Part 5

1.4K 82 0
                                    

                Malam Harinya keluarga Darmawan datang ke rumah Amara.
"Apa kabar Mas" Tanya Ryan.
"Baik baik" Ucap Darmawan.
"Andra" Ucap Ryan.
               Andra tersenyum.Darmawan beserta istrinya Amelia dan Putranya Andra diajak Ryan dan Melinda berjalan menunjuk Sofa.Mereka duduk di sofa rumah Amara.
"Ma Panggil Amara Ma" Ucap Ryan.
            Melinda berjalan menghampiri Amara yang berada di dapur.
"Amara,Sini sayang" Ucap Melinda.
            Amara berjalan menghampiri Melinda.Amara begitu cantik menggunakan Dress berwarna kuning dan Wedges berwarna Coklat muda.

Amara begitu cantik menggunakan Dress berwarna kuning dan Wedges berwarna Coklat muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu harus memberikan senyum kamu,Senyum" Ucap Melinda.
             Amara tersenyum terpaksa.
Melinda dan Amara berjalan menghampiri mereka.
"Ayo ini Tante kenalkan" Ucap Melinda.
           Andra terkejut melihat Amara yang dikira Agatha yang sering Andra sebut Preman cantik.Darmawan,Amelia dan Andra berdiri dari Sofa.
"Ayo nak,Ini pak Darmawan" Ucap Ryan memperkenalkan Darmawan ke Amara.
"Siapa namanya" Tanya Darmawan bersalaman dengan Amara.
"Amara" Ucap Amara.
"Ini Tante Amelia" Ucap Ryan.
"Amara" Ucap Amara bersalaman dengan Amelia.
"Dan Ini Andra" Ucap Melinda memegang tangan Amara untuk bersalaman dengan Andra.
"Andra" Ucap Andra.
"Amara" Ucap Amara.
"Ayo silahkan duduk" Ucap Melinda.
         Mereka duduk kembali di sofa ruang Tamu rumah Amara.
"Mana ini minumannya Ma" Ucap Ryan.
"Oh Iya,Bik Mina" Panggil Melinda.
            Bik Mina membawa Nampan yang atasnya ada 3 cangkir teh dan berjalan menghampiri mereka.
"Amara ayo ambilkan minumannya" Ucap Melinda.
            Amara berdiri dari Sofa menghampiri Bik Mina dan mengambil minuman itu memberikan ke Darmawan.Darmawan menerima minuman itu.
"Terima kasih" Ucap Darmawan.
            Andra bingung melihat Sifat dan penampilan Amara beda dengan tadi Pagi.Amara mengambil teh memberikan ke Amelia.Amelia menerima teh itu.
"Terima kasih" Ucap Amelia.
             Dan terakhir Amara memberikan teh ke Andra.Andra berdiri berhadapan dengan Amara.
Andra tersenyum memandang Amara.Amara risih dipandang Andra.Amara tak sengaja menumpahkan teh itu di baju Andra.
Andra terkejut.Mereka semua terkejut.
"Maaf maaf maaf" Ucap Amara merasa bersalah.
"Iya,Nggak apa apa" Ucap Andra.
           Melinda menghampiri Andra.
"Maafkan Amara,Dia emang suka ceroboh" Ucap Melinda.
"Nggak apa apa Tante,Ini cuman air teh bentar lagi hilang kok" Ucap Andra.
             Melinda menarik tangan Amara pergi meninggalkan mereka.
            Melinda menarik Amara ke kamar dan mendorong Amara ke tempat tidurnya.Amara menangis.Melinda menjambak rambut Amara.
"Argh Tante" Ucap Amara kesakitan sambil menangis.
"Kamu mau merusak acara ininya ya Hah" Bentak Melinda.
"Ampun Tante sakit" Ucap Amara.
          Ryan datang ke kamar Amara.Melinda mendorong kepala Amara.Melinda berjalan menghampiri Ryan.
"Bagaimana Pa,Apa mereka sudah pulang" Tanya Melinda.
"Sudah,Mereka semua tampak kecewa dan semua ini gara gara gadis sialan ini" Ucap Ryan marah menunjuk Amara.
        Ryan mengambil ikat pinggang.
Amara terkejut.Amara berjalan mundur.
"Ampun Om Ampun" Ucap Amara memohon sambil menangis.
             Ryan mencambuk tubuh Amara menggunakan ikat pinggangnya.Amara kesakitan.Ryan mencambuk Amara menggunakan ikat pinggangnya berkali kali.Amara kesakitan dan menangis.
           Disisi lain Agatha sedang tidur.Tiba tiba Agatha merasakan sekujur tubuhnya sakit seperti dicambuk.
"Lepasin" Ucap Agatha berteriak.
              Amara menangis kesakitan di kasurnya.
"Ampun Om Ampun" Ucap Amara memohon.
"Anak yang nggak tau diri" Ucap Ryan mencambuk Amara.
             Agatha berteriak kesakitan.Melati terkejut melihat Agatha berteriak kesakitan.Melati menghampiri Agatha.
"Agatha bangun Nak" Ucap Melati berusaha membangunkan Agatha.
       Agatha terbangun dari tidurnya.
"Ya ampun badan kamu kenapa berkeringat seperti ini" Tanya Melati.
"Sakit,Sakit Bu" Ucap Agatha.
"Sakit dimana yang sakit" Tanya Melati Khawatir.
"Tangan,Punggung.Semuanya sakit bu" Ucap Agatha.
"Sudahlah Nak,Tenang.Kamu cuman mimpi,Sudah Tenang" Ucap Melati.
            Keesokkan harinya Amara sedang mengobati luka di lengannya berkas cambukkan.Theo berjalan menurunin Tangga.
"Ma" Teriak Theo.
"Orang rumah.sedang keluar Mas,Apa Mas memerlukan sesuatu" Tanya Amara.
             Theo berjalan menghampiri Amara.
"Aku tak perlu apa apa,Sini kamu sedang mengobatin luka luka kamu ya,Biar aku yang mengobatinya" Ucap Theo Memegang Tangan Amara.
             Theo mengobatin Tangan Amara.Amara kesakitan.
"Kasihan Kamu Amara,Kedua orang tuaku selalu menyiksa kamu" Ucap Theo memandang Amara.
             Theo ingin mencium pipi Amara.Tapi Amara memalingkan wajahnya.
"Mas Theo" Ucap Amara ketakutan.
"Kamu tau Amara,Sudah sejak dulu aku menyukaimu" Ucap Theo.
            Amara terkejut.Amara berdiri dari Sofa.
"Nggak mungkin" Ucap Amara.
           Theo menarik Amara dan Theo membaringkan Amara ke kursi.Theo ingin membuat Macam macam ke Amara.
"Lepasin lepasin" Ucap Amara berteriak.
            Theo berniat memperkosa Amara.Tapi Amara menahannya.Amara mengambil pot bunga.Amara memukul Theo dengan Pot Bunga.Theo kesakitan.Amara mendorong Theo.Amara berlari meninggalkan Theo dan rumahnya sambil menangis.Theo mengejar Amara.Tapi Amara sudah pergi jauh.
"Berhenti kamu" Ucap Theo.
             Amara bersembunyi di balik tembok.Theo mencari Amara.Amara melihat Theo pergi.Amara keluar dari persembunyian.Amara berlari sambil menangis.
"Mengapa Ya Badan
Nasibmu Ya Badan
Begini Ya Badan Derita Ya Badan
Hohoho mengapa ya Badan
Mengapa begini sirih berganti
Datangnya penderitaanmu ya badan
Datang bertubi tubi tiada henti cobaan"
          Amara bernyanyi sambil menangis.Amara berjalan di jembatan dengan tatapan kosong.
"Kapan berakhir oh tuhan
Cobaan atau siksaan
Tolong hentikan oh tuhan
Ku sudah tak tahan
           Amara bernyanyi sambil memeluk dirinya.Amara menangis dan berjalan tanpa tujuan.

BERSAMBUNG


              Vote And Comment.

Rahasia Dua Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang