Tiga Puluh Empat : The Way I Love You

1.4K 274 17
                                    

3rd POV


Musim panas, tahun 2011

Ada begitu banyak hal yang terlewat begitu saja di hidup Chanyeol. Tak berjejak dan tak terkenang.

Baginya.

Dia hanya membiarkan segalanya berjalan dan berlalu seapa-adanya. Nggak pernah terpikir dan peduli. Yang berlalu biarlah berlalu.

Itu yang Chanyeol tau.

Sampai hari dimana dia mendapati eksistensi seorang cewek baru, asing. Karyawan muda dengan senyum paling menawan, yang lebih banyak diam ketika berkumpul bersama banyak orang.

Chanyeol bukan jatuh cinta pada pandangan yang pertama. Hanya saja dia merasa ada yang berbeda dengan cewek itu.

"Dia siapa sih?" Chanyeol beringsut pada Baekhyun di sebelahnya. Menunjuk ke arah gadis bersurai brunette dengan kucir kuda di ujung kafetaria.

"Oh, dia anak baru. Anak marketing."

Chanyeol ber-oh panjang. Mengangguk paham.

Dan kembali menatap gadis itu. Penasaran.

Hari itu, untuk pertama kalinya Park Chanyeol laki-laki 28 tahun itu membiarkan hal asing untuk tetap berada di otaknya.

Berputar memenuhi setiap kali dia berpikir akan sesuatu. Sekali lagi itu bukanlah cinta, tapi Chanyeol menemukan satu hal yang berbeda.

Tapi entah apa, dia belum yakin bagaimana menyebutnya.

Dua hari setelahnya, Chanyeol baru tahu siapa namanya.

Kang Seulgi.

Namanya cantik kayak orangnya.

Hari berganti hari, bulan berganti, bahkan tahun.

Chanyeol sama sekali tak melakukan apapun selain diam dan menatap dalam kejauhan. Membiarkan lingkungan diujung bibir tercipta saat melihat tawa renyah Seulgi.

Byun Baekhyun, teman satu divisi yang paling dekat dengannya pun, hanya mampu bergidik heran. Dasar!

***

Bulan april tahun 2014.

"Lo yakin terima tawaran buat jadi direktur marketing?"

Chanyeol menyesap batang nikotin di celah bibirnya. Menghembuskan asap hingga pengepul membaur bersama udara, menoleh pada Baekhyun di sampingnya sambil mengangguk gamang.

Ya gimana lagi? Dia nggak bisa menolak permintaan big boss nya. Apalagi dia temen bokap yang sangat di hormati.

"Gak banget sebenernya merintis karir seperti ini. Gue udah nyaman banget di keuangan. Tapi gimana lagi? Bokap maksa."

Baekhyun tertawa, menepuk pundak Chanyeol. Prihatin.

Kalau dia ada di posisi Chanyeol sih, aslinya udah seneng banget. Kapan lagi bisa menjabat dengan jabatan setinggi itu dengan cepat? Apalagi posisi sebelumnya hanya salah satu staff yang tingkatnya nggak seberapa.

Naked Soul (Chanseul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang