Don't forget vote and comment👐
Now Playing : BTS - Fake Love🎹🎹🎹
Dan mungkin aku harus berhenti
dan akui bahwa aku mulai menyukainya.🎹🎹🎹
"Lo beneran mau pergi?"
"Sama cewek bahenol itu?"
"Lo nggak kasihan sama gue?"
"Jadi lo-beneran mau ninggalin gue?"
"Tar-aduhh"
Tarra, cowok yang diserbu banyak pertanyaan dari makhluk aneh didepannya ini langsung melempar botol kaleng sprit yang masih penuh ke kening orang yang kini sedang mengusap-ngusap kepalanya sendiri sesekali meringis kecil akibat lemparannya yang tidak melesat sama sekali. Bahkan minumannya membanjiri kepala orang di depannya.
Tarra menaikkan satu kakinya ke atas meja dan mulai menghembuskan uap putih yang berasal dari rokok elektrik atau yang terkenal dengan vape sebelum pandangannya benar-benar menusuk seseorang yang sudah dengan berani bertanya hal aneh dan tidak masuk akal padanya. Tarra benci pertanyaan tidak jelas!!
"Nggak usah banyak bacot lo!"
Orang yang di lempar kaleng minuman itu hanya mendengus dan diam saja. Masih merasa sakit yang amat sangat di bagian keningnya. Teman-temannya pun hanya menertawakannya tanpa ada niatan membantu atau mengobati keningnya yang bisa saja memerah, karna sejujurnya lemparan botol dari Tarra sangat keras dan tidak ada perasaan sama sekali saat dia melemparnya.
"Lo gay?" pertanyaan asal Tarra mampu membuat semua orang yang ada rooftop tempat tongkrongannya saling melirik satu sama lain. Berusaha berpikir apa yang di katakan Tarra benar atau salah, mungkin saja benar atau sebaliknya.
"Anjing! Ya enggak lah!" perotesnya, ia tidak terima kalau teman seperjuangannya menanyakan hal yang sangat di bencinya, pasalnya sudah banyak orang yang bertanya seperti itu.
"Kalo lo bukan gay, ubah kosa kata sama sikap lo itu! Gue muak!"
"Gue percaya lo bukan gay. Tapi setiap lo ngomong sama makhluk sesama jenis, gue jadi ragu. Lo gay apa bukan. Cowok sejati nggak ada yang kaya gitu, tolol!!"
"Gue juga ragu. Abis kalo gue jalan sama lo, gue disangka pasangan gay sama tetangga gue." sahut Alvino sambil menghembuskan asap dari rokok yang sedang ia hisap.
Galen hanya senyam-senyum tidak jelas, ia tidak masalah semua temannya menyangka ia gay atau homo. Tohh ia tidak merasa kalau ia memang gay, jadi untuk apa ia marah. Lagipula ia sudah pernah merasakan yang namanya pacaran, kissing, bergandengan tangan dan hal lainnya dengan perempuan di masa lalunya, alias mantan-mantanya.
Galen memang belum pernah menceritakan hal ini pada teman-temannya, jadi tak ayal banyak pikiran negatif yang selalu mereka pikirkan tentangnya. Sebenarnya ada rencana ia akan menceritakan ini, tapi ia takut kalau-kalau ada anggota Savage yang bocor dan memberitahukan kepada maminya tentang ini. Karna bagaimana pun ia adalah anak satu-satunya yang paling di manja dan di sayangi oleh kedua orang tuanya.
Bahkan sampai saat ini ia belum mendapat restu untuk berpacaran dan segera memiliki kekasih. Tapi yaaa, mana ada sih jaman sekarang yang tidak bisa dilakukan. Dan dengan mengelabuhi mamihnya ia bisa memiliki kekasih secara diam-diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Megantarra
Teen FictionSeperti musik yang mengalun, kehadirannya bagaikan ketenangan bagi jiwa yang kelam. Di iringi nada, dia hadir melengkapi kekurangan musik ku. Tidak salamanya, tapi mampu bertahan hingga kapan pun. "So, let's listen to the sound of this story!" -M...