Chapter 27

3K 108 19
                                    

"Lelah sekali", kata Naruto.

"Kalian bisa beristirahat di rumahku, rumahku ada di seberang sana", kata Tazuna dengan menunjuk sebuah pulau yang tidak terlalu jauh.

"Bagaimana kita bisa menyeberang kesana?", tanya Sasuke.

"Aku sudah buat janji dengan temanku nanti dia akan datang dengan perahu", kata Tazuna.

Tidak lama menunggu datanglah sebuah perahu yang menepi di depan mereka.

"Apa kalian sudah lama menunggu?", tanya teman Tazuna.

"Tidak kami juga baru sampai", kata Tazuna.

"Kalau begitu naiklah saya akan mengantar kalian semua kepulau", kata teman Tazuna.

Perahu yang di naiki tim tujuh berserta Tazuna melewati sebuah jembatan besar yang belum jadi.

"Wah jembatan ini besar sekali", kata Naruto.

"Hebatkan siapalagi yang buat", kata Tazuna.

"Jadi Tazuna-jiisan yang membuat jembatan ini?", tanya Naruto.

"Begitulah tapi aku juga dibantu teman-temanku", kata Tazuna.

"Wah hebat bisa membuat yang sebesar ini", kata Naruto.

"Kamu pasti akan tercengan kalau jembatan ini sudaj jadi", kata Tazuna.

Sekitar setengah jam tim tujuh dan Tazuna sampai keseberang pulau dan perahu bersandar di depan rumah Tazuna.

"Terimakasih sudah mengantar kami", kata Kakashi.

"Sama-sama", kata temannya Tazuna.

"Masuklah kerumahku jangan sungkan anggap saja rumah sendiri", kata Tazuna.

Didalam rumah Tazuna, tim tujuh duduk dimeja makan bersama Tazuna dan anak Tazuna yang bernama Tsunami.

Ada yang membuka pintu dan masuk kedalam rumah tazuna, Tazuna, Tsunami dan tim tujuh melihat siapa yang masuk.

"Inari kamu sudah pulang, perkenalkan mereka adalah tim tujuh dari konoha yang mengantar kakek", kata Tazuna.

"Kalian pasti akan mati seperti dia", kata Inari.

Sesudah mengatakan itu Inari berlari kekamarnya.

"Apa boleh bertanya siapa yang dia sebut tadi?", tanya Sasuke.

"Inari menyebut orang yang dia anggap ayahnya sendiri yang dibunuh ditiang salip dan dipermalukan didepan umum", kata Tazuna.

"Aku akan berbicara dengannya", kata Naruto.

"Aku ikut", kata Hikari.

"Kamu boleh ikut asal tidak menggangguku", kata Naruto.

"Baiklah aku tidak akan ikut campur dengan pembicaraan kalian berdua nanti", kata Hikari.

Hikari VOP

Aku mengikuti Naruto dari belakang, Naruto mengetuk pintu kamar Inari.

Tok...tok..tok

"Masuk aja pintunya tidak dikunci", kata Inari.

Naruto membuka pintu kamar Inari dan masuk kedalam kamar, aku hanya berdiri didekat pintu kamar untuk melihat dan mendengar apa yang mereka lakukan.

Aku melihat Naruto mendekati Inari dan memegang kepala Inari, Naruto juga mengelus-ngelus kepala Inari seperti sedang mengelus kepala kucing.

"Inari dengarkan aku, orang yang kamu sebut dia itu orang yang kamu anggap sebagai ayah mu kan", kata Naruto.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Uzumaki Hikari Bakku kako NiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang