HON 05: Mimpi Eaddie

316 84 23
                                    

-

"Tha, kamu ngapain di sini?" Eaddie menepuk pundak Calantha yang sedang memunggunginya, entah apa yang sedang dilakukannya di dapur pagi-pagi buta begini.

Calantha berbalik, tersenyum miring menatap kakaknya, "Udah bangun kak?"

"Kalo aku gak bangun gak bakal ada di sini lah dek. Kamu aneh-aneh aja." Eaddie terkekeh sebentar, lalu mengambil sebotol air dingin di kulkas.

Diteguknya beberapa kali air dalam botol itu sampai tandas, namun dahaganya tak kunjung hilang juga.

"Kakak haus?" Calandra datang sambil membawa segelas minuman berwarna merah, entah kenapa itu nampak sangat menggiurkan dipengelihatan Eaddie.

"Itu apaan? Kok lo bisa dapet minuman seger?"

Calandra tersenyum, "Ini bukan punya aku, buat kakak."

Tanpa basa basi Eaddie langsung menerima minuman itu dengan senang hati, gelenyar aneh ia rasakan saat meneguk minuman itu, namun ketika melewati kerongkongan rasanya sangat nikmat sekali, "Enak banget anjay! Besok bikinin gue lagi ya?!"

Eaddie melirik ke arah ruang tengah, di sana ada Reagan yang sedang bermain bersama Adler. Ia langsung berinisiatif menghampiri mereka, "Dek, udah makan Adlernya?"

"Makan?" Reagan bertanya sambil tersenyum ke arah Eaddie, entah perasaannya saja atau memang saudara-saudaranya selalu memberinya senyuman aneh sedari tadi?

"Kalian kenapa sih? Kok senyum-senyum terus. Jadi merinding sendiri gue lihatnya."

Jourell datang dari kamarnya, "Bukannya lo suka senyuman kita? Itu kan yang sering lo lakuin?" tanya lelaki itu sambil tersenyum juga ke arah Eaddie.

"Guys! Don't act like a stupid! Kalian makin kelihatan idiot kalo gini."

"Kak, kasar banget, aku gak suka dengernya." Calandra berjalan mendekati Jourell, namun tetap memandang ke arahnya sambil memasang wajah sedih.

"Kak maksudnya makan Adler gini kan?" Reagan bertanya sambil mengigit leher anjing kecil digendongannya.

"REAGAN WHAT THE FUCK ARE YOU DOIN'?! GOSH LEPASIN ADLERNYA!" Eaddie meneriaki perbuatan gila adiknya, matanya hampir keluar ketika melihat anjing kesayangan mereka dimakan hidup-hidup oleh adik bungsunya. Baru saja ingin menghentikan perbuatan keji Reagan, namun sebuah suara sudah mengintrupsinya terlebih dahulu.

"Gak usah kaget gitu lah kak, mau minum lagi?" Jourell bertanya sambil menawarkan lengan Calandra yang sudah mengeluarkan banyak darah dari luka yang menganga lebar.

"DRA! TANGAN LO!"

"Kenapa? Tadi kan kakak udah minum juga." balas Calandra sambil tersenyum aneh lagi.

"HOLY SHIT! YANG TADI ITU DARAH LO?!"

Eaddie menjambak rambutnya sendiri kasar, rasanya ia ingin membenturkan kepalanya ke tembok sekarang juga, karena belum cukup puas melampiaskan rasa bingung serta frustasinya, ia bisa gila sekarang.

"Kak aku haus, mau minum." Calantha muncul tepat di belakang Eaddie.

"Tha, kakak tau kamu yang masih waras di sini. Tolong suruh mereka bertiga balik waras lagi." Eaddie memohon sambil menatap lekat manik adik kesayangannya.

Calantha tiba-tiba tertawa kencang sekali, sampai-sampai Eaddie langsung menjauhinya, "Dek! Sadar!"

"Tenang aja kak, kita bakalan sadar, KALAU KAKAK MATI! HAHAHA!"

Dengan cepat Calantha menikam perut Eaddie dengan pisau yang sudah sedari tadi berada di tangannya, "AKHHHHH!"

"KAKAK BANGUN!"

HellO NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang