"Ng..apa kau suka ice cream?"
Apa dia ingin mengajakku pergi? Aku harus bilang apa ya? Aku suka ice cream tapi aku tidak mau pergi dengannya.
"Aniyo." Tolakku
"Ah, kalo permen kapas?"
Astaga! Kenapa dia menawarkan semua yang aku sukai?
"Shirreo!" Aku kembali berbohong
Diapun mulai menggaruk kepalanya, sepertinya dia sedang berusaha keras untuk bisa mengajakku bersamanya.
"Kalau milkshake? Kudengar milkshake dekat gedung jurusan kalian sangat enak."
ITU ADALAH FAVORITKU!
Aku menjerit dalam hati mengatakan ingin, sudah lama aku tidak ke kantin gara-gara aku tidak mau jadi pusat perhatian. Biasanya aku akan nitip ke Tzuyu. Aku takut kalau aku pergi dengannya akan menimbulkan masalah.
"Baiklah, aku anggap kau setuju. Kajja!" Iapun menarik tanganku sambil tersenyum, memperlihatkan gigi kelincinya yang lucu. Dia tampan sekali.
Tampan?
Sadarlah Kim Sohyun! Jangan gila!
Kamipun sampai di kantin yang menjual milkshake. Mungkin dia tidak sadar tapi dia masih memegang tanganku.
"Aku nunggu disini aja." Aku melirik ke arah tangan kami yang masih berpegangan.
Jungkook pun tersadar dan langsung melepaskannya, "Ah, mianhae. Kalo gitu aku ke dalam dulu. Tapi kau mau rasa apa?"
"Vanilla milkshake aja."
"Oke!" Namja itu pun pergi memesan ke dalam, sementara aku duduk diluar.
Sudah lama aku tidak mengelilingi kampus ini. Terakhir kali sebelum berita negatif soal aku yang tidak menangis saat orangtuaku meninggal. Padahal aku melakukan itu karena suatu alasan.
Dulu, aku adalah kebanggaan kampus ini karena berhasil memenangkan kontes piano nasional, dan juga memiliki abang yang hebat seperti Taehyung. Tapi semuanya hilang saat seseorang yang sok tau menyebarkan gosip yang tidak-tidak soal diriku.
"Kkamjagiya!"
Jungkook menempelkan milkshake dingin itu di pipiku.
"Kau melamun apaan sih? Ntar kalo kerasukan aku yang repot." Ledeknya.
"Bukan apa-apa. Kita harus kembali ke lapangan." Aku pun pergi dan meninggalkan dia berjalan di belakangku.
Kami berdua berjalan di samping gedung jurusanku sambil menikmati milkshake ini. Sesekali Jungkook memijak ujung belakang sepatu pansus ku dan hampir membuatku jatuh.
"Hentikan."
"Habis aku bosan, kau diam terus dari tadi."
"Ya sudah, pergi aja sana."
"Wah, aku makin penasaran, dulu kau dikasih makan apa ya sampai dingin kayak gini?" Ledeknya.
"Makan nasilah, apa lagi?"
"Susah ngomong samamu, Sohyun-a."
"Gak usah ngomong, gampang kan?"
Dan lagi-lagi dia memijak sepatuku. Aku heran dengan tingkah konyolnya itu. Persis seperti anak-anak yang ingin di perhatikan orangtua nya.
"Jangan pijak sepatuku, Jeon Jungkook!"
Aku mempercepat langkahku, kalau tidak sepatuku bisa rusak gara-gara anak aneh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears (END)
FanfictionKetika menangis adalah hal yang sangat sulit untuk kulakukan Highest Rank#11 in Kimsohyun 280718 # 74 in Btsfanfiction 280718 My first story Maret 2018 - September 2018 ©kikiar_chan