan ku ... dan dia harus mati ...." ucap arwah Dita yang masih di dalam tubuh Berliana
" Sudah ... kita telpon polisi sekarang... biar semuanya bisa di tangani ... dan kamu Dita dimana kamu membunuh Khanza dan teman-temannya??" Tanya pak Budi dan Berliana langsung jalan ke arah toilet.
_________________

      Ketika orang tuanya Dita datang.

" Astaghfirullah... pak ... benar ini jasad Dita ??" Tanya mamanya Dita
Lalu arwa Dita menghampiri mamanya yang menangisi kepergiannya
" Maa... berterima kasihlah kepada mereka .... mereka yang telah menemukan jasad Dita ... dan Dita mau tenang di alam Dita kalau Berliana dan Diego menjadi pasangan... kalian semua aku ingin berterima kasih.... " ucap Dita langsung keluar dari tubuh Berliana.

Lalu Berliana pingsan.

" Iya ... pergilah dengan tenang anak ku .... Tante berterima kasih banyak pada kalian semua ..." ucap mamanya Dita

Lalu Berliana sadar

" Hah... kenapa baju gue banyak darah ??" Tanya Berliana terkejut ketika melihat bajunya penuh darah
" Iya tadi dita membunuh Rehan ... " ucap Gita
" Hahhh... ya Allah ... Rehan maafin gue .... " ucap Berliana

Diego langsung memeluk Berliana yang masih lemas karna ia takut atas kematian Rehan

" Ga bukan salah Lo kok na ... memang Rehan seharusnya merasakan ini semua ... " ucap Diego
" Liana ... terimakasih atas bantuan kamu dan yang lainnya... karna kalian aku bisa tenang sekarang.... ku titipkan Diego kepada mu ... jadi lah kekasih yang setia dan yang bisa mengerti keadaan diego ...." ucap arwah Dita dengan wajah yang bahagia
" Iya sama-sama... aku janji aku bakal jagain Diego ...  dan aku janji bakal jadi yang terakhir untuk Diego ....selamat jalan Dita " ucap Berliana.

mata batin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang