Part 10: My Eyes

1.5K 213 10
                                    

"Nona Kim Sohyun, silahkan masuk."

Perawat itu mendampingi kami berjalan menuju ruangan dokter Kim Seokjin, dia adalah dokterku sejak lama. Dia yang menanganiku saat kecelakaan dulu sampai sekarang.

Dokter itupun langsung berdiri saat tahu kedatangan aku dan Taehyung.

"Ah, Hai Sohyun-a, Taehyung-a! Akhirnya kalian kembali kesini lagi setelah 2 minggu." Ujarnya sambil mempersilahkan kami duduk.

"Bagaimana keadaanmu adik kecil? Kamu menghabiskan obat dan tidak melanggar yang ku katakan kan?" Tanyanya

"Aku baik." Ketusku

"Baiklah, kita periksa dulu matamu ya." Dia mengisyaratkanku untuk berjalan ke arah mesin besar menyebalkan itu. Dan melakukan pemeriksaan terhadap mataku.

Setelah selesai, kamipun kembali ke kursi.

"Kelenjar air matanya masih baik selama Sohyun tidak mengeluarkan air mata psikis atau air mata yang berasal dari emosi, karena itu akan menyebabkan infeksi yang ia dapat saat kecelakaan menjadi makin parah." Ujar Seokjin panjang lebar.

Aku menegakkan kepalaku dan menatap tajam dokter itu, "Sampai kapan aku harus menahan emosiku? Kau tau aku ingin bisa kembali normal seperti manusia, dan menghentikan julukan monster ini?"

Aku berusaha menahan air mataku, hingga aku mengepalkan tanganku.

"Saat ini kami sedang meneliti tentang infeksi langka ini. Tenanglah Sohyun-a, asal kamu rajin meminum obat dan menjaga emosimu, matamu akan baik-baik saja."

"SETAHUN YANG LALU KAU JUGA MENGATAKAN HAL YANG SAMA! APA KALIAN TIDAK BISA MENYEMBUHKAN MATAKU INI?!"

Kurasakan tubuhku bergetar hebat, jantungku mulai terasa sakit karena aku menahan emosi serta air mataku. Bisa kau bayangkan disaat kau marah atau sedih dan ingin menangis, meluapkan kekesalanmu, tapi itu tidak bisa kau lakukan karena penyakit gila ini!

"Sohyun-a, jangan menyakiti dirimu sendiri. Dokter sedang berusaha untuk mencari solusinya. Kau harus bersabar."

Kurasakan kehangatan menjalar dari tanganku. Ya, Taehyung sedang menggenggam tanganku sambil menatapku. Dia selalu bisa membuatku tenang ketika aku hendak kehilangan kontrol diri.

Sabar Sohyun-a

Aku menghembuskan nafasku, kutarik lalu ku hembuskan lagi, "Huft, Jeosonghamnida dokter Kim." Aku membungkukkan badanku.

"Ah, tidak apa-apa. Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Aku juga berharap kamu sembuh karena ku bosan melihatmu adik kecil." Ledeknya

Aku tau dia ingin mengalihkan pembicaraan untuk membuatku tidak sedih.

"Kau kira aku tidak bosan melihatmu, ahjussi jomblo?" Aku membalas ejekannya dengan kata-kata pedas nan tajam.

"Yaa! Siapa yang kau sebut ahjussi,huh? Aku baru berumur 26 tahun dan mukaku ini kelihatan seperti remaja 17 tahun. Dan aku punya pacar!"

Aku tertawa karena nada bicaranya yang seperti orangtua dan mata melototnya yang lucu, "Aku tidak pernah melihat ada yeoja yang dekat denganmu. Jangan berbohong atau kudoakan kau jomblo seumur hidup!" Ledekanku membuatnya terkejut.

"Worlwide handsome sepertiku mana mungkin jomblo." Dia menegakkan kepalanya, menampakkan garis dagu dan leher nya itu.

"Waah, kenapa laki-laki memiliki ke PD an diatas rata-rata? Kalian berempat cocok jadi sebuah grup, kumpulan para cowok alay!" Gerutuku.

"Dan pasti di grup itu aku yang paling tampan." Ujarnya dengan percaya diri.

"Kenapa bisa ada dokter sepertinya? Membuatku sakit kepalaku saja!" Omelku pelan.

Tears (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang