Keesokan harinya kuliah berjalan seperti biasa. Naomi dan ketiga sahabatnya plus Gre berkumpul dikantin kampus. Mereka asik bercerita kesana kemari. Bercanda tertawa bersama sambil menikmati pisang coklat pesanan mereka. Hingga terjadilah obrolan mengenai kejadian semalam.
"Eh Mi, dapat salam dari Jessie." ucap Kinal yang langsung membuat teman-temannya kaget termasuk Naomi
"Wahhh ada apa ini kok uda salam-salaman?" selidik Nabillah sambil mengangkat alisnya
"Kepo aja lu Bil" ucap Kinal manyun manyun
"Jessie temen lu itu Nal? Yang suka telpon2an kan?" tanya Shani ngeyakinin dan di jawab anggukan kepala oleh Kinal
"Lu napa diem aja kak, dapat salam itu dijawab" giliran Gre ikut berbicara, dan di iyakan oleh semua
"I..i..iyaa..salam" jawab Naomi gugup terbata-bata
"Napa lu mendadak jadi gagap kak?" oceh Gre ngegodain Naomi "Jelasin kak Kinal, kenapa tuh kak Naomi gitu?" lanjutnya makin penasaran
Akhirnya Kinal pun menceritakan kejadian semalam. Dari yang telpon sampai ke sikap Naomi mendadak grogi saat bicara dengan Jessie. Dan sontak itu membuat teman-teman genk nya ketawa. Naomi hanya bisa diem dan cemberut di ledekin oleh genk nya.
"Kok bisa sih Mi, sampai grogi kayak gitu?" ledek Nabillah sambil terus ketawa
"Ledekin aja trus, ntar kalian gue jitak satu persatu baru tau rasa" ancam Naomi berhasil membuat para sahabat nya makin keras ketawanya
Naomi pun mendengus kesal dengan kelakuan keempat sahabat nya. Tak lama setelah itu mereka pun memutuskan untuk pulang, karena sudah tak ada mata kuliah lagi.
Semua pulang kerumah masing-masing, begitu pula Naomi. Dia langsung masuk kamarnya, dan menghempaskan badannya ke kasur besarnya. Tak butuh waktu lama, diapun tertidur.
Naomi Pov
"Hahhhh capek banget lah rasanya" gumamku, padahal baru selesai mandi.
Kalau pas lagi sendiri dan sepi gini, berasa sedih, mendukung banget buat ngegalo. Selama ini sudah terbiasa dengan adanya Nadse, sekarang semua berbeda. Biar tak berlarut dalam kegalauan, aku pun memutuskan untuk telpon Kinal. Sekalian besok nebeng bareng ke kampus.
"Hallo Nal, besok lu ke kampus kan?"
"Iya, napa emang? Mau bareng lu?"
"Hehe iyaa seperti biasa"
"Okelah kalo begitu" Dan aku pun terdiam, bingung mau jawab apa "Nah napa lu diem? Mau ngomong apa lagi?" lanjutnya membuyarkan lamunan ku
"Bosen gue, temenin fon lah, biar kagak galau" terdengar suara ketawa dari Kinal, tapi ada dua suara, dan aku seperti kenal dengan suara itu. Buru2 ku liat hape, dan benar saja, lagi2 aku telpon disaat Kinal telpon dengan orang lain.
"Lu lagi fon ama sapa Nal?" tanyaku memastikan
"Jessie...hahahahha" dan Kinal pun tertawa keras
"Mampus gue" gumamku pelan dan berharap tak di dengar mereka
"Malem Naomi, apanya yang mampus?" kali ini suara Jessie yang terdengar, dan aku hanya bisa meruntuki diri sendiri, karena dia mendengar gumamanku
"Mi...oiii...lu masih napas kan?" teriakan Kinal membuyarkan khayalanku
"Kampretttt si Kinal" batinku kesel dengan ulah Kinal
"Eh...iya..anu..eh..malem...iyaa Jessie" ucapku gugup, dan lagi2 terdengar suara cekikikan si Kinal di barengi oleh Jessie
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Life
FanfictionCinta dan Pengorbanan dari masa lalu, yang hadir dengan keadaan berbeda dalam kehidupan baru. Sebuah kisah penuh luka yang ntah akan berakhir bahagia atau pun sebaliknya.