04. Success

795 455 362
                                    

Don't forget vote and comment👐
Now Playing : The Chainsmoker - Somebody

🎹🎹🎹

Udah gue bilang berapa kali, kalau lo itu emang beda, nggak ada tandingannya.

-Altarra Alfarezi-

🎹🎹🎹

Tarra memasuki kediaman megah milik keluarga Rasyad sesekali ia tersenyum. Sebelumnya Tarra tidak pernah seperti ini, tetapi semenjak kedatangan sang pianis cantik itu Tarra jadi bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya dan ia juga bisa merasakan apa itu jatuh cinta.

Mengapa dampak Megan sangat berpengaruh terhadap dirinya, sampai - sampai Tarra tidak bisa melupakan sosok cantik nan imut bernetra abu itu, walaupun saat di dalam mobil tidak ada obrolan yang keluar dari mereka berdua, karena Megan yang selalu menatap jendela kaca tanpa mengalihkan pandanganya barang sedikitpun kearah Tarra.

Sebenarnya Tarra sudah sering mendengar nama Megan dari anak - anak Galaksi yang selalu membicarakannya, entah prestasinya atau kecantikannya yang mereka bahas. Dan Tarra pernah muak dengan Galaksi yang selalu mebahas Megan dan Megan, Tarra juga pernah berpikir secantik dan sepintar apa Megan itu.

Dan semuanya sudah terbukti saat ini, saat dimana kembalinya Megan ke Galaksi. Saat itu juga Tarra membenarkan ucapan Galaksi kalau Megan memang cantik dan pintar, bahkan ia sampai tertarik dengan Megan karna sikapnya yang berbeda dari yang lain.

"Kamu kenapa senyum - senyum sendiri bang, nggak kaya biasanya."

Hampir saja Tarra tersandung tangga yang ada didepannya karna terlalu kaget mendengar suara yang berasal dari ruang keluarga.

"Bunda ngagetin aja." disana, bundanya sedang duduk dengan sketsa - sketsa baju yang ada dipangkuannya, karna beliau adalah seorang designer ternama dan mempunyai butik terkenal dikawasan Bogor dan kota - kota lainnya.

"Habisnya bunda perhatiin dari pertama kamu masuk rumah, hawa - hawanya kaya ada yang ganjal, ada apa si bang."

Tarra meghampiri Adelina, sang bunda dan mencium tangan serta kedua pipinya. "Nggak ada apa - apa kok"

Adelina menatap curiga sang anak. "Jangan bohong." ia curiga karna gelagat Tarra sangat aneh. "Oh, jangan bilang kamu lagi jatuh cinta ya."

"Sok tau banget si bun." Tarra menyampirkan tasnya disebeleh kiri. "Tarra keatas dulu ya bun, pengen mandi." dan Tarra segera menaiki tangga dengan cepat agar bisa menghindari pertanyaan - pertanyaan dari bundanya.

"Nanti papa kamu pulang, jangan pergi kemana - mana ya bang." teriak Adelina karna Tarra yang sudah berada di atas.

"Nggak janji bun." balasnya tak kalah keras.

🎹🎹🎹

Dengan pakaian baju putih polos yang dilapisi jaket kulit hitam serta celana levis hitam, Tarra menuruni tangga demi tengga yang ada dirumahnya. Rencananya Tarra akan pergi menemui seseorang yang sangat penting.

Tarra tidak perduli kalau - kalau ia akan diusir atau dimarahi oleh seseorang itu karna sudah mengganggu waktunya, karna yang Tarra perdulikan adalah ia bisa melihat wajah seseorang itu secara langsung sebelum ia tidur.

Saat sudah berada dilantai bawah, Tarra melihat bundanya sedang asik mengobrol dengan seseorang di meja makan. Tarra bisa menilai kalau orang iti adalah orang kantoran, karna pakaiannya yang sangat rapih.

Megantarra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang