CHAPTER 8

26 0 0
                                    

Tara menuntut penjelasan dari Adit mengenai perkataan Lusi tadi. Adit sebenarnya belum siap untuk menceritakan hubungan dia dengan Lusi. Tapi Adit juga tidak mau Tara curiga dan tidak percaya dengan dirinya.

"Ok akan kuceritakan semuanya." Adit menghela napas sejenak dan mulai menceritakan masa lalunya.

Saat SMP dulu, Adit dan Lusi adalah pasangan kekasih. Mereka merupakan pasangan kekasih paling romantis dari satu sekolah. Awalnya Adit mengira Lusi adalah wanita yang baik dan sangat sempurna di matanya. Lusi adalah wanita yang paling popular dan tercantik di sekolahnya. Mungkin benar dengan pribahasa don't judge the book from the cover. Begitu juga Lusi, walau dia terlihat sangat baik tapi semua kebaikan itu hanya di luar saja dan busuk di dalam.

Hubungan Adit dan Lusi memang baik-baik saja. Hanya semua itu berubah ketika Rangga sahabatnya itu mengajak Adit ke tempat nongkrong dia yang merupakan perkumpulan geng motor. Adit memang baru pertama kali ke sana dan dia tidak begitu suka dengan suasana di sana. Adit terpaksa datang ke sana karena dipaksa oleh Rangga yang ingin menunjukkan sesuatu padanya mengenai Lusi.

Awalnya Rangga tidak mempermasalahkan hubunganku dengan Lusi. Tapi belakangan ini Rangga mulai tidak suka dengan sikap Lusi yang semakin lama semakin menggoda Rangga. Awalnya dia mengira itu hanya candaan saja tapi ketika ia tidak bersama Adit, Lusi semakin mendekati Rangga seperti wanita jalang. Rangga pernah menceritakan hal ini pada Adit, hanya saja Adit tidak percaya pada Rangga, tentu saja dia lebih percaya pada Lusi sang pujaan hatinya itu yang bermuka dua.

Hingga saat itu Rangga mengajak Adit untuk melihat asli Lusi. Adit dan Rangga berdiri dari jauhan. Adit menyipitkan matanya dan mengikuti arah jari Rangga yang menunjuk seorang wanita seusianya. Dia memakai tank top hitam dan rok mini yang hanya menutupi sebagian pahanya. Adit yang mengetahui siapa sosok wanita itu menjadi geram apalagi melihat dia menggelayut manja di lengan seorang pria yang lebih tua 6 atau 7 tahun di banding dia. Wanita itu juga mencium mesra sang pria dan sang pria itu dengan sengaja mengelus paha sang wanita dan kemudian meremas payudara wanita itu.

Adit hanya berdiri mematung tidak percaya melihat wanita itu adalah kekasihnya Lusi. Adit ingin menghampiri Lusi dan memukul wajah pria itu tapi Rangga menahannya.

"Jangan ke sana dulu Dit." Rangga menahan bahu Adit.

"Kenapa memangnya? Ini uda cukup bukti bagiku kalau dia cewek murahan." Adit emosi dan matanya merah menahan amarah.

"Ini belum seberapa Dit. Kalau kamu ke sana dia pasti akan ngeles aja. Tunggu aja bentar lagi dan kamu pasti syok dan merasa jijik dengan dia." Kata Rangga dan memang perkataan Rangga benar. Setelah beberapa lama Lusi dan pria itu berciuman mereka berdua pergi, tentu saja Rangga dan Adit mengikuti mereka. Wajah Adit menjadi pucat melihat ke mana mereka berhenti. Lusi dan pria itu berhenti di sebuah hotel. Untuk apalagi mereka ke hotel dan hanya berdua saja di malam hari.

Adit yang sudah geram dengan kelakuan Lusi itu tapi dia menarik napas perlahan. Adit mengeluarkan handphonenya dan menghubungi Lusi.

"Halo." Sahut Lusi

"Halo, sayang kamu lagi ngapain?" Kata Adit mencoba untuk bersikap biasa

"Aku lagi bantu mama nih sayang. Uda dulu ya sayang mama manggil soalnya." Sahut Lusi dan langsung menutup telponnya. Adit tahu bahwa Lusi berbohong dan langsung berjalan mengikuti Lusi. Lusi dan pria itu masuk ke dalam sebuah kamar hotel. Setelah beberapa saat Adit dan Rangga mengetuk pintu hotel tersebut dan wajah Lusi terlihat pucat pasi. Dia berada di ranjang dengan posisi telanjang dan hanya selimut yang menutupi tubuhnya itu. Adit mengepalkan tangannya dan rahangnya mengeras menahan amarah yang terpendam sedari tadi.

"Oh jadi kamu bantuin mama kamu di sini. Aku gak nyangka kalau kamu semurah itu." Kata Adit dan kemudian pergi meninggalkan Lusi yang mematung.

"Dan mulai sekarang kita gak ada hubungan apa-apa lagi." Sambung Adit lagi tanpa melihat Lusi. Adit yang sangat mencintai Lusi merasa sakit yang sangat teramat. Dia tidak menyangka bahwa Lusi sama dengan wanita jaman sekarang yang hanya mencari kesenangan dan menjual dirinya demi uang.

MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang