Prilly belum juga sadarkan diri selama setengah jam lebih, bahkan pucat pasi itu bukan hanya terlihat diwajahnya saja, namun juga pada kulit tubuh lainnya. Telapak tangan dan kakinya sangat dingin seperti es, akhirnya Ali memutuskan agar Prilly segera dibawa ke rumah sakit.
Pria itu sempat bertanya pada dirinya sendiri mengapa ia bisa sepeduli ini, se-takut ini, dan juga se-khawatir ini pada seorang gadis yang baru sebulan ia kenal. Padahal ia tak pernah merasa memperlakukan Priscilla semacam ini.
Ali heran, tapi ia yakin dirinya benar-benar mempunyai feeling untuk Prilly. Baru bertemu, tapi terasa lama. Baru jatuh cinta, tapi terasa sangat dalam.
Setelah Prilly dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans sekolah, Ali langsung memberitahu Priscilla dan mengajaknya menyusul Prilly ke rumah sakit. Sebelum itu Ali sudah bertanya dimana rumah sakitnya.
Wajah Ali dan Priscilla sama paniknya, sedari tadi Priscilla hanya memandang keluar jendela sambil menggigit-gigit ibu jarinya. Dan barusan ia pun sudah mengabari Mila.
"Kalo boleh tau, Prilly sakit apa?" tanya Ali yang tetap fokus pada kemudi.
Priscilla menoleh, "Nggak tau, bang. Setau aku teteh cuma punya maag, tapi mama bilang teteh nggak boleh kecapekan. Emang ada pengaruhnya ya sama sakit maag? Bukannya maag itu karena telat makan dan mengkonsumsi makanan yang terlalu pedes?"
"Aku juga bingung. Tapi kalo aku perhatiin sih, pas lagi kecapekan Prilly selalu megangin pinggang.."
"Dari dulu, bang. Aku juga taunya teteh cuma sakit dibagian pinggang belakangnya aja. Dan juga dari kecil teteh suka sesak nafas gitu, tapi mama selalu bilang berarti udara lagi kotor jadinya dada teteh sesak. Tapi kadang teteh suka ngalamin hal itu dirumah, yang nyatanya bersih tanpa asep atau debu," jelas Priscilla.
"Prilly punya asma?"
"Enggak deh kayaknya, mama nggak pernah bilang apa-apa,"
Ali jadi bingung sekarang, akhirnya ia mengalihkan pandangannya lagi untuk fokus pada jalan raya.
***
"Kenapa mama nggak bilang sama Prilly?! Hiks hiks," terdengar suara isak tangis dari dalam ruang IGD yang begitu menyedihkan. Dadanya naik turun dan tirta terus keluar dari kelopak matanya. Punggung tangannya terpasang infus yang menyalurkan darah kedalam tubuhnya.
"Mama juga baru tau, sayang hiks hiks," perempuan dengan hijab berwarna putih itu tak kalah menyedihkan setelah mengetahui segalanya dari penjelasan dokter diruangannya barusan.
"Prilly mengalami gagal ginjal yang disebabkan oleh penggumpalan darah pada pembuluh darah vena dan arteri ginjal, dan sayang sekali sudah akut. Ginjal sebelah kirinya benar-benar sudah tidak berfungsi, ditambah ginjal sebelah kanannya sudah sangat lemah,"
Gagal ginjal akut merupakan istilah yang merujuk pada kondisi ketika ginjal seseorang rusak secara mendadak, sehingga tidak bisa berfungsi. Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba tidak bisa menyaring limbah kimiawi dari darah yang bisa memicu bertumpuknya limbah tersebut.
Biasanya, gagal ginjal akut terjadi sebagai komplikasi dari penyakit serius lainnya. Ginjal dapat mengalami kondisi gagal ginjal akut secara cepat, hanya dalam beberapa jam saja. Jika tidak ditangani dengan segera, gagal ginjal akut bisa membahayakan nyawa penderitanya. Mungkin kali ini disebabkan karena tadi Prilly dihukum mengelilingi lapangan, Prilly memaksakan diri untuk tetap berlari sehingga ginjalnya rusak.
Pada fase awal, gagal ginjal akut biasanya tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, penyakit ini bisa memburuk dengan cepat dan tiba-tiba penderita mengalami beberapa gejala; nafsu makan berkurang, mudah lelah, sesak nafas, nyeri pada punggung di bawah tulang rusuk (flank pain), dll. Kadang-kadang gejala mungkin tidak terlalu kentara atau mungkin tidak muncul sama sekali. Maka dari itu Mila pun baru mengetahui ini setelah bertahun-tahun, selama ini ia hanya tahu jika Prilly cuma tidak boleh kelelahan saja. Mila menyesal mengetahui ini semuanya terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me in Somewhere
Fanfic[SELESAI] Semoga, puisi dan suratku mampu mewakili cinta yang telah hadir sejak lama. Aku mencintaimu karena kamu bintangku, tapi kamu kembali sebagai langit. -Prilly Maharani Almahyra. Cinta yang baru dan semu. Bulan memang tak selamanya bersama...