17; We

637 124 6
                                    

"Untuk sekarang, Mina bisa tinggal dulu disini, kalian harus cepat menyelesaikan masalah kalian." tutur sang leader diikuti dengan anggukan kepala para member lain.

"Aku akan memberitahu Manajer Sejin tentang masalah ini." tutur Seokjin sambil pergi dari ruangan itu untuk menelepon Manajer Sejin.

"Jungkook, kau ingat kan besok kita ada comeback stage di Inkigayo? Malam ini kita latihan." tutur Hoseok.

"Bagaimana dengan Mina? Berbahaya jika ia disini sendirian, apalagi Jun Gi masih berkeliaran di luar sana. Kita tidak akan tahu apa yang ia rencakan."

"Mina tinggal disini saja. Aku sudah memberitahu manajer tentang masalah ini. Manajer Sejin yang akan menjaga Mina malam ini." tutur Seokjin setelah menelepon Manajer Sejin.

"Gomawoyo, hyung. Mina, kau tidak apa-apa sendiri disini?" tutur Jungkook sambil membereskan bajunya yang sedikit berantakan.

"Aku tidak apa-apa. Manajer Sejin akan datang, kalian pergilah, comeback lebih penting dariku. Terima kasih karena telah mengkhawatirkanku." tutur Mina.

"Baiklah kalau begitu. Kami pergi dulu." jawab Jungkook sambil memeluk Mina.

Setelah mereka pergi, Mina masuk ke dalam kamar Jungkook dan duduk di ranjangnya. Ia tidak menyangka bahwa semua ini akan terjadi. Ini semua salah ibunya, pikirnya. Jika saja ibunya tidak melakukan hal itu, mungkin ia dan Jungkook akan berpacaran dengan bahagia. Ia tidak bisa berpikir bagaimana hubungannya dengan Jungkook ke depannya. Sekarang, ia hanya mengandalkan test DNA yang akan dilakukannya segera.

Tok tok tok

"Masuk."

"Aku diberitahu untuk menjagamu hari ini"

"Ne, manajer. Terima kasih." tutur Mina sambil membungkukkan badan.

"Ini sudah menjadi pekerjaanku. Tidak perlu berterima kasih." seru Manajer Sejin sambil tersenyum. "Jika kau membutuhkanku, aku akan berada di luar."

"Ne, kamsahamnida."

Mina pun hanya bermain dengan ponselnya sambil melihat foto-foto yang ia ambil bersama dengan Jungkook. Ia tidak menyangka bahwa dirinya adalah adik tiri Jungkook. Pria yang selama ini ia cintai dengan tulus ternyata adalah kakaknya. Kenapa dunia ini tidak adil? Pikirnya. Ia pun meratapi nasibnya sampai akhirnya ia mendapat telepon dari nomor ibunya. Ia tidak mau menjawab karena tidak sudi mengangkat telepon dari wanita itu. Ia membiarkannya sampai nada dering itu berhenti.

Tiga kali nomor ibunya menelepon. Ia sudah muak dengan itu sampai akhirnya ia mengangkat teleponnya.

"Sudah aku bilang jang-"

"Ibumu di rumah sakit. Ia mencoba membunuh dirinya." jawab Jun Gi.

"Mwo?" jawab Mina sambil berlinang air mata.  "Aku tidak percaya, kau hanya melakukan ini untuk membalas dendam ibuku melalui aku."

"Kalau tidak percaya, aku akan mengirimkan foto ibumu sedang dirawat kepadamu."

Tut.

Tak lama kemudian, ia mendapat foto ibunya sedang berbaring di ranjang rumah sakit dengan perban di dadanya. Mina menutup mulutnya dengan tangan dan menangis. Ia pun keluar untuk memberitahu Manajer Sejin untuk mengantarnya ke rumah sakit.

"Manajer, tolong antarkan saya ke Seoul National Hospital."

"Untuk apa? Aku diberitahu Jungkook agar kau tetap disini selama mereka latihan."

"Tolong, ibuku di rumah sakit."

"Apa? Baiklah aku akan mengabari Jungkook terlebih dahulu." jawab Manajer Sejin sambil berusaha mengambil ponselnya di meja.

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang