Dua Puluh Lima : Gosip

1.4K 294 89
                                    

"I want to marry you."


Gue bener-bener menghentikan apa yang gue lakukan, menatap air keran yang mengalir dengan tatapan menerawang.

"Tapi nyatanya, waktu nggak mengizinkan aku untuk mengatakan itu sama kamu lebih awal, Seulgi. Alhasil, laki-laki lain yang lebih dulu mengikat kamu." rengkuhan Chanyeol mengetat, dan gue bisa merasakan nafasnya yang berhembus gusar di leher gue.

Gue memilih untuk diam, tak menyahut sepatah katapun. Nggak ingin bahwa kenyataan gue sudah menjadi gadis lajang ini diketahui Chanyeol. Bisa saja, semua ini berjalan lebih jauh dan kacau.

Karena gue sadar. Diluar sana ada Eunji yang akan terluka saat mendengar tentang perselingkuhan ini.

"Lepasin dulu, aku mau selesein ini." bisik gue yang di balas anggukan singkat.

Laki-laki itu bergegas melepaskan, memberikan ciuman kilat di pipi gue sebelum melangkah pergi menuju ruang tengah. Menonton televisi.

Hari-hari berjalan begitu cepat, gue lebih banyak menghabiskan waktu sepulang kerja di apartemen Chanyeol. Dan beranjak pulang ketika jarum pendek jam sudah menunjuk pada angka 8 malam.

Melakukan apapun yang mungkin bisa dilakukan, rutinitas baru nya. Gue selalu makan malam bersama Chanyeol, menonton acara di televisi di apartemen Chanyeol. Mendengar cerita dari Chanyeol tentang keluarganya. Dan masih ada begitu banyak hal yang gue dapatkan bersamanya.

Setiap hari gue mulai nggak bisa untuk tidak memikirkan tentang masa depan. Ketika nanti gue dan Chanyeol harus benar-benar berhenti, apakah semuanya akan kembali seperti semula seperti yang gue bayangkan? Jawabannya tidak. Di pikir dari sudut manapun, semua orang pasti tahu gue dan Chanyeol nggak akan berakhir dengan mudah dan saling melupakan begitu saja.

Terlebih lagi gue merasa bahwa gue sudah betul-betul jatuh cinta. Pada setiap  kata manis yang terucap dari bibirnya, memuja dan penuh dengan euforia yang membuat gue terlena.

"I love you." tiga kata yang selalu gue dengar di setiap perpisahan hari. Membuat gue terbelenggu dan merasa susah untuk beranjak di kemudian hari, lalu berpikir apakah gue akan baik-baik saja nantinya?

***

"Kamu kenapa sih?"

Chanyeol menghentikan laju mobilnya di tepi sungai Han. Gue nggak tau kenapa dia berhenti disini yang jelas pertanyaan Chanyeol barusan membuat gue menghela napas.

"Nggak papa kok." balas gue singkat.

Chanyeol mendengus, menghadapkan tubuhnya ke arah gue. "Kamu sama sekali nggak keliatan 'nggak papa' Kang Seulgi. Dari sepulang kerja kamu diemin aku, marah sama aku?"

Sebenarnya itu semua karena gue yang seharian ini mendengar berita tentang gue sama Chanyeol udah kesebar keseluruh kantor. Gue nggak ngerti gimana bisa itu terjadi, tapi mengingat gue sama dia yang sering berangkat dan pulang bareng. Mungkin itulah spekulasi pertama yange buat orang-orang kantor berpikir kalau gue sama dia ada affair.

Akhirnya gue mengalah untuk buka mulut, sekalipun gue tahan pun nggak akan menyelesaikan apapun. "Mas nggak denger gosip orang kantor?"

Chanyeol diam, mengernyit bingung.

"Mereka mulai gosipin kita. Mas beneran nggak denger hal itu?"

Air mukanya nggak berubah sama sekali. Gue menyimpulkan kalau dia sama sekali nggak tau. Gue mendesah, wajah getir yang gue sembunyikan nggak bisa lagi gue pendam. Jujur gue takut.

"Bukan gosip kalau memang itu yang terjadi, Seulgi. Kenapa kamu selalu setakut ini sih?"

"Ya jelas aja takut lah, mas! Kita ini selingkuh. Bukan lagi pacaran layaknya orang normal!" gue menaikkan nada suara gue, habis akal. Kenapa Chanyeol selalu bersikap santai gini?

Naked Soul (Chanseul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang