Apa razia? gak mungkin! kemarin kan sudah razia besar-besaran? masa ada razia lagi?. Ahh, ini pasti akal-akalan cowok ini saja biar aku bisa ikut dengannya. iya! pasti begitu.
"Memangnya kenapa dengan razia?" tanyaku. Cowok itu merasa bingung melihatku yang santai dengan kata-kata 'razia'. Sejujurnya aku juga merasa takut, karena kalian tau sendiri kan aku belum punya KTP.
"Kamu bisa ditangkap karena kamu kelihatan mabuk berat." Katanya santai, dan mungkin dia sudah tidak kesal lagi padaku. (Mungkin, tapi harus tetap waspada). Bener juga! meskipun dia gak tau kalau aku belum cukup umur masuk diskotik, tapi kan aku kelihatan mabuk didepan dia?!.
"Sudah tenang saja aku bisa pulang sendiri kok." Kataku yang sudah tidak bersandiwara lagi. Kalau aku bersandiwara terus, nanti dia gak bakalan lepasin aku.
"Apa kamu yakin?" tanyanya heran melihat perubahan drastisku.
"Tentu saja!, dan sebelumnya maaf atas kejadian tadi dan sampai jumpa." Kataku tersenyum manis, dan berjalan cepan meninggalkan cowok yang belum aku tau namanya. Aku merasa legah akhirnya bisa kabur juga dari tuh cowok hahaha. Semoga aku gak pernah berurusan lagi dengan dia! aku sudah kapok!. Baru berjalan beberapa langkah.
Tiba-tiba suara sirine mobil terdengar nyaring. Seketika tubuhku membeku. Jangan bilang bahwa itu suara mobil polisi?!!. Razia? KTP? dipenjara? dan besok aku sudah berada dikoran pagi halaman utama yang berjudul 'Seorang Gadis dibawah Umur ditangkap karena Mabuk-Mabukkan.' Oh tidak! aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku, menghilangkan pikiran buruk itu. Segera aku berlari menuju ketempat asal dan menemukan cowok tadi yang berjalan membelakangiku. Tampa pikir panjang aku menarik bajunya. Dia menoleh dan bingung melihatku lagi.
"Hmmm, aku.. aku.." Aduh! apa yang harus aku katakan?. Cowok itu diam menunggu apa yang akan aku katakan.
"Hmmmm, aku berubah pikiran, dan hmm well, tidak ada salahnya menerima ajakan baik seseorang bukan?" Kataku berusaha tetap tenang, dan tersenyum damai.
Dia mengangkat satu alisnya menandakan keheranan dengan sikapku yang berubah-ubah. Ooohh ayolah!, jangan menatapku seperti itu? apa kamu gak dengar bunyi sirine?. Ayo cowok cakep selamatkan aku, dan cepat bawa aku pergi dari sini. Aku mengisyaratkan agar pergi dari sini dengan wajahku yang hmm, sebenarnya aku malu untuk mengakui bahwa aku sedang memelas.
"Kamu kenapa?" tanyanya yang mungkin tidak mengerti dengan mimik wajahku.
"Hmm, hanya sedikit... gelisah?!." Kataku cepat dan melepaskan bajunya.
"Tenanglah itu cuma bunyi ambulance." Katanya yang sepertinya tau ketakutanku dengan bunyi yang masih bersuara. Lalu ia berjalan dengan santai. Aku terdiam sejenak, apa ambulance? bukan mobil polisi?. Shit! Bodohnya aku! tidak bisa membedakan suara ambulance dan polisi.
"Ayo, aku memarkir mobilku gak jauh dari sini." katanya menoleh kearahku dan berjalan lagi. Bagus!! aku tidak akan bisa kabur lagi.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Sekarang aku sedang terjebak bersama cowok yang ku sebut 'pacarku'. Di mobilnya yang bermerek seperti toyota keluaran lama berwarna hitam. Aku duduk disampingnya.
"Dan sekarang nona, siapa namamu?" tanyanya, yang belum menyalakan mesin dan mungkin dia baru menyalakan setelah mengajukan beberapa pertanyaan padaku.
"Namaku Katerin." Jawabku tersenyum sopan. Aku sengaja berbohong soal namaku, karena bisa saja kalau diberi nama asliku, dia akan datang mencariku lagi?!. Jadi tetap waspada Jenny!!.
"Nama yang bagus, dan perkenalkan namaku Zack." Dia mengulurkan tangan, dan aku menyambutnya.
"So, dimana rumahmu?" tanyanya sambil menyalakan mesin kemudi. Jangan katakan dia akan mengantarku pulang?. Saat ini aku sedang tidak mau berada dirumah. Mengingatkanku akan hal pernikahan!!. Sebulan yang lalu ayahku memberitahukan hal itu, menyuruhku menikah dengan orang kaya yang akan melunasi hutangnya. Dan sebulan itu pula aku berhasil kabur dari pertemuan perjodohan konyol tersebut. Sampai sekarang aku gak tau siapa laki-laki yang berjodoh denganku itu. Namanya, bentuknya, apalagi nama keluarganya, sama sekali tidak tau! karena setiap ayahku membicarakan topik itu, aku langsung kabur dan tidak mau mendengarkannya.
"Katerin?" panggil Zack dan aku tersadar dari lamunanku.
"Ah? iya." Aku segera menoleh.
"Aku tanya, rumahmu dimana?."
"Aku gak mau pulang."
"Baiklah, biar aku tebak kamu pasti lagi konflik dengan orang tuamu? benarkan?" tanyanya yang sukses buatku kesal.
"Terserah apa katamu, dan cepat bawa aku pergi dari tempat ini." Kataku kesal dan langsung buang muka.
Aku mendengar Zack sedikit terkekeh. Entah karena apa, Mungkin dia senang bisa membuatku kesal. Setelah itu kami pun terdiam satu sama lain. Tidak bicara, dan hanya memandang luar jendela mobil. Aku melihat jam hapeku sudah jam 12 lewat dan sebentar lagi setengah 1. Aku hanya mengenakan kaos putih polos tanpa gambar dan celana jeans kusamku. Sangat sederhanakan? buat orang patah hati sepertiku tentunya. Aku tidak membawa tas ataupun dompet. Hanya membawa hape dan beberapa uang dikantongku, sekitar 300ribu mungkin. Tampa sadar Zack telah memberhentikan mobilnya. Berhenti ditempat hmmm, taman? ini taman kota!. Kenapa dia berhenti disini?.
"Ayo turun." Katanya dan dia turun dari mobil sedangkan aku masih terdiam. Lalu dia membukakan pintu untukku.
"Kita ngapain kesini?" tanyaku yang masih duduk.
"Kamu harus menghirup udara segar." Tentu saja aku masih belum paham. Buat apa coba menghirup udara segar? dan udara dingin tentunya!.
"Supaya pikiranmu jernih dari pengaruh alkohol." Katanya lagi yang mengerti pertanyaan diotakku. Mau tak mau aku turun, dan kami masuk taman yang kelihatan gelap karena sedikit pengcahayaan. Dan duduk disalah satu kursi taman.
"Kamu tunggu disini, dan jangan kemana-mana." Kata Zack memperingatkan dan dengan cepat pergi entah kemana.
Begitu cepat dia pergi sehingga aku belum bertanya. Kemana perginya Zack? Apa dia mau meninggalkanku disini? di taman?. Aaaggh! ya sudahlah bukan salahnya meninggalkanku. Ini mungkin cara dia membalas kelakuanku didiskotik tadi. Aku pantas mendapatkannya, lagi pula dia bukan siapa-siapaku. Tapi gak baik meninggalkan cewek sendirian ditengah malam apalagi ceweknya dalam keadaan mabuk ckckc. Tiba-tiba dari arah kanan muncul dua orang cowok berjalan kearahku.
Membuatku ketakutan, aku berdiri ditempat dudukku dan melangkah pergi menjauh. Tapi terlambat! salah seorang telah menahan tanganku. Ini sama saja keluar dari lubang buaya masuk ke kandang harimau. (Bener gak sih kalimatnya?). Zack? dimana kamu? aku butuh bantuan! siapa saja tolong aku!!. Kataku yang hanya mampu teriak dalam hati.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
thanks sudah baca, vote, dan commentsnya :)
Picture is Zack
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You
RomanceBanyak kejutan yang dialami Jenny ketika ia baru saja lulus SMA. Salah satunya adalah ia harus menikah demi melunasi hutang-hutang ayahnya selama ini. Dimana situasi tidak mendukung kepadanya sehingga ia harus menghadapinya. Mampukah Jenny menghada...