Part 1

2.3K 107 0
                                    

             Malam hari.Ada seorang sepasang Suami Istri yang ada di dalam mobil bersama Kedua bayi kembarnya.Sang suami sedang mengemudi mobil.
"Pa cepat sedikit Pa.Anak kita udah ngantuk" Ucap Sang istri mengendong kedua bayi kembarnya.
"Iya.Agatha nggak bisa tidurnya kayak Amara dong tidur terus" Ucap Sang Istri tersenyum.
             Mereka tersenyum.
"Agatha tidurnya" Ucap Sang Istri.
             Tiba tiba Sang suami hampiri
Ingin menabrak pengendara motor.
"Awas Pa" Ucap Sang Istri.
            Sang suami mengemudi Mobilnya menghindar dari pengendara motor.
"Ma,Lem nya rusak Ma" Ucap Sang Suami menginjak Rem mobilnya tapi Rem mobilnya tak berfungsi.
"Brak"
            Mobil mereka menabrak Pohon dan pengendara motor itu berhenti melihat kecelakaan itu dan Bayi Agatha terjatuh ke rumput dan Bayi Amara dipeluk Oleh ibunya yang sudah terluka parah bersama Ayahnya.
"Bu kita tolong yuk" Ucap Pengendara motor bernama Pak Surya.
"Iya" Ucap Istrinya bernama Melati.
            Mereka berdua turun dari motor dan berjalan menghampiri Mobil itu.Mereka melihat Bayi Agatha dan kedua orang tuanya meninggal.
"Astaga" Ucap Surya.
"Ya allah Ayah" Ucap Melati melihat bayi Agatha yang menangis.
           Melati membungkuk dan mengendong Bayi Agatha dan Surya mengambil bayi Amara yang berada dipelukan Ibunya.
"Kembar Bu" Ucap Surya.
           Tiba tiba Polisi datang ke tempat kecelakaan.Melati dan Surya terkejut mendengar Suara Mobil Polisi.
"Bu Polisi bu,Kita harus pergi" Ucap Surya menaruh Bayi Amara dipelukan Ibu Amara.
             Surya menaikin motor.
"Ayah tunggu Yah" Ucap Melati.
            Melati berjalan menghampiri Surya sambil membawa bayi Agatha dan menaikin Motor Surya.Surya pun menyalakan motornya berlalu pergi meninggalkan mereka.
             Beberapa Saat kemudian.
Melati dan Surya sampai di rumah mereka.Melati turun dari motor Surya dan mengendong Bayi Agatha.Melati ingin berjalan memasuki rumahnya.
"Bu Tunggu Bu,Haduh kenapa Ibu bawa bayi ini kemari,Kalau begini urusannya jadi gawat Ibu" Ucap Surya turun dari motornya.
"Aduh,Ayah mungkin ini jawaban dari doa kita selama ini Ayah,Kita kan selalu berdoa Kepada Gusti Allah,Agar Gusti Allah memberikan kita anak" Ucap Melati.
"Iya Bu,Tapi anak ini kan bukan anak kita,Ibu harus tau" Ucap Surya menghampiri Melati.
"Yah,Emang dia bukan anak kita,Tapi aku sudah menyayangi dia seperti anak kita sendiri" Ucap Melati.
"Ya sudah lah,Aku pusing" Ucap Surya kesal.
"Sudahlah Ayah,Kita rawat aja Anak ini,Orang tuanya Kan sudah meninggal,Massa Ayah tega membiarkan Anak ini di tengah jalan" Ucap Melati mengendong Agatha yang sedang menangis.
"Sudahlah Bu,Bawa dia ke dalam,Pasti anak ini kedinginan Ayo" Ucap Surya.
              Surya dan Melati membawa Bayi Agatha masuk ke rumah mereka.
             Keesokkan Harinya kedua orang tua Agatha dan Amara sudah dimakamkan.Pengacara menghampiri Melinda dan Ryan.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya kakak anda" Ucap Pengacara.
"Terima kasih Andre,Saya juga tidak menyangka kepergian Mas Wisnu dan Mbak Anita begitu cepat" Ucap Ryan pura pura sedih.
"Ini semua takdir Allah,Kita tidak bisa menolak takdir" Ucap Andre.
"Lalu bagaimana dengan Agatha,Andre.Apakah Anda mendapatkan petunjuk" Tanya Ryan.
"Belum Pak,Polisi masih terus mencari Agatha,Tapi sayang yakin kita pasti bisa menemukan Agatha" Ucap Andre.
"Mudah mudahan Saja" Ucap Ryan.
             Beberapa Saat kemudian.
Ryan membuka pintu rumah Anita dan Wisnu.Ryan tertawa.Bik Mina mengendong bayi Amara.
"Ma,Lihat Ma,Sini Ma akhirnya rumah ini dan seluruh isinya menjadi milik kita Ma Hahahaha" Ucap Ryan tertawa licik.
"Iya Pa,Rumah ini menjadi milil Kita Pa" Ucap Melinda.
               Tiba tiba Bayi Amara menangis.Bik mina berusaha membuat bayi Amara tidak menangis.Tapi sayang bayi Amara tetap menangis.
"Mina,Suruh bayi itu diam,Kalau perlu tutup mulutnya pakai bantal" Ucap Melinda Marah dan memberikan bantal ke Mina.
"Ibu" Ucap Mina marah membuang bantal itu.
"Ma Sudah sudah,Mina bawa dia ke dalam" Ucap Ryan.
             Mina membawa Bayi Amara ke dalam kamar bayi Amara.Melinda mengendong bayinya Mawar menghampiri Ryan.
"Pa kenapa kita nggak buang aja anak sialan itu,Aku pusing setiap hari mendengar tangisannya" Ucap Melinda.
"Nggak Ma,Sabar.Kita harus menunggu sampai dia berusia 20 tahun,Karena di saat itulah kita baru bisa memaksa dia untuk menyerahkan semua harta warisannya kepada kita" Ucap Ryan.
"Anakku Sayang" Ucap Melinda melihat mawar.
              Mereka tersenyum melihat Mawar bayi mereka.

BERSAMBUNG



               Vote And Comment.

Rahasia Dua Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang