Chapter 10

15K 372 16
                                    

      Aku mempererat pelukanku, mencari kenyamanan tidurku. Hmmm, bau apa ya ini? Baunya seperti ku kenal. Bau parfum hugo boss army yang pernah kucium,… tapi entah dimana, aku gak tau. Deg...deg…deg…deg… Bunyi jantungnya siapa ini? Berasal dari bantalku. Bantal kan gak punya jantung?!.

      Perlahan aku membuka mataku. Melihat kain putih.. bukan kain kafan ya?!. Mengucek-ngucek mataku, mempertajam penglihatanku yang masih buram, aku mengadah…

    “Kyaaaaaaaa!!!.” Teriakku dan menjauh. Melihat Zack, eehh.. bukan! Thomas yang berada diranjangku. Malah tadi aku peluk dia!!..

      “Kamu sudah bangun rupanya.” Kata Thomas yang terbangun mendengar teriakkanku.

      “Apa yang kamu lakukan disini??”

     “Tidur.” Kata Thomas mengubah posisinya yang tertidur menjadi duduk. Rambutnya berantakan, tapi masih kelihatan tampan.

    Wait a minute.. terakhir kali kan aku berada di mobil. Tapi kenapa sekarang sudah ada di kamarku sendiri?.

      “Semalam kita melakukan apa?” Tanyaku waspada.

      “Tidur.”

      “Hanya tidur saja?” Thomas mengangguk.

      “Jadi… kamu semalam tidur disini?.... Bersamaku?”

      “Tidak, aku datang ke kamarmu jam 6.”

      “Kenapa kamu gak bangunin aku??!”

    “Ku pikir kamu sudah bangun. Melihatmu tidur, aku juga jadi mengantuk.” Aku terdiam tidak mengerti, intinya kami tidak melakukan apa-apa.

      “Sekarang jam berapa?”

      “Jam 10.” Jawab Thomas, melihat jam wekerku.

    Ghos!, kenapa aku ketiduran?!. Seharusnya aku menyetel jam, sehingga Thomas gak perlu menungguku, jadinya dia ketiduran. Aiss! Bodohnya aku!!. Ini gak adil kan? Masa Zack kencannya jam 6 sedangkan Thomas jam 10?!. Segera mungkin aku beranjak dari tempat tidurku, mengambil handuk, bergegas menuju kamar mandi.

      “Gak perlu terburu-buru. Kita kencannya siang saja.” Kata Thomas yang melihatku panik.

    “Gak usah!, ini gak bakalan lama kok.” Kataku masuk ke kamar mandi. Cepat-cepat aku menyabuni badan dan rambutku. Lalu muka dan gigiku.

      “Kyaa!!!.” Teriakku sekali lagi begitu keluar dari kamar mandi.

   “Kenapa kamu masih dikamarku?!!.” Tanyaku menutup tubuhku dengan pintu. Aku hanya mengenakan sehelai handuk saja, dan Thomas melihat hal itu.

    “Menunggumu.” Katanya singkat, dan kembali menatap layar tv. Aku lupa!, seharusnya aku menyuruhnya untuk menunggu diluar saja.

     “Hmm, bisakah kamu tunggu diluar saja?” Pintaku. Thomas pun beranjak dari tempatnya, dan pergi keluar.

      Kencan kali ini aku pakai dress putih dan mempunyai tali pinggang. Membuat roknya kelihatan bervolume. Kamu tau gak? Hanya 27 menit aku bersiap-siap. Ekor baru untukku!. Eeh maksudku rekor baru. Biasanya 1 jam tapi untuk Thomas mungkin 30 menit kurang, aku jabanin. Hehe..

      Tapi dimana Thomas? kok gak ada!. Aku cari didepan rumah gak ada, didapur juga gak ada. Apa mungkin dia ke kamarnya?. Aku pernah lihat dia menuju lorong diarah kanan, kemungkinan kamarnya berada disana. Kalau kamarku sendiri berada dikiri. Aku memberanikan diri mencari kamarnya. Sebenarnya aku takut nyasar lagi.

Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang