CHAPTER 1

71 1 0
                                    

"Sial aku telat!!!" Seru seorang gadis yang sibuk mondar – mandir di kamarnya di pagi hari. Gadis itu merapikan seragam putih dengan rok kotak-kotaknya kemudian memasukkan buku pelajaran untuk hari ini ke tasnya. Gadis itu kemudian keluar dari kamar dan menuju ruang makan yang berada di lantai satu sehingga gadis itu berlari menuruni tangga dan menyambar sepotong roti bakar yang sudah disiapkan untuknya di atas meja oleh mamanya.

"Tara! Kalau mau sarapan duduk dulu jangan main ambil saja. Tidak sopan tau!" Omel mama Tara yang sedang menyiapkan kopi untuk suaminya yang sedang sarapan sambil membaca koran.

"Maaf ma, soalnya Tara uda telat nih ma." Kata Tara sambil mengigit rotinya lagi.

"Kamu tidur kemalaman lagi ya Tara?" Sekarang papanya yang sedari tadi sibuk membaca Koran bertanya pada Tara sambil menyesap kopinya.

"Ya begitulah pa. Soalnya banyak tugas pa. Jadi mau tidak mau Tara harus begadang buat mengerjakan tugasnya." Kata Tara kemudian mengambil segelas susu putih yang berada di mejanya dan meminumnya. "Tara berangkat sekolah dulu ya pa ma." Tara meletakkan gelas itu dan kemudian pamitan kepada kedua orang tuanya.

"Kamu gak mau minta di antar kakak kamu biar gak terlambat?" Tanya mamanya. "Gak usah ma. Kak Reno kan masi tidur jam segini yang ada aku makin terlambat kalau nungguin dia. Mending aku naik angkot aja ma. Kan deket juga sekolah Tara." Tara mencium pipi mamanya pergi meninggalkan mereka.

Tara melihat jam tangannya dan ekspresinya berubah karena dia akan terlambat jika dia tidak sampai sekolah dalam waktu 15 menit lagi. Untungnya Tara mendapat angkot dan tidak perlu harus menunggu lama untuk mengisi penumpang. Jadi dia bisa langsung berangkat menuju ke sekolahnya. Jalanan di pagi itu pun tidak begitu macet sehingga Tara dapat sampai ke sekolahnya dengan cepat dalam waktu hanya 5 menit saja. Tara kemudian dengan santai berjalan menuju ke kelasnya yang berada di dekat kantin sehingga kelasnya Tara tidak terlalu ramai karena kebanyakan murid-murid di kelas Tara lebih suka duduk – duduk di kantin sambil menunggu bel atau guru datang.

Sesampainya Tara di kelas dia langsung duduk di barisan tengah tapi dekat dengan jendela sehingga dia bisa melihat keluar jika sedang bosan. Kebetulan kelasnya menghadap ke lapangan basket dan juga lapangan bola sehingga dia bisa menonton para siswa bertanding.

"Wah tumben hari ini gak telat Tar!" Kata seorang gadis yang memakai bando kuning dan rambutnya yang hitam legam terurai indah.

"Leony sayang, emangnya aku selalu telat gitu?" Tanya Tara dengan ekspresi pura-pura polos dan kemudian tersenyum. " Aku tuh gak pernah telat tau. Cuma satpamnya aja tuh yang tutup gerbang kecepatan tahu." Lanjut Tara dan mereka berdua tertawa.

"Itu mah sama aja kali Tar. Kamu tuh Cuma selalu berutung aja jadi gak pernah ketahuan kalau telat." Mereka berdua tertawa kembali."Lagipula aku heran kenapa juga kamu hampir telat terus perasaan rumah kamu juga gak jauh-jauh banget lah." Tanya Leony penasaran.

"Ya biasalah kan sekarang ini banyak tugas tuh jadi aku harus begadang tiap malam buat kerjain tugas. Kan kamu tahu sendiri aku di sekolah sampai sore kan gak mungkin pulang aku langsung belajar bisa botak aku lama-lama kalau begitu." Tara menjelaskan sambil memegang rambutnya yang hitam dan panjang tapi terkuncir. Mereka kembali tertawa dan bercanda.

Setelah lama bercanda bell masuk pun berbunyi dan beberapa menit kemudian semua guru masuk ke kelas masing-masing di mana mereka di tugaskan untuk mengajar. Pagi itu pelajaran di kelas Tara adalah Bahasa Indonesia yang kebetulan adalah wali kelas mereka juga. Wanita setengah baya yang merupakan wali kelas mereka itu kemudian masuk ke kelas dan menyapa murid-muridnya dan begitu juga sebaliknya. Wanita itu meletakkan bukunya di meja dan duduk sambil mengambil sebuah map dan juga pena. Dia memanggil nama muridnya satu per satu untuk mengabsen. Setelah selesai mengabsen wanita itu kemudian memanggil nama Tara lagi.

MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang