Bagian 1

1.5K 105 44
                                    

Naomi Pov

Aku Shinta Naomi, mahasiswi semester 7 jurusan Manajemen. Di semester yang mendekati akhir ini aktifitas kampus hanya mengerjakan skripsi dan dua mata kuliah saja. Meskipun kata temen2, aku adalah orang yang abstrak dan ambigu, percayalah IPK ku selalu di atas rata2 dan beasiswa tak pernah absen ku dapatkan.

Selain kuliah, aku juga memiliki kerja sampingan, dengan jualan online dan menjadi penulis di salah satu blog puisi. Dan itu ku lakukan di malam hari, antara jam 01.00 - 06.00. Kalian pasti bertanya kenapa harus jam di mana waktunya orang tidur. Alasannya simple, karena kuota malam lebih murah dan internet lebih lancar dari biasa nya. Jadi selain posting jualan, aku juga bisa nonton anime di youtube.

Oya, disini aku juga akan memperkenalkan sahabat baik ku. Mereka adalah Kinal, Shani dan Nabillah. Dan ada hal yang harus kalian ketahui tentang ketiga nya.

Kinal, dia bisa dibilang cewek perkasa. Bibir nya sexy dengan gigi gingsul di dalamnya. Dia manusia aneh pertama yang ku kenal. Gimana tak ku bilang aneh, dengan body sexy tampilan menggoda tapi jika jalan ngangkang. Dan dia selalu bilang kalo dirinya adalah seorang panglima perang.

Lanjut ke Shani, cewek cantik dan adem. Wajah nya selalu terlihat tenang, lebih tepat nya datar tanpa ekspresi. Kulitnya putih pucat, tak jauh beda sebenarnya dengan kulitku, meskipun masih putih aku. Tapi dia termasuk manusia aneh yang ku temui. Di balik sikapnya yang seperti itu, kalian tak pernah tau jika Shani adalah orang yang suka ngomel dan drama banget. Dan lagi, dia selalu bilang kalo aku kakak iparnya. Boro2 kakak ipar, nikah aja belum, lagi pula Shani juga anak pertama.

Terakhir, si biang rusuh, Nabilah. Tak jauh beda dengan yang lain, secara fisik body oke. Tapi untuk mental dan kecerdasan dia sangat melebihi rata2, bahkan di atasnya rata2 di atasnya lagi. Sangking di atasnya, sampe aku dan kedua sahabat ku yang lain susah menjangkau pola pikirnya. Contoh simple nya, jika kita minum dengan gelas, berbeda dengannya yang akan langsung minum dari galon. Dia manusia aneh ketiga yang ku temui.

Dan sekarang, giliran pacarku yang akan ku cerita kan. Namanya Nadse. Dia seorang gadis cantik yang sudah bekerja. Ya umur dia lebih tua dari ku 2 tahun. Uhm kalian pasti bertanya, kok cewek. Itu karena aku penyuka yang cantik2. Dan ketiga sahabatku tau akan hal itu.

Aku dan Nadse, sudah pacaran selama 8 bulan. Namun sudah 3 bulan ini kami LDR. Nadse di tugaskan ke luar pulau. Itu sungguh membuatku sangat rindu padanya, karena sejak itu kami belum pernah bertemu lagi. Ya meskipun tiap malam dia selalu menelpon ku, tapi kalian tau kan gimana rasa nya jika tiap hari bersama tiba2 harus berpisah. Tapi aku sekarang sudah mulai strong kok.

"Woiiii Naomi" sebuah teriakan tepat di kuping sangat mengagetkanku, langsung ku tutup kedua kuping ku, dan melihat siapa pelakunya. Dan benar, kang toak sudah nyengir memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Untung kuping gue gak lepas kampretttt" bukannya minta maaf dia malah makin ketawa kenceng, di ikuti si paus Kinal, sedangkan Shani, dia tetep dengan wajah ademnya.

"Habisnya lu dipanggil dari tadi kagak nyaut, malah senyum2 sendiri kagak jelas" oceh Nabilah di setujui oleh Kinal, ntah kenapa dua orang bergigi gingsul itu selalu kompak seperti orang kembar saat jahilnya keluar.

"Kalian udah selesai kuliah?" tanyaku, mereka memutar bola mata malas dengan kompak merespon tanya ku

"Nah kenapa nih para bocah?"

"Mi, lu kesambet dimana hah?" pertanyaan Kinal membuatku memanyunkan bibir ku

"Gue kan tanya bener Nal" sekarang ketiga menepok jidat secara bersamaan

"Astaga, gini amat dah gue punya temen" Oceh Kinal dengan menghembuskan napas lelah

"Kalian kenapa sih? Salah gue apa coba?"

"Napas aja lu uda salah Mi" adem Shani menatapku tajam, di ikuti Kinal dan Nabilah

"Jangan gitu, ngeri" aku bergidik ngeri menatap ketiga nya yang seakan ingin menelan ku bulat2

"Kita kan sekelas Mi" kali ini Shani menghembuskan napas kasar di akhir kalimatnya

"Astaga, sorry gue suka lupa" cengir ku sambil menepok jidat, serempak mereka membuang muka

Ya itulah satu kekurangan ku, kadang suka lupa mendadak akan sesuatu, bahkan terhadap hal yang tiap hari ku lakukan. Untung nya, ketiga sahabat ku, hafal dengan kebiasaan burukku itu. Mungkin aku butuh refreshing.

"Ke kantin yuk, laper gue" ajak Kinal, diantara kami dia yang paling doyan makan, makanya kami memanggil nya paus, karena badannya yang gede. Kami pun menyetujui ajakannya.

Sesampainya di kantin, seperti biasa, aku memesan nasgor dan es jeruk nipis, Nabilah dan Shani memilih somay dan jus mangga, sedangkan Kinal, dia sudah membawa semangkok bakso dan mie ayam, lengkap dengan jus alpukat nya. Kami sudah hafal dengan kelakuannya.

"Eh Mi gimana hubungan lu sama Nadse?" Nabilah memulai pembicaraan

"Masih baik, semalam kami telponan sampai mau subuh"

"Ouh, udah gak galau lagi lu sekarang?" Kinal pun ikut bertanya

"Hehe uda nggak donk, dia sibuk sama kerjaannya, ada proyek baru, dia ditugaskan untuk mengurus nya" mereka mengangguk dengan penjelasan ku

Ya beberapa hari kemarin memang Nadse sangat sulit dihubungi, dia gak ada kabat selama 4 hari. Aku sangat khawatir padanya, karena dia tak pernah seperti itu sebelumnya. Biasanya dia akan ngasih tau terlebih dahulu jika tak bisa menghubungi ku. Aku selalu percaya padanya, karena sangat menyayangi nya. Meskipun ketiga sahabatku selalu menaruh curiga atas sikap Nadse yang akhir2 ini sering menghilang tanpa kabar.

"Lu sendiri gimana Nal dengan para gebetan lu?" sekarang giliranku yang bertanya pada Kinal

"Hhmmm, masih belum ada yang cocok Mi, tapi ada 1 yang mulai deket, nama nya Jessi" Jawab Kinal lalu memasukan pentol bakso ke mulut nya. Oya Kinal sama seperti ku, penyuka yang cantik2. Kalo Shani, dia penyuka Oppa2 ganteng, terakhir pacarnya ganteng banget, tapi sayang mereka sudah putus, katanya sang pacar tak kuat dengan sikap adem nya si Shani. Hhmmm kalo Nabilah, sampai saat ini belum pernah dia bercerita soal pujaan hati.

"Ouh, Jessi yang lu ceritain waktu itu?" Kinal pun mengangguk kan kepala menjawab pertanyaan Nabilah

"Cantik kan dia" oceh Kinal

"Lumayan, masih cantik Nadse gue" bangga ku, sedang yang lain sudah memutar bola mata malas

"Btw, napa lu diem bae Shan?" Aku dan Kinal setuju dengan pertanyaan Nabilah pada Shani

"Gpp, cuma perasaan gue kagak enak dari tadi" kami semua terdiam, menatap Shani yang kini sedang memasang wajah seriusnya. Jika sudah seperti ini, berarti dia sedang tak main2.

"Shan, jangan mulai deh" ucap ku yang mulai tak nyaman dengan suasana seperti ini

"Iye jangan sekarang, mie ayam gue masih tinggal setengah ini" oceh Kinal yang mempercepat makan mie ayam nya, sedangkan bakso, sudah habis dalam waktu kurang dari 5 menit.

"Shan, gue selama ini selalu gak masalah ya, tapi pliisss kali ini jangan sekarang, capek gue" Nabilah pun ikut memberikan penolakan atas apa yang terjadi pada Shani.

"Ta... Tapi... Dia udah disini..." dengan serempak aku dan dua sahabatku yang lain mengikut arah mata Shani tertuju.

"Aaarrgghhhhhhh......."







































TBC

Hay hay gimana gimana 😂

Segitu dulu yaaa 😅

Happy reading

Past LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang