CHAPTER 9

24 0 0
                                    

Brukk...

Bunyi badan Tara terjatuh dan tertimpa Lusi yang sedang diangkat Tara. Semua orang panik dan membawa Tara ke UKS. Penjaga UKS mengatakan dia kelelahan dan memerlukan istirahat. Diandra, Nita, Lusi dan Pak Darto yang sedang berdiri di depan UKS bernapas lega karena Tara tidak apa-apa. Saat istirahat Adit langsung ke ruang UKS setelah mendengar kabar Tara pingsan. Tara sudah bangun ditemani teman-temannya Diandra, Nita, dan Lusi.

"Sepertinya kita sudah harus keluar nih." Kata Diandra melihat Adit masuk ke UKS.

"Ya uda yuk kita keluar." Ajak Lusi dan berdiri keluar mengikuti Diandra dan Nita. Adit menatap Lusi tajam dengan tatapan tidak suka sedangkan Lusi hanya tersenyum melihat Adit menatap tajam dirinya. Setelah semuanya pergi dan hanya Adit dan Tara berdua, Adit mendekati Tara dan duduk di sebuah kursi di dekat Tara.

"Kamu gak apa-apa kan Tar?" Tanya Adit mencemaskan keadaan Tara

"Aku gak apa-apa kok Cuma kecapean aja." Jawab Tara pelan

"Atau kamu mau aku antar pulang saja?"

"Gak usah, aku tiduran aja sebentar. Nanti juga sembuh kok Dit. Kamu gak usah cemas ya."

"Kalau gitu aku tungguin kamu di sini ya?"

"Loh kamu memang gak perlu masuk kelas?"

"Gak apa. Aku sudah bilang sama Rangga kok kalau aku temenin kamu di UKS."

"Huh dasar kamu ini ya."

"Ya sudah sekarang kamu baring aja ya. Aku gak mau lihat kamu tambah parah sakitnya." Kata Adit dan langsung membantu Tara membaringkan badannya ke tempat tidur.

"Dit!" Panggil Tara pelan

"Kenapa Tar?"

"Kamu sayang gak sama aku?" Tanya Tara tiba-tiba

"Kalau aku gak sayang sama kamu gak mungkin kita pacaran dan gak mungkin juga aku di sini temenin kamu Tara sayang." Kata Adit sambil membelai kepala Tara. Tara tersenyum mendengar perkataan Adit.

"Aku sayang sama kamu Dit." Kata Tara pelan, Adit yang mendengarnya tersenyum dan berkata "Aku juga sayang sama kamu Tar." Adit mengecup kening Tara dan membiarkan Tara beristirahat.

Tara membuka matanya perlahan dan dia melihat seseorang yang masih duduk di samping ranjang tempat tidurnya. Iya tersenyum sambil menatap Adit yang tertidur dengan posisi duduk sambil menunggu Tara. Tara mencoba bangun dengan pelan agar Adit tidak terbangun, walau Adit tidur tapi telinganya tetap siaga sehingga suara sekecil apapun langsung membangunkan Adit.

"Tar kamu mau apa?" Tanya Adit yang melihat Tara berusaha bangun

"Maaf bangunin kamu Dit. Tapi aku perlu ke toilet nih." Kata Tara sambil mencoba berdiri tegak. Adit membantu Tara yang masih terlihat lemah.

"Sini kubantu kamu. Aku antar kamu ke toilet kalau gitu ya." Adit langsung memapah Tara dan mengantarnya ke toilet.

"Perlu kuantar sampai ke dalam gak Tar?" Gurau Adit sambil nyengir kuda.

"Adit!" Tara membesarkan matanya dan memukul pelan Adit.

"Bercanda aja kok Tar. Tapi kalau kamu mau ayo." Kata Adit sambil tertawa.

"Ih Adit. Kamu tunggu di sini pokoknya dan jangan bergerak." Kata Tara sambil melotot pada Adit dan kemudian tersenyum geli.

Seluruh jam pelajaran telah selesai, Adit mengantar Tara pulang ke rumah. Sesampainya di rumah mama Tara membukakan pintu dan kaget bercampur khawatir melihat wajah Tara yang pucat.

MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang