Don't forget vote and comment👐
Now Playing : Shawn Mendes - In My Blood🎹🎹🎹
Bogor.
***Maybe we're perfect strangers.
~ Perfect strangers
- jonas blue🎹🎹🎹
Megan menyapukan pandangannya kepenjuru sekolah yang sangat ramai dipadati oleh murid - murid yang sedang berbaris menyambut kembalinya ia ke SMA Galaksi.
Memang kembalinya Megan adalah hal yang sangat - sangat ditunggu oleh warga Galaksi, banyak yang memberinya bunga dan cokelat serta ucapan selamat untuknya, terutama dari kalangan para cowok yang ada di Galaksi. Mereka memberi Megan berbagai macam bunga.
Tetapi ada satu hal yang menarik perhatian gadis dengan rompi lepis itu, Megan melihat seseorang yang baris ditengah - tengah sedang memperhatikannya dengan tajam.
Megan bisa melihat bahwa cowok itu adalah anak berandalan, terbukti dengan bajunya yang berantakan dan tidak dimasukkan seperti yang lainnya. Megan sama sekali tidak mengenali wajah cowok itu karena megan sama sekali belum pernah melihatnya.
Kenapa cowok itu menatapnya sangat lama, Megan ingin berbalik arah agar tidak bertatap - tatapan dengan mata elang cowok itu, tetapi rasa penasaran terhadap cowok itu lebih besar dari rasa takutnya.
Megan menoleh kearah sahabatnya, Bianca yang sedang merapihkan rambut hitamnya, karna ingin menanyakan soal ini, siapa tau Bianca Mengenali cowok itu. "Gue boleh nanya?"
Bianca menoleh dengan cepat."Boleh lah, mau nanya apa?"
"Lo kenal nggak sama cowok yang ada disitu." tunjuk Megan kearah cowok tadi yang masih tetap menatap kearahnya dengan tajam.
Mau tidak mau Bianca mengikuti arah telunjuk Megan dan mengamati seseorang yang ia lihat dikeramaian lapangan, dan setelahnya ia menghela napas Malas, malas karna harus menjelaskan seseorang yang paling ia tidak sukai. "Dia itu Altarra panglima tempur di Galaksi kaya Dilan. Tapi nggak tau deh sifat dia mirip sama Dilan apa enggak dan dia juga sahabat dari cowok gue, Alderaldo."
Megan mengernyit, bingung. "Kenapa lo sebut dia kaya Dilan, bagi gue dia nggak ada mirip - miripnya sama Dilan."
"Ya karna dia suka mimpin setiap ada pertarungan antar sekolah, makanya gue julukin dia kaya Dilan, dia juga ketua geng SAVAGE."
Ternyata benar apa yang ada di dalam pikiran Megan, bahwa cowok itu memang berandal, sangat berandal malah sampai - sampai ia dijuluki sebagai panglima tempur selaligus jabatannya yang menjadi ketua di geng SAVAGE, geng yang terkenal karna kekejamannya dan kebrutalannya.
Pernah Megan mendengar berita anak sekolah lain masuk rumah sakit karna sudah mencari gara - gara dengan anggota geng SAVAGE dan sebagai balasannya anak itu dirawat selama lebih dari seminggu.
Megan tidak bisa membayangkan betapa kejamnya mereka semua yang tega menghajar anak tersebut hingga babak belur dan dilarikan ke rumah sakit.
"Kenapa lo nanyain dia Meg? oh jangan bilang lo suka ya sama Tarra. Duh jangan sampe deh, soalnya Tarra itu sadis banget."
Suka? Tidak mungkin Megan langsung menyukai seseorang saat pertama kali bertemu atau istilahnya Falling in Love, apalagi dengan si Tarra - tarra itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Megantarra
Подростковая литератураSeperti musik yang mengalun, kehadirannya bagaikan ketenangan bagi jiwa yang kelam. Di iringi nada, dia hadir melengkapi kekurangan musik ku. Tidak salamanya, tapi mampu bertahan hingga kapan pun. "So, let's listen to the sound of this story!" -M...