Chapter 11

3.3K 210 6
                                    

"Naruto-kun apa Iruka-sensei masih mengejar kita?"

"Sepertinya Iruka-sensei tidak mengejar kita lagi", kata Naruto.

"Kalau begitu kita bisa keluar dari gang sempit ini", kata Hikari.

"Iya, ayo kita sekarang keluar dari sini".

"Huum", Hikari mengangguk.

Hikari dan Naruto keluar dari gang sempit yang sepi itu dan Iruka-sensei sudah menghadang mereka berdua sesudah keluar dari gang.

"Kalian akan sensei hukum".

"Bagaimana bisa sensei bisa ada di sini?"

"Itu karena sensei adalah ninja".

"Jawaban macam apa itu", kata Naruto yang perotes.

"Naruto dan Hikari ikut sensei sekarang, kalian akan menerima Hukuman dari sensei".

"Tolong lah sensei maafkan kami, saya berjanji kami tidak akan mengulanginya lagi", kata Hikari.

"Kalau begitu sensei akan mengampuni kalian berdua, tapi kalau kalian berdua mengulanginya lagi sensei akan memberi kalian berdua hukuman yang sangat berat".

"Terimakasih Iruka-sensei", kata Naruto.

"Apa kalian berdua sudah makan?", Iruka bertanya.

"Kami belum makan dari siang tadi", kata Naruto.

"Kalau begitu ikut sensei ke Ichiraku, sensei yang teraktir", kata Iruka.

"Terimakasih sensei", kata Naruto.

Naruto dan Hikari mengikuti Iruka-sensei ke Ichiraku, Naruto sangat senang karena Iruka-sensei mau mentraktirnya ramen.

Mereka bertiga telah sampai di depan Ichiraku dan masuk ke dalam Ichiraku.

"Paman pesan ramen jumbo super pedas dengan ekstra naruto dan menma di atasnya", kata Naruto.

"Paman aku pesan miso ramen dengan ekstra naruto yang banyak", kata Hikari.

"Aku pesan miso ramen biasa saja", kata Iruka.

"Ini pesanannya sudah datang, selamat menikmati makanannya", kata paman Teuchi.

"Itadakimasu", kata Naruto.

"Itadakimasu", kata Hikari.

"Itadakimasu", kata Iruka.

[Skipe]

Sesudah selesai makan ramen Naruto, Hikari, dan Iruka berpisah menuju rumah mereka masing-masing.

"Naruto, Hikari Sampai jumpa besok sensei masih ada urusan yang perlu sensei kerjakan".

"Ja mata ashta".

"Ja mata nee".

"Naruto-kun aku mau pulang dulu ja nee", kata Hikari.

"Besok kita bicara lagi", kata Naruto.

"Iya besok kita bicara lagi", kata Hikari.

Naruto berjalan pulang ke apartemenya, sesampainya di apartemen Naruto membuka pintu apartemen dan memasukinya.

Hikari Vop:

Hikari berjalan menuju rumah menyusuri jalan yang ramai akan para warga Konoha yang berlalu-lalang.

Hikari berhenti di sebuah toko buku, lalu Hikari melihat di toko buku itu ada sebuah buku yang sangat menarik perhatiannya.

Hikari memasuki toko itu dan menanyakan buku apa yang tadi dia lihat.

"Paman itu buku apa?", Hikari bertanya dengan menunjuk sebuah buku.

"Buku ini adalah buku yang menceritakan tentang seseorang yang mencari arti dari perdamain dan berusaha mewujudkan sebuah perdamain, buku ini karangan pertama dari salah satu sanin legendaris yang bernama Jiraya".

"Apa adek manis mau membelinya?", kata paman yang memiliki toko buku tersebut.

"Iya aku mau membelinya".

"Harganya cuma empat ratus ryo".

"Ini uangnya empat ratus ryo".

"Ini bukunya, jangan lupa datang lagi".

Hikari keluar dari toko buku dengan memegang bingkisan berisi buku yang dia beli dengan tersenyum bahagia.

Hikari sampai ke rumah dan segera membuka pintu lalu masuk ke dalam rumah tidak lupa menutup pintu dan menguncinya.

Hikari segera menaiki tangga menuju kamar nya dan meletakan buku yang baru iya beli di meja belajar di dalam kamar.

Hikari segera keluar dari kamar menuruni tangga menuju kamar mandi untuk mandi.

Hikari berendam di bakmandi, Hikari menenangkan dirinya dan mengingat apa saja yang telah iya lakukan hari ini bersama Naruto.

To Be Continuet

Uzumaki Hikari Bakku kako NiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang