9; Would You?

1K 186 7
                                    

"Please stay...." lirih Mina.

Perkataan Mina sempat membuat Jungkook terpaku untuk sesaat. Ia tidak pernah berpikir bahwa Mina akan mengatakan hal yang seperti itu.

"Wae?" tanya Jungkook. (Kenapa?)

"Aku hanya takut. Kau adalah satu-satunya orang yang mengetahui cerita ini. Bahkan ibuku saja tidak tahu. Aku tidak berani menceritakannya."

"Tapi aku ada latihan untuk comeback, kalau aku bolos mereka akan latihan sampai subuh. Kau tidur saja dengan ibumu, maafkan aku."

"Ah aku lupa kau adalah seorang idol.." Jungkook melihat tatapan kecewa dari mata Mina. Ia tidak ingin gadis yang disukainya kecewa dengannya.

"Bagaimana jika besok aku ajak kau ke suatu tempat? Sebagai gantinya untuk hari ini."

"Memangnya kau besok tidak ada latihan?"

"Aku latihan selalu pada malam hari, siangnya aku tidak jadwal. Bagaimana? Aku akan menjemputmu jam 10 pagi."

"Baiklah! Terima kasih!" seru Mina. "Apakah ini sebuah kencan?"

Jungkook terpaku saat mendengar kata-kata itu.

"Bisa dibilang begitu." jawab Jungkook sambil tersenyum.

-

Mina sudah bersiap-siap untuk pergi kencan dengan Jungkook. Mina memakai kaos bergaris-garis hitam putih, celana pendek jeans, sneakers berwarna merah dan topi hitam miliknya. Tak lama kemudian, suara klakson mobil terdengar oleh Mina tepat jam 10. Ia pun senang dan tak lupa ia pamit kepada ibunya untuk pergi.

"Mina! Ayo masuk!" seru Jungkook.

Mina pun langsung berlari kecil sambil tersenyum. Ia membuka pintu mobil dengan semangat.

"Ayo jalan!!"

Jungkook pun tersenyum melihat tingkah gadis itu. Sepanjang perjalanan, mereka bercengkrama layaknya dua orang yang sudah lama tidak bertemu. Tentang bagaimana Jungkook bisa menjadi idol, Mina yang hobi menari, dll. Tidak seperti pertama kali Jungkook mengantar Mina ke rumahnya pada saat itu.

"Ngomong-ngomong, kita mau kemana Jungkook-ah?"

"Lihat saja nanti. Ini adalah tempat bersejarah bagiku. Aku yakin kau akan menyukainya."

"Arraseo, kau memang jago dalam membuat orang lain penasaran ternyata."

"Tentu saja, aku juga jago dalam hal memperlakukan gadis sebagaimana mestinya." gombal Jungkook.

Pipi Mina memerah setelah mendengar kata-kata itu. Ia pun langsung berpura-pura melihat ke arah jendela untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.

"Woaaa laut!!" seru Mina tiba-tiba.

"Kau suka?"

"Sangat suka!!! Ini tempat yang kau bilang? Ini sangat indah!!" seru Mina sambil membuka kaca mobil. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah Mina yang tersenyum. Jungkook tertawa melihat tingkah Mina yang seperti itu. Mina sangat berbeda dengan Mina yang Jungkook temui pertama kali.

Sesampainya di pantai, Mina langsung berlari menuju perbatasan antara pasir dan air laut. Jungkook yang membawa peralatan piknik kesusahan mengejar Mina.

"Ya Gong Mina! Bantulah aku!" teriak Jungkook.

"Tidak mau!" ledek Mina. Ia pun seru bermain dengan air sambil mencari kerang-kerang disana.

"Awas kau ya!" teriak Jungkook sambil mengejar Mina. Mina yang sadar bahwa Jungkook sedang berlari ke arahnya, segera berlari menjauhi Jungkook. Setelah beberapa menit, Mina pun berhenti di tempat piknik yang sudah Jungkook sediakan tadi sebelum mengejar Mina.

"Kau bawa makanan apa?" tanya Mina.

"Aku hanya membawa sandwich dan susu pisang."

"My favorite!" seru Mina.

Mereka pun akhirnya duduk di tikar. Terdiam sejenak menikmati indahnya pantai ini. Pantai ini memang sepi karena jarang orang yang tahu. Bahkan saat ini pun, pantai tersebut telihat seperti pantai pribadi mereka karena tidak adanya orang disana, kecuali Mina dan Jungkook.

"Kenapa kau bilang tempat ini bersejarah?" tanya Mina sambil melahap sandwich miliknya.

"Dulu sebelum aku debut, kami para member BTS sering pergi kesini saat kami sedang stres. Kau tidak tahu bagaimana beratnya sebagai trainee."

"Tentu saja tidak. Aku tidak mengikuti K-Pop." ledek Mina.

"Makanya aku cerita. Lalu kenapa kau tidak mau mengikuti K-Pop? Padahal K-Pop sudah menjadi bagian dari budaya Korea."

"Aku tidak tertarik. Awalnya aku berpikir bahwa idol-idol disini hanya baik di depan kamera saja dan di belakang kamera mereka akan melakukan seenak mereka."

Ouch, itukah yang Mina pikirkan tentang aku?, pikir Jungkook di dalam hatinya.

"Tetapi hal itu berubah sejak aku bertemu denganmu. Kau membuatku berpikir bahwa tidak semua idol seperti yang aku pikirkan. Aku harap kau dan member-member lainnya bisa tetap humble seperti ini. Bergaul dengan gadis biasa sepertiku." tutur Mina sambil terus melahap sandwich-nya.

"Aku sudah bilang bahwa kau adalah gadis yang luar biasa."

"Mwo?" Mina terkaget mendengar pernyataan Jungkook. (Apa?)

"Ah ini bukan seperti yang kau pikirkan tadi aku bilang bahwa kau-"

"Terima kasih telah berpikir tentangku seperti itu. Tidak pernah ada lelaki yang menganggapku seperti itu."

"Benarkah? Berarti lelaki lain bodoh." tutur Jungkook sambil menyesap susu pisangnya.

"Aku yakin kalian para idol susah untuk menjalin cinta dengan seseorang. Papparazi dimana-mana, fans yang mengikuti."

"Aku tidak, bukankah aku sedang berada bersamamu disini?"

"Memangnya kau mencintaiku?" tanya Mina tiba-tiba. Jungkook pun bingung untuk menjawab apa. Ia pun hanya pergi dari tempat itu dan menuju ke mobilnya. Mina pun bingung apa maksud dari Jungkook.

Tiba-tiba dari kejauhan terlihat Jungkook sedang berjalan mendekati Mina sambil membawa sebuket bunga mawar di tangannya. Mina pun hanya terdiam di tikar tersebut. Jungkook duduk di sebelah Mina yang masih mencerna apa yang terjadi.

"Then would you be mine?" tutur Jungkook sambil menyodorkan buket bunga itu ke Mina.

Wah wahhh kira-kira Mina terima gak yaaa?
Mending terima atau engga ya menurut kalian hmmm🤔🤔
Thanks udah nunggu chapter inii maaf banget bisa slow update karena lagi UTS
Keep voment♥️
(follow IG: bangtanroom13)

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang