6. Forgotten.

2.3K 367 32
                                    

Setelah membereskan baju-bajunya ke dalam lemari, Prilly kembali ke bawah untuk membantu Mila yang terlihat tengah memasak di dapur. Sesekali Prilly minta diajarkan memasak, tapi Mila melarangnya. Prilly hanya diperbolehkan mengiris saja.

"Anak SD juga bisa ngiris-ngiris gini, ma! Kan Prilly pengen bisa masak mangkanya minta tolong mama buat ajarin Prilly," gerutunya sambil mengiris cabai.

"Jangan ah, nanti kena minyak panas aja baru tau rasa!" balas Mila.

"Prilly terima kok resikonya. Daripada nggak bisa masak,"

"Nggak sekarang. Nanti aja belajar masaknya,"

"Ahh yaudah deh!" Prilly mengerucutkan bibirnya.

Tak lama masakan itu sudah tersaji diatas meja makan. Bau harum saus tiram yang berasal dari tumis kangkung menyeruak ke seluruh penjuru rumah, membuat perut Prilly terasa benar-benar kosong.

"Udah jam tiga lewat kok Priscil belum juga pulang, ma?" tanya Prilly.

"Dikit lagi juga pulang. Kenapa, lama ya? Kamu makan duluan aja kalo laper,"

"Gapapa nunggu Priscil aja,"

"Disini tuh sekolah pulangnya sore banget, karena hari Sabtu libur.." jelas Mila tanpa Prilly harus bertanya.

"Ohh gitu, Prilly baru tau," Prilly mengangguk paham, bahwasannya sekolah Prilly di Bandung masih masuk sekolah di hari Sabtu, dan jam pulangnya sekitar pukul setengah dua siang.

"Nanti kamu juga bakal gitu," kata Mila.

"Oh iya, aku satu sekolah sama Priscil kan, ma? Biar bisa bareng," pinta Prilly.

"Tenang. Kan emang dari awal mama pengen sekolahin kamu disekolah yang sama kayak Priscil," sahut Mila.

"Oke deh,"

"Jangan lupa, besok udah harus masuk bareng Priscil!"

"Iya,"

Tin tin

"Yoo. Thanks ya, bang!" terdengar suara seseorang mengucapkan terima kasih diluar sana. Tak lama Mila tersenyum ringan.

"Tuh dia.." kata Mila.

Ceklek.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam," jawab Prilly dan Mila serempak.

"Lho, mama sama teteh udah sampe? Dari kapan?" tanya Priscilla setengah terkejut.

"Dari tadi," jawab Prilly.

"Sini kita makan dulu, ganti bajunya nanti aja kelamaan," sambung Mila.

Kemudian Priscilla langsung duduk dikursi meja makan yang berhadapan dengan Prilly. Entah mengapa, perempuan berseragam putih abu-abu itu terlihat gugup dan takut.

"Kenapa sih?" tanya Prilly heran.

"Gapapa hehe," sahutnya.

"Tadi di anter siapa? Boyfriend?" tanya Prilly sambil tersenyum jahil.

"I don't have a boyfriend, teh," jawab Priscilla.

"Masa?"

"Sumpah deh,"

"Kalo yang deketin, pasti ada dong? Hahaha," lagi-lagi Prilly menggodanya.

"Gitu deh hehehe,"

"Dulu kalo ngobrol ngomonginnya Barbie, sekarang ngomonginnya pacar," ujar Mila meledek mereka.

"Mama kayak nggak pernah muda aja deh hahaha," kata Prilly.

From Me in SomewhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang