Saeron sendiri yang tengah terkejut mengerakkan jari telunjuknya dan menghitung seperti anak Taman Kanak-Kanak.
"1...2...3...4...5...6...tuju-"
Saeron terheran-heran...
'Mereka hanya bertujuh...kemana sisanya?'
"Ayah..." ucapku.
Ayahku hanya menyahutku dengan gumamannya "Hmm?".
" Itu..."
'Yoshh...karena aku sedang kesal dan mengantuk. Apalagi sekarang aku malah diganggu...aku akan menjadi menyebalkan.'
"Kau bilang calon saudaraku tiriku itu ber-18...tapi mereka hanya ber-7 dan kalau ditambah dengan sosok ibu mereka...jumlah semuanya 19 orang...dan ditambah lagi dengan ayah dan aku...totalnya 21 orang! Jadi? Kemana sisanya? Maksudku adalah orang yang tidak ada disini...yang bahkan sekarang ada dihadapanku aku tidak tau nama mereka dan sebenarnya aku tidak ingin tau...jadi sekarang?" tanyaku dengan sengaja panjang lebar mempertanyakan hal ini agar membuat 'tamu tidak diundang' bagiku yang ada dihadapanku menjadi kesal.
'Aku menyebalkan? Malahan itu bagus...hahahaha!' innerku berteriak dengan senangnya.
Setelah pertanyaan itu aku keluarkan sebagian ekspresi wajah dari mereka menjadi datar meskipun dari awal ada beberapa yang memang sudah datar itu membuatku tersenyum sangat manis sekali.
'Rasakan itu...'
Tapi saat melihat ekspresi Ayah...... Kurasa ia sedikit terkejut melihat anaknya yaitu aku mengatakan sesuatu sepanjang ini.
Biasanya kan aku hanya diam... Itu pun karena permintaan Ayah padaku!
"Anak ini benar-benar..." gumam Ayahku sambil menunduk.
'Telingaku bermasalah atau apa? Aku benar-benar mendengar Ayah bergumam!'
Tanpa aku sadari senyumanku secara perlahan luntur karena aura ayahku yang err.. Menyeramkan.
'Mati aku'
Ayahku mengangkat kepalanya dan menatapku.
'Oh tidak aku merasa sedikit ketakutan...Bagaimana ini?' pikirku sambil menatap Ayah yang memang menatapku juga.
"Apa kau tidak memiliki sopan santun, Kim Sae Ron?" tanya Ayahku dengan tegas padaku.
'Aish...Ayah cukup menakutkan dan sekarang dia memanggilku dengan nama lengkapku...aku rasa aku benar-benar akan mati...' pikirku masih terdiam tanpa menjawab ucapan Ayah.
"Kim Saer-"
"Paman sudahlah...mungkin calon adik kecilku yang manis ini hanya sedikit penasaran"
Ucapan Ayahku terpotong oleh seseorang berwajah tampan...eh..tapi mereka semua memang tampan... Tunggu! Apa katanya tadi? Adik kecilku? Memangnya dia akan jadi kakakku? Memang umurnya berapa? Wajahnya saja imut begitu...
Aku masih terdiam di tempatku dan sedikit heran karena tiba-tiba sosok itu berdiri dari sofa dan berjalan kearahku.
Aku mm refleks sedikit mundur saat sosok itu semakin maju kearahku.
Aku mengangkat kedua tanganku dan menyilangkannya saat sosok itu sudah berada dihadapanku.
Aku mengangkat sebelah alisku "Apa maumu?" tanyaku.
Sosok itu cukup lumayan tinggi dan dia tersenyum kearahku.
Aku hanya terheran-heran saja dengan tingkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepbrother...'it's My Love' [K-POP FANFIC] [HIATUS]
FanficKim Saeron x All NCT Members. Kim Sae Ron yang harus menghadapi sosok para lelaki yang akan menjadi saudaranya. Padahal dulu ia hanya anak tunggal yang tidak pernah merasakan arti 'saudara' itu sendiri. Tapi ia ingin ayahnya bahagia. Enjoy for readi...