Don't forget vote and comment👐
Now playing : Zayn - Let Me🎹🎹🎹
I like me better than ever, after meeting you.
-Altarra Alfarezi Rasyad-
🎹🎹🎹
Pagi - pagi sekali Tarra sudah nangkring diatas motornya tepat diteras rumah Megan. Tarra sengaja bangun pagi hanya untuk menjemput Megan dan mengantarkannya kesekolah. Sebenarnya Tarra masih mengantuk, terbukti dengan matanya yang kadang merem melek. Tetapi semua ini ia lakukan demi Megan agar tidak terlambat kesekolah.
Sudah hampir lima belas menit Tarra menunggu Megan diteras karna Megan yang belum rapih sama sekali, bahkan Megan tidak mempersilahkan dirinya untuk masuk dan menunggu didalam, Megan hanya menyuruhnya untuk menunggu diluar.
Ingin rasanya Tarra menerobos rumah besar ini dan masuk kedalam hanya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang masih lemas dan kurang vit akibat begadang semalaman. Tapi itu semua Tarra urungkan karna takut para tetangga berpikiran yang tidak - tidak Tentang dirinya dan Megan.
"Masih ngantuk?" tanya Megan yang keluar dari dalam rumah menggunakan baju olahraga SMA Galaksi serta rambut yang dicepol asal.
Tarra tidak menjawab, melainkan ia malah memperhatikan penampilan Megan dari atas hingga bawah, seperti sedang menilai. "Bajunya nggak ada yang lain."
Megan Mengerutkan keningnya. "Maksudnya?"
Tarra maju, mensejejerkan tingginya dengan Megan yang hanya sebatas telinganya saja. "Baju lo terlalu ngetat, gue sebagai cowok normal bisa aja ngelakuin hal - hal diluar kendali."
Seketika itu juga Megan menatap penampilannya. memang Megan akui baju olahraganya lumayan ketat dan press body, tapi kan Megan mendapatkan baju ini langsung dari SMA Galaksi tanpa ia robah bentuknya. Jadi, jangan salahkan Megan kalau tubuhnya hampir membentuk saat memakai baju olahraga.
"Tapi, ini udah darisananya press body."
Tarra melepas jaket Levisnya. "Nih" ucap Tarra sambil menyerahkan jaket levis yang tadi ia pakai kearah Megan. "Pake buat nutupin badan lo."
Megan langsung menerima jaket Tarra dan memakainya walaupun agak kesusahan karna jaketnya yang terlalu besar ditubuhnya. Sedangkan Tarra, ia hanya memalingkan wajahnya kesamping tanpa niat membantu dan menatap Megan, karna takut kalau ia akan khilaf melihat Megan.
"Cepetan." titah Tarra tidak sabar yang tidak menemukan tanda - tanda kalau Megan sudah selesai memakai jaketnya.
Megan menatap sinis Tarra yang masih asik memalingkan wajahnya. "Sabar dong, udah tau susah."
Tarra mendecak, dan langsung menaiki motor hitam besarnya. "Ayo naik! Gue tinggal nih."
Megan melotot, dan segera menaiki motor besar itu dengan Tarra yang membantunya agar ia tidak kesulitan untuk naik dan duduk diatas motornya.
Karna dirasa Megan sudah naik keatas motornya, Tarra segera memakaikan helm yang kemarin baru ia beli khusus untuk Megan.
Tetapi bukannya langsung jalan, Tarra malah diam sambil memainkan kunci motornya, Megan yang melihat itu hanya menatap keheranan kearah Tarra.
Nih orang kenapa sih. tadi nyuruh gue cepetan, tapi sendirinya malah ngelamain. Batin Megan.
"Tar kok nggak langsung jalan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Megantarra
Teen FictionSeperti musik yang mengalun, kehadirannya bagaikan ketenangan bagi jiwa yang kelam. Di iringi nada, dia hadir melengkapi kekurangan musik ku. Tidak salamanya, tapi mampu bertahan hingga kapan pun. "So, let's listen to the sound of this story!" -M...