1. Sekolah

76 9 8
                                    

Kringgg.... kringgg...

Alarm Adley berbunyi menunjukkan pukul 6 pagi. Tapi Adley tak juga bangun. Ia masih tidur dengan pulasnya dibalik selimut.

"Kebiasaan deh ni anak ya"

Mama adley mematikan alarm. Ia menyingkap selimut dan menupuk lembut pipi anak gadisnya itu. "Heyy... bangun bangun udah pagi ni"

Adley mengerang karena tidurnya diganggu. "Bangun atau kamu terlambat kesekolah. Kamu ini percuma atur alarm tapi tetap juga molor "

Akhirnya adley bangkit juga dari kasur sambil merenggangkan tangan dan menguap lebar lebar. Aku meraih handuk dan berjalan menuju kamar mandi.

"Jangan tidur dikamar mandi urauna. Mama tunggu sarapan dibawah."

Adley yang mendengar dipanggil urauna mendengus sebal. Nama adley itu Adley Naura Haruna. Jadi mamanya selalu manggil dia urauna jika serius.

"Mama kenapa si panggil adley urauna. Mama kasih nama adley bagus bagus malah dipanggil urauna. " sewot adley kala itu.

"soalnya kamu urakan" kekeh mamanya.

**

Selesai mandi Adley melangkah turun dari kamarnya menuju ruang makan. Ia melihat mamanya sedang mengeluarkan roti dari pemanggangan. Ruang makannya memang langsung tembus ke arah dapur.

Di meja makan hanya ada adiknya – Ardi – yang duduk sendirian disana. Abangnya sedang pergi bersama papanya keluar kota.

Mamanya meletakkan piring dimeja makan. Adley mulai mengoles roti dengan selai coklat. " Papa kapan pulang ma ? " tanya Ardi sambil menggigit rotinya.

"lusa katanya"

"Emang mama gak rindu ya kalo ditinggal sama papa" timpal Adley

Mamanya hanya terkekeh mendengar pertanyaan anaknya itu. Anaknya itu memang terlalu ceplas ceplos kalau bicara.

"ih mama, gitu aja malu..." Adley tertawa melihat mamanya yang seperti anak abg saja.

"Udah ah, kamu berangkat sana ntar telat lagi"

Aku tertawa melihat tingkah mama, aku menyalim tangan mama dan mengecup pipinya. "mama lucu deh. Pantes papa sayang banget."

Adley mengacak rambut adiknya yang masih kelas 1 SMP itu. "Rambut gue ni kak" dumel ardi karena rambutnya baru saja ia sisir dengan rapi.

Adley hanya terkekeh melihat adiknya itu. Adley meraih sepatunya dan berjalan keluar. Biasanya Adley akan diantar abang cuma karena abangnya lagi pergi, adley berangkat dengan bus saja kali ini.

Adley bersenandung ria menuju halte. Setelah sampai disana ia duduk dan memasang headseatnya. Belum habis lagu pertama bus telah datang. Adley bangkit dan masuk, ia memilih duduk di tepi dekat jendela.

**

Adley sudah sampai di sekolah sekitar 5 menit yag lalu. Sekarang aku sedang duduk sambil membaca novel.

Sedangkan disekitarnya intan, neva dan yang lain sedang sibuk menyalin PR. Mereka sikatanya bukan malas, tapi kami itu gak ngerti matematika lo adleyyy. Jadi jangan salahin kami kalau gak ngerjain.

"Akhirnya selesai jugakk" intan menghela nafasnya dan duduk dedepan Adley.

"iya, ibuk tu gak kira kira kali yaa kasih pr. Banyak bangett" neva menghempaskan badannya disamping intan.

"Susah lagii"

Adley terkekeh mendegar teman temannya mengeluh.  "udah kayak kenangan mantan yaaa.. Susah lupain "
Kedua temannya langsung menatap Adley sambil menyipitkan mata layaknya detektif yang sedang curiga.

Selang beberapa menit kemudian terdengar bel masuk berbunyi. Dan masuklah buk Anita guru matematika kami.

"gercep bener coy " kata salah satu murid dikelasku.

Buk Anita memang terkenal dengan disiplinnya.  Seperti saat ini kelas masih ada bangku yang kosong,  menandakan siswa yang masih terlambat.

Dan ada yang mengeluh karena belum selesai pr sedangkan bu Anita sudah siap untuk memeriksa pr karena guru yang satu ini tidak akan pernah lupa dengan tugas yang ia berikan.

Adley hanya diam ditempat dengan buku terbuka diatas meja.

**

Terimakasih buat temen temen yang udah mau baca cerita aku. Aku mohon maaf kalau banyak salah karena aku masih belajar hehe..

Jangan lupa vote dan commentnya ya ...

Happy Reading;

JANJI Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang