Author Pov
"Aaaaaarrrrgghhhh......."
Mereka berempat berteriak kencang, membuat beberapa orang yang ada di kantin langsung menoleh ke pusat suara. Tanpa pikir panjang lagi, Naomi langsung menjinjing tas nya dan segera mengambil langkah seribu, diikuti oleh ketiga sahabatnya. Keempatnya terus berlari kencang hingga sampai di parkiran. Dengan terburu2 mereka memasuki mobil milik Kinal. Ya hari ini Naomi dkk berangkat bareng menggunakan mobil Kinal.
"Buruan Nal..." seru Nabilah yang duduk di samping Kinal, sedangkan Shani dan Naomi berada di kursi penumpang bagian belakang.
"Iyeee sabar..."
"Cepet Nal, keburu ketahuan ntar" giliran Naomi ikut kisruh
Akhirnya mobil pun berhasil dihidupkan. Dengan cepat Kinal melajukan mobilnya keluar dari kampus. Di rasa sudah cukup jauh dari kampus, mereka berempat pun kompak bernapas lega.
"Astagaaa hari apa ini, harus ketemu makhluk itu lagi" oceh Naomi
"Iyeeee ngeri banget dah liat dia nyengir kayak tadi" imbuh Nabilah
"Gara2 lu Shan, terong di cabein itu terus ngikutin kita" giliran Kinal yang ngomel
"Ya mana gue tau, kan waktu itu gue kira dia manusia" bela Shani "Kalian juga berpikiran sama waktu itu" lanjutnya di setujui dengan anggukan kepala ketiga sahabatnya secara serempak
"Tapi kalo dipikir2 dia emang beda dari lainnya, gue kagak mencium bau hantu pas deket dia" Oceh Nabilah tampak berfikir
"Iya juga Bil, sama gue juga gitu, si Shani yang biasanya peka banget sama gituan juga ngira dia manusia, kalo lu Mi?" Kinal pun bertanya pada Naomi
"Yaelah Nal, lu kagak usah tanya Naomi, dia mah semuanya di anggap manusia. Lu inget kan yang kita nyasar di kampusnya Desy pas malem gara2 nyari tempat bazar, tiba2 dia langsung ngeluyur gitu aja ke pintu kelas yang ke buka, trus nanya ke mbak2 yang lagi disana, habis itu si mbak cuma nunjuk gitu aja...."
"Iyaaa ingettt, itu muka si mbak nya pucet banget, gue rasanya uda pengen kabur saat itu juga, eh si kampretttt ini malah sempet2nya nyengir dan ngucapin makasih" sahut Kinal melengkapi penjelasan Nabilah, sedangkan Naomi dia memanyunkan bibirnya
"Gak usah manyun2 lu Mi, kita jadi sering spot jantung gara2 itu" giliran Shani bercuap
"Ish, kok gue sih, salahin mereka donk, kenapa kagak sama seperti yang di tivi2, lagian lu juga gak bisa bedain si terong di cabein itu Shan" ambek Naomi
"Dihhh, bukan gue aja yang gak bisa bedain, tuh Kinal ama Nabilah juga ngiranya dia manusia, weeekkkk" Shani menjulurkan lidah ke arah Naomi, dan hanya menatap lirikan tajam dari Naomi.
Ya emapat sahabat ini, mereka memang bisa melihat yang tak terlihat. Namun dengan respon yang berbeda. Shani orang yang paling sensitif diantara mereka berempat, namun dia sedikit penakut. Kalo Kinal dan Nabilah, mereka tipe yang cuek dan gak ambil pusing dengan kehadiran yang tak terlihat. Dan Naomi, dia yang paling unik, karena meskipun bisa melihat hal seperti itu, tapi dia gak bisa membedakan mana manusia mana hantu, jadi dia tampak seperti pemberani, namun jika dia sadar atau ada yang menyadarkan kalo yang di liat itu hantu, Naomi lah yang akan lari terlebih dulu dengan kecepatan penuh.
Naomi Pov
Sekarang kami sudah berada di salah satu mall di kota ini. Gara2 kabur dari hantu alay itu, kita butuh refreshing dengan cuci mata yang bening2. Kalian bertanya siapa hantu alay itu, dan kenapa kami berempat sampai kabur ketakutan dari nya, nanti jika sudah saatnya akan aku ceritakan.
"Haahhh... Akhirnya adem juga" Kinal menyenderkan tubuhnya ke kursi
"Emang dari tadi kagak adem apa?!" ucapan Nabilah di sambut cengiran oleh Kinal. Karena sejak di dalam mobil pun kami sudah merasa dingin gara2 ac nya di gedein sama Kinal.
"Kalian mau pesen apa?" tanya Shani
"Gue kentang goreng ama lemon tea"
"Gue nasgor special ditempat biasa Shan, minum nya es teh aja"
"Lu yakin Nal pesen nasgor? Tadi uda bakso sama mie ayam" aku memastikan pesenan Kinal
"Yakin lah Mi, habis lari2 kayak gitu ngebuat gue laper lagi" jawaban Kinal membuat aku dan 2 sahabatku yang lain nepok jidat secara masal
"Lu apa Bil?"
"Gue ikut lu aja Shan"
Akhirnya Shani dan Nabilah pergi untuk memesan makanan dan minuman kami. Sedangkan aku dan Kinal sibuk memanjakan mata. Jangan kaget, urusan hati tetep Nadse selalu, tapi untuk mata, kita tak boleh membiarkan yang indah2 terlewat begitu saja, mubazir ntar. 😂✌
Selang berapa lama, Shani dan Nabila datang membawa 4 nomer meja yang biasa di berikan oleh outlet2 yang ada di mall ini untuk memudahkan mengantar pesanan.
"Kalian jadi pesan apa?" tanya ku pada keduanya
"Gue pesen pisang coklat, soalnya Shani udah mesen Mie goreng jumbo langganan kita" jelas Nabilah
"Lhaa kok gak bilang sih Shan, kalo pesen mie jumbo, tau gitu kan gue kagak pesen nasgor"
"Yaelah Nal, emang ngefek? Lu juga paling ntar ngecampur nasgor lu sama mie gue" Kinal nyengir menampakan gigi gingsulnya, dan kami pun memutar bola mata malas menanggapi nya.
Sambil menunggu pesanan, kami pun ngobrol dan becanda. Namun tidak dengan Kinal, dia fokus terhadap satu titik. Begitu ku lihat ternyata disana ada segerombolan cewek cantik. Duduk mereka tak jauh dari kami, hanya berjarak 2 meja saja.
"Percuma Nal, yang diliat tuh cewek bukan lu"
"Masa sih? Ngaco lu Shan, jelas2 dia dari tadi merhatiin ke arah sini sambil senyum2, jadi jelas gue lah yang diliat"
"Dia merhatiin Naomi, orang dari tadi dia muji2 Naomi terus, makanya dia senyum2 ke arah sini"
"Serius lu Shan?" Shani menganggukan kepala menanggapi pertanyaan Kinal, dan seketika Kinal lemas.
"Hahaha... Kalah pesona lu Nal" ejek Nabilah yang di hadiah i getokan pada kepalanya oleh Kinal
Oya aku belum cerita ya, tentang kemampuan yang di punya oleh ketiga sahabat aneh ku itu.
Shani, selain bisa melihat hantu, dia juga bisa membaca pikiran orang, dan bisa melihat kejadian lampau, atau yang sudah terjadi.
Kinal, dia juga bisa melihat hantu, paling kuat diantara kami, bisa dibilang tembok pertahanan, dan bisa membaca karakter seseorang hanya dengan sekali liat.
Nabilah, sama seperti lainnya yang juga bisa melihat hantu, dia adalah pemberi energi positif pada kami, ya Nabilah bisa menyalurkan energi saat kami kelelahan, dan dia bisa berlari sangat dengan cepat.
Kan aneh ketiga sahabatku itu. Mereka sudah seperti manusia super di dunia nyata bagiku. Sedangkan aku, membedakan manusia dan hantu saja tak bisa, kecuali si hantu muncul dengan muka rata ato dengan hal ekstrim lainnya.
"Ayo makan" ucapan Kinal membuyarkan lamunan ku. Terlihat di meja sudah tertara rapi. Tanpa pikir lama, kami pun mulai menyantapnya. Di awali dengan mie goreng jumbo nya Shani. Dan jangan tanya soal Kinal, dia sudah ngemix nasgornya dengan mie. Semua fokus menikmati makanan yang ada. Hingga suara terdengar menyapa kami.
"Hai... Kak..." kompak aku dan ketiga sahabatku menoleh ke sumber suara. Dan terlihatlah sesosok sudah duduk di samping Shani dengan cengiran khas yang menampakan gigi gingsulnya.
"Emaaakkkkkkkkkkkkkkkk...."
TBC
Semoga bisa mengerti dengan yang ditulis 😂
Untuk ff ini, masih sama seperti yang ff kemarin, kapan update tak menentu, jika encer bakal lancar, jika buntu bakal tidur beberapa hari 😂😅
Jadi harap maklum yaaa 😁Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Life
FanfictionCinta dan Pengorbanan dari masa lalu, yang hadir dengan keadaan berbeda dalam kehidupan baru. Sebuah kisah penuh luka yang ntah akan berakhir bahagia atau pun sebaliknya.