Enjoy !!!
Setelah sampai rumah Adley langsung masuk ke kamar. Meletakan tas dan berlari kekamar mandi. Udah gerah banget, badanku rasanya lengket banget.
Setelah mandi aku mencharge ponselku dan turun kebawah. Aku melihat mama sedang berbicara di telpon. Sedangkan Ardi sibuk main PS dengan temannya. Tapi aku kayaknya gak pernah liat teman Ardi yang ini. Aku mengangkat alis bingung dan ikut duduk disamping Ardi.
Aku menyikut tangan Ardi "Apaain si kak. Ganggu ae lu !" dumel Ardi karena merasa terganggu denganku.
"Teman baru lo?" Ardi hanya mengangukan kepala. Kalau sedang asik begini pasti aku dikacangin. Akhirnya aku beranjak dan berjalan kedapur. Membuka kulkas dan mengambil snack serta minuman. Aku melihat mama sudah tidak menelpon. Akupun duduk disebelah mama.
Mama menoleh melihatku "Kamu kok pulangnya telat ley?"
"Itu ma tadi Adley latihan basket dulu, soalnya mau ambil nilai "
"Tapikan kamu bisa kabarin mama dulu. Tadi mama telpon juga gak aktif nomernya," Mama menatap ku dengan sorot sayang seolah takut kehilanganku.
Mamaku orangnya sungguh panikan, dan selalu mengkhawatirkan anaknya berlebihan.
"Iya maaf ma, hp adley mati tadi" aku menunduk tak sanggup menatap mata Mama.
"Lain kali kamu jangan begini lagi. Untung papa gak dirumah, kalau gak pasti dia udah marah marah sama kamu "
Aku memajukan bibir ku cemberut. Mama sama papaku memang tipe orang tua yang protektif banget sama anak anaknya. Memang wajar si karena orang pasti sangat sayang pada anaknya. Tidak ingin terjadi hal hal yang buruk.
"Iya maa" Mama mengusap rambutku lembut.
"Mama gak marah sama kamu, Mama cuman khawatir gak mau kamu kenapa napa"
Aku tersenyum melihat mama. Mama usianya sudah menginjak kepala empat, namun wajahnya masih terlihat segar. Aku berharap mama selalu ada disisiku, tak sanggup rasanya aku membayangkan jika mama pergi meninggalkanku. Meninggalkan kami semua.
"Iya mama gak usah khawatir ya. Adley pasti baik baik aja kok" aku tersenyum berharap semuanya akan baik baik saja.
**
Adley sedang tiduran menatap langit-langit kamarnya.
Ting!!
Ting!!
Ting!!
Ting!!
Ponsel Adley berbunyi tanda ada notification baru. Adley beranjak mengambil hpnya di atas meja belajar.
Notif dari Abangnya. Adley langsung membuka aplikasi Whatsappnya.
Abang cogan :Ley!!
Abang cogan :Ley!!
Abang cogan :Ley!!
Adley mendengus melihat nama Alaric dikontaknya. Jangan tanya siapa yang buat kalau bukan Abangnya sendiri.
Adley :Spam oii!!
Abang cogan :Ganteng ma bebasss..
Adley :Gadang tengak yaaaa HAHAHAH
Abang cogan :Setan lo memang!!
Adley : Iya lo Abang setannyaa..
Abang cogan : Lo adeknyaa!!
Adley : Lo yg duluan lahir jadi setannn BHAKKKHAHA...
Abang cogan : Setan gantengggg
Adley : Narsis nyooo
Abang cogan : Ganteng ma bebass
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI Abu Abu
Teen FictionAku percaya padamu. Jadi tepati janjimu. -adley Aku lelaki. Dan pegang janjiku - Erno Pegang tanganku dan kita melangkah bersama. Tak perlu janji atau apapun. Karena aku disini bersama mu - Alby Pertemuan, perkenalan, hingga perpisahan kita...
