Pangeran Cris yang sedang membaca pikiran Angela pun akhirnya tersenyum mengejek, ternyata dugaannya benar, bahwa gadis yang berada di depannya ini telah jatuh cinta kepadanya.
"Hu...hu.. hukuman? Sa...sa..satu minggu?" Ulang Angela dengan nada bergetar menahan ketakutan. Entah mengapa pikirannya kembali melayang ke kejadian sebelumnya saat dia mengobrol bersama Anessya.
Apakah hukumannya berupa cambuk, atau di tampar atau lebih parah menjadi makanan binatang buas???.....
Memikirkan hal itu membuat Angela bergidik nyeri membayangkan hukuman apa yang akan diberikan Pangeran Cris.
"Iya hukuman," ucap Pangeran Cris dengan suara menakutkan yang terkesan seksi saat dia mengucapkan.
Angela tertunduk lesu, tidak berani menatap sosok tampan yang sedang tersenyum penuh arti kepadanya. Bukan tanpa sebab Pangeran Cris tersenyum, tapi karena ketakutan yang di tampilkan Angela membuat Pangeran Cris tersenyum misterius.
"Maafkan aku, aku cuman penasaran dengan ruangan ini," sahut Angela hampir tak terdengar untuk ukuran manusia, tetapi bukan halnya Pangeran Cris yang dapat mendengar perkataan itu dengan jelas.
"Ikutlah denganku," ujar Pangeran Cris seraya berjalan meninggalkan Angela yang tengah mematung seorang diri dengan pemikiran yang entah kemana.
Angela hanya bisa pasrah dan menuruti perkataan Pangeran Cris sebelum Pangeran Cris bertambah marah kepadanya.
Disinilah mereka sekarang, di sebuah ruangan yang sangat indah dan feminim. Ruangan yang di dominasi berwarna merah muda, dengan ukiran dinding bungan mawar yang sedang kuncup.
"Hukuman yang akan aku berikan untuk mu tidak sulit, cukup turuti perintahku dan jangan membantah atau kau akan merasakan hukuman lainnya, dan kau harus selalu ada jika aku membutuhkan mu," jelas Pangeran Cris dengan seringai nakalnya, yang membuat Angela terpaku dengan Pangeran Cris.
"Akan aku lakukan Pangeran," jawab Angela dengan ragu.
"Panggil aku Cris, aku tidak ingin mendengar embel-embel Pangeran dari bibir indah mu nona," ujar Pangeran Cris seraya terkekeh melihat mimik muka yang berubah ubah milik Angela.
"Baiklah Cris," ucap Angela hati-hati.
"Kells," panggil Pangeran Cris tiba-tiba, sangat pelan tidak seperti orang yang sedang memanggil.
Tidak lama kemudian, pintu indah berukiran mawar itu terbuka dan menampakan sosok Kelly yang terlihat cantik dan mempesona.
"Kells, ambil itu sekarang juga," pinta Pangeran Cris yang diangguki oleh Kelly, entah apa yang akan di ambil Kelly. Angelapun tidak tahu.
Dengan kecepatan lari seperti hembusan angin dengan cepat pula Kelly membawa sebuah kotak berukuran sedang berwarna merah muda seperti ruangan ini.
"Baikalah tuan, saya permisi," ucap Kelly sesopan mungkin kepada Pangeran Cris.
Pangeran Cris hanya mengangguk membiarkan Kelly pergi dari ruangan indah ini.
"Bukalah," suruh Pangeran Cris dengan nada sesombong mungkin, yang membuat Angela takut melihat isi dari kotak tersebut.
Dengan enggan Angela mendekati kotak merah muda berukuran sedang itu, Angela menatap was-was kearah Pangeran Cris. Dan terlihat pula wajah meremehkan dari Pangeran Cris.
"Ta.. tap.. tapi," ujar Angela terhenti saat Pangeran Cris memotongnya.
"Bukalah," sahut Pangeran Cris dengan suara geram menahan kesalnya dengan Angela.
Dengan mata tertutup Angela membuka kotak tersebut, dengan perlahan pula dia mulai membuka mata indahnya.
Matanya berbinar lebar saat melihat keindahan isi dari kotak tersebut, sebuah gaun berwarna merah muda dengan sepatu kaca senada dengan warna gaun tersebut.
Dengan hati-hati Angela mengangkat wajahnya agar menatap Pangeran Cris. Dan dengan keberanian dia melihat senyum tulus yang terukir indah dibibir Pangeran Cris.
sungguh Angela merasa bahwa dunia hanya ada dirinya dan Pangeran Cris, sejenak waktu terhenti menurut Angela.
"Cepat pakai," gumam Pangeran Cris tetapi tidak di dengar oleh Angela.
"Hi, Angela," lanjut Pangeran Cris sambil menepuk pipi kanan Angela. Dan hal itu membuat Angela tersadar bahwa dia telah terpesona dengan ketampanan Pangeran Cris.
"Maafkan aku Cris," ucap Angela malu-malu, karena sedari tadi pipinya telah memerah semerah kepiting rebus.
"Pakailah," ulang Pangeran Cris yang di hadiahi tatapan bingung oleh Angela.
"Maksudmu aku harus memakai gaun indah ini?" Tanya Angela ragu-ragu.
"Apakah kau ingin aku yang memakaikannya untuk mu, sayang?" Goda Pangeran Cris yang membuat pipi Angela semakin merah.
"Ti... tid... tidak usah Cris," ucap Angela gugup dan terbata karena candaan Pangeran Cris.
"Baiklah, silahkan keruangan itu," tunjuk Pangeran Cris kearah pintu berwarna putih crim.
"Di sana kau akan di dandani oleh 2 orang maid," lanjut Pangeran Cris yang di angguki oleh Angela.Tanpa berbicara, Angela akhirnya berlari ke arah pintu berwarna putih crim tersebut.
Pangeran Cris hanya terkekeh melihat tingkah Angela yang seperti anak kecil, sangat berbeda dengan Angeline yang sangat dewasa dan sangat mementingkan dirinya agar terlihat cantik, anggun, dan feminim.
* * *
Hampir 2 jam Pangeran Cris berada di ruangan ini, dan selama itu pula dia hanya melukis apa yang sedang dia pikirkan sekarang ini.
Lukisan nan indah itu hampir selesai, tetapi tiba-tiba pintu berwarna putih crim itu terbuka, dan menampilkan sosok perempuan yang sangat cantik dengan gaun yang sempurna menutupi tubuh indah gadis itu.
Angela sekarang terlihat sangat mirip dengan Angeline, itulah yang di pikirkan Pangeran Cris saat ini. Tetapi sekarang ini Angela sangat cantik melebihi kecantikan Angeline, dan mau tak mau Pangeran Cris hanya terdiam menatap kecantikan gadis di depannya.
Tanpa sadar Angela telah berjalan mendekati Pangeran Cris, saat jarak terasa kian dekat akhirnya Angela menyentuh pipi kiri Pangeran Cris dengan lembut lalu mengusapnya.
Merasa terganggu akhirnya Pangeran Cris tersadar bahwa dia telah mengagumi seorang perempuan melebihi Angeline.
Pangeran Cris akhirnya tersenyum hangat menatap wajah cantik Angela. Dan hal itu membuat Angela memerah kembali.
Tanpa Angela sadari Pangeran Cris menyentuh tangan kanannya yang sedari tadi menyentuh pipi kiri Pangeran Cris. Pangeran Cris mengangkat tangan kanan Angela dengan lembut lal menciumnya.
Angela merasa gugup saat Pangeran Cris mencium tangannya, ini adalah sebuah keajaiban, pikir Angela terus menerus.
"Cris, kita akan ke mana?," tanya Angela dengan hati-hati takut suasana hati Pangeran Cris berubah.
"Kita akan pergi ke pesta sahabat ku, jadi aku memutuskan untuk pergi bersama mu," ucap Pangeran Cris dengan jujur.
"Kenapa bersama ku, aku kan hanya seorang maid. kenapa tidak bersama Anessya?" Ujar Angela dengan hati yang sesak saat mengatakan nama Anessya.
Tanpa di duga Pangeran Cris mengusap lembut pipi kanan Angela, dan hal itu membuat Angela menatap kedua mata Pangeran Cris.
"Aku ingin pergi bersama mu, Angela!" Sahut Pangeran Cris yang membuat Angela semakin memerah, karena ucapan Pangeran Cris.
* * *
Pembaca yang baik hati jangan lupa tekan bintang☆ ya.
Biar dapat pahala, jadi jangan lupa ya...
Salam hangat
Tiara
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Vampire And Mermaid
Fantasy"Hei apa-apaan ini," ucap Cris dengan nada tidak sukanya. "Maafkan aku," ujar Angela dengan nada ketakutan, sambil menundukan kepalanya. "Akan ku beri, kau hukuman selama 1 minggu," kata Cris sambil tersenyum penuh arti. Akhirnya Angela menatap kemb...