Lima

2 1 0
                                    

Manager Han berlari-lari keluar dari ruangannya sesaat setelah ia melihat tabletnya.

Ia berlari menuju lift lalu berdecak.

Sial!

Liftnya penuh.

Ia tak punya kesempatan untuk berpikir,tubuhnya otomatis bergerak kearah tangga dan berlari sekuat tenaga menuruni anak tangga demi anak tangga gedung itu.

Paru-parunya terasa hampir meledak,namun ia tak memperdulikannya.Karena menurutnya,hal ini lebih penting dari hidupnya sendiri.

Ia membuka pintu tangga darurat dengan satu sentakan cepat,matanya menyisir sekitarnya hingga ia melihat punggung seseorang yang ia kenal.

"Do-Hyun ssi."Panggilnya sambil berlari menghampirinya."Kau tahu dimana direktur sekarang?"Sambungnya panik,ia berusaha mengatur napasnya yang tersenggal.

Laki-laki berpostur jangkung itu mengerjap beberapa kali lalu melirik jam tangannya."Mungkin sebentar lagi direktur dat...Ah!"Ucapannya terpotong saat ia menyadari orang yang Manager Han cari sedang berjalan memasuki pintu gedung yang ada dibelakang Manager Han."Itu dia."Tunjuknya kearah belakang Manager Han.

Manager Han langsung berbalik,matanya terbuka lebar."Direktur!"Gumamnya kembali berlari meninggalkan Cha Do-Hyun begitu saja.

"DIREKTUR!!!DIREKTUR!!!Gawat!"

Kening Kim Ki-Joon berkerut memandangi laki-laki yang berlari tunggang langgang menghampirinya.

Ada apa hingga sepagi ini ia sudah segaduh ini?

Bola mata Ki-Joon terus mengikuti pergerakan Manager Han hingga kini ia menunduk sembilan puluh derajat untuk mengatur napasnya.

Baru dalam beberapa detik Manager Han bisa kembali tegak dan menyodorkan tablet yang sejak tadi ia genggam.

"Lihatlah ini..Ada rumor yang beredar tentang Cha Hak-Yeon."

Kening Ki-Joon kembali berkerut,rumor?

Tentang Hak-Yeon?

Laki-laki yang bahkan ia tak pernah bicara bisa membuat sebuah rumor?Tangan Ki-Joon bergerak mengambil tablet itu.

Dalam beberapa detik sebuah senyuman tipis hadir."Cha Hak-Yeon menjadi korban bulliying disekolah?Berita macam apa ini?"Sahutnya tetap tenang,namun sanggup membuat napas Manager Han tertahan.

Ia menelan ludahnya saat menatap Ki-Joon membaca berita itu.

Matanya terlihat begitu tajam,seakan ia bisa menusuk apapun yang dilihatnya.

Gawat!

Habislah ia kali ini,apa yang akan menimpanya nanti?

Padahal ia sendiri tak tahu bagaimana berita ini sampai keluar.Tapi Direkturnya pasti akan menimpakan semua kesalahan padanya.

higher than meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang