Part 10

217 25 0
                                    

Key harus menjalani terapi, disamping itu ia diberikan obat penenang untuk mengatasi rasa cemasnya jika kambuh. Namun ia belum bisa sepenuhnya menjalankan terapinya karena saat ini Key harus melaksanakan rangkaian ujian kelulusan yang diadakan oleh sekolahnya
.
Sepulang dari psikiater, Key hanya diam. Namun karena Suho dan Baekhyun sudah siap dengan segala sikap Key, akhirnya mereka berhasil menenangkan Key dan tidak membiarkan Key larut dalam diamnya
.
Sesampainya di rumah, Key langsung menuju kamarnya dan diikuti oleh Baekhyun
.
"Key-ya, besok aku jemput berangkat sekolah, ne?" Ajak Baekhyun kepada Key
"Andwe! Aku tidak mau sekolah"
"Tapi minggu depan kita ujian Key"
"Andwe, aku tidak mau!!!"
.
Key bersikeras tidak mau sekolah. Terpaksa Suho memperbolehkan Key untuk tidak sekolah namun Suho tetap harus bekerjasama dengan pihak sekolah pekara "penyakit" dongsaeng nya ini dan bagaimana cara agar Key masih tetap bisa mengikuti rangkaian ujiannya
.
Selama 3 hari Key tidak masuk sekolah karena ia bilang ia takut tidak bisa melaksanakan ujian dengan baik, ia takut mengecewakan Suho, ia takut ia malah merepotkan Baekhyun
.
Namun karena Suho terus berusaha agar Key mau sekolah akhirnya hari ini Key terpaksa sekolah karena ia akan ujian. Baekhyun akan menemaninya sepanjang hari selama ujian berlangsung. Kali ini Baekhyun menjemput Key yang masih di dalam kamar
.
"Annyeong tuan putri! Hehehe..." Baekhyun membuka pintu kamar Key dan memekikkan suara cemprengnya yang memenuhi sudut ruangan
"..." Key hanya menoleh sedikit, tidak bersemangat sama sekali bahkan tidak memperdulikan Baekhyun yang bertingkah gila saat mendekatinya di tempat tidur
"Yuk, kita berangkat" Baekhyun yang mendudukkan dirinya di sebelah Key masih memandangi Key dengan senyum merekah
.
Key hanya memandang mata Baekhyun dengan pandangan penuh kekhawatiran dan ketakutan
.
"Tidak usah cemas, ada aku. Kaja" Baekhyun menggenggam tangan Key dan mengajakanya berdiri
.
Key pun menuruti Baekhyun, ia berjalan keluar dari kamarnya. Sesampainya di pintu rumahnya, tubuh Key semakin gemetar seakan merasa semakin cemas dan takut. Baekhyun pun dengan sigap merangkul pundaknya dan menenangkannya
.
"Tananglah, semua akan baik-baik saja"
.
Tapi anehnya, rasa cemas Key tidak berkurang. Setiap Baekhyun berkata "tenang, semua baik-baik saja, gwenchana", Key merasa semakin cemas dan gemetar. Tiba-tiba Baekhyun teringat dengan nasehat dari Xiumin untuk tidak sering mengucapkan kata-kata itu
.
Baekhyun masih seperti sebelumnya. Mungkin ia hanya berpura-pura tidak terjadi apa-apa pada Key. Ia masih saja ceria dan berceloteh tentang ini dan itu. Walau hanya dibalas sunggingan senyum tipis dari Key, namun ia tidak menyerah. Ia menganggap Key sama seperti yeoja yang lainnya, ia hanya sakit dan akan segera sembuh. Key butuh teman, Key butuh orang yang mengerti akan dirinya, dan Baekhyun berusaha menjadi semangat Key untuk sembuh
.
Selama proses ujian, Key terlihat berusaha menguasai dirinya. Menenangkan rasa cemasnya sendiri walau beberapa kali ia terlihat berkeringat dan gemetar, namun 2 mata pelajaran yang diujikan hari itu berhasil ia lewati
.
"Hey, tuan putri. Lihat, kau bisa. Ujian hari ini berhasil kau lewati dengan sukses kan?" Ujar Baekhyun yang menghampiri Key di bangkunya
"Tapi... besok masih ada 3 hari lagi. Dan bagaimana dengan nilaiku?"
"Tidak usah dipikirkan, pasti nilaimu bagus"
.
"Hey, kenapa diam?" Tanya Baekhyun sambil merendahkan tubuhnya mengintip wajah Key di balik rambut panjangnya karena Key menunduk
"Eoh, ani. Hehehe..."
"Kudengar kau bisa bermain piano ya?"
"Siapa bilang?" Seketika Key mengangkat kepalanya dan matanya membulat karena terkejut
"Suho hyung. Hehehe..."
"Tidak, oppa bohong"
"Oh ayolah, aku punya piano di rumah. Bisakah kau memainkan satu lagu untukku?"
.
"Andwe, aku tidak bisa"
"Tidak ada penolakan. Kau kan akan pulang bersamaku, jadi harus ikut aku. Hahaha..."
"Nanti oppa..."
"Aku sudah bilang ke Suho hyung, dan boleh. Jadi kau tidak bisa menolak"
"MWO?"
"Hahaha..." Baekhyun menarik tangan Key dan berlari menuju mobilnya
.
Sesampainya di rumah Baekhyun, Key disambut oleh Hyejin, nuna Baekhyun yang baru pulang dari London
.
"Eoh, Key? Wah kau datang kemari? Uuh uri Baekhyunie sudah besar sekarang, sudah bisa membawa yeoja ke rumah. Hahaha..." Canda Hyejin dari ruang tamunya ketika melihat Baekhyun mengajak Key memasuki rumahnya
"Aish, nuna! Jaga mulutmu dengan baik agar tidak asal bicara seperti itu. Aish" Kesal Baekhyun
.
"Hahaha... Annyeong, kau masih ingat aku kan? Aku Hyejin, nunanya Baekhyun" Hyejin menghampiri Key dan mengangkat tangannya mengajak Key bersalaman
"A-annyeong eonni. Key imnida" Jawab Key masih kaku
"Astaga, aku sudah bilang kan, santai saja. Oh iya, ada apa kemari?"
"Aku..."
"Key akan menunjukkan keahliannya bermain piano nuna!" Baekhyun memotong kalimat Key
"Daebak! Aku mau lihat juga Key. Pianonya disana. Baekhyun-ah, antar dia. Akan kubuatkan minuman"
"Tapi... Baekhyun-ah, aku lama tidak memainkan piano" Ucap Key sambil masih "diseret" oleh Baekhyun menuju pianonya
"Makanya kuberikan kesempatan untuk memainkan piano lagi. Arraseo? Hehehe... Ini mainkan satu lagu untukku" Baekhyun mendudukkan Key di kursi pianonya
.
Key membuka penutup piano itu dan mulai memencet 1 tuts putih itu namun ia tidak segera memainkan sebuah lagupun
.
"Kau bisa memainkan lagu berjudul For Life dari EXO?" Ucap Baekhyun memecah keheningan
"Emmm... akan kucoba, dimulai dari chord apa?"
"Mulailah dari chord D"
.
Key memainkan intro lagu berjudul For Life seperti keinginan Baekhyun. Jari-jari lentiknya tampak sedikit gemetar namun tidak mengganggu alunan indah yang ia mainkan. Saat masuk ke bagian verse 1 lagu itu, tiba-tiba Baekhyun mengalunkan suaranya menyanyikan lagu itu seiring dengan permainan piano Key
.
"Cheonsaui eolgullo, naegero watdeon mistery neoran ongi... Ne gyeote meomulmyeo, neol saranghal geu han saram narani..."
.
Seperti itulah Baekhyun memulai lantunannya dan membuat senyum tipis terlukis dari bibir Key. Di sisi lain, Key yang masih fokus memainkan pianonya tidak mengetahui bahwa Baekhyun masih saja memiringkan kepalanya memandang ke arah Key. Bernyanyi dengan suara lembutnya sambil mengembangkan senyum manis dari bibir tipisnya
.
Hyejin yang hendak mengantarkan minuman untuk mereka berdua akhirnya mengurungkan niatnya dan merekam kegiatan Key dan Baekhyun dengan ponselnya. Hyejin sudah tahu jika dongsaengnya sangat hebat dalam bernyanyi namun ia juga kagum dengan Key yang mampu mengimbangi Baekhyun dan mengiringinya dengan sangat indah
.
Prok Prok Prok
"Daebak! Kece, keren, awesome. You're so amazing guys. It's unbelievable. Baekhyun-ah, kemampuan bernyanyimu meningkat pesat dari terakhir kali nuna mendengar suaramu. Dan Key, oh my Godness, you're so talented. Kalian cocok sekali sebagai pasangan kekasih. Waaah..." Celoteh Hyejin excited
.
"Khamsahamnida eonni. Aku tidak sehebat itu. Dan aku baru tau kalau suara Baekhyun seindah itu" Pandangan Key tertuju pada Baekhyun yang masih tersipu dan menunduk karena ia malu dipuji oleh Key
.
"Aigo, kau jangan sok polos Baekhyun-ah. Dan omo, mengapa pipimu merah? Sebegitu tersipunya kah kau akibat pujian dari Key?"
"Aish, nuna pergilah! Kau menghancurkan momen romantisku. Hus hus... pergi sana. Mana minuman kami?" Baekhyun mendorong tubuh nunanya
"Ada di meja. Hahaha... Arraseo, nuna pergi. Annyeong Key"
"Ne, annyeong eonni"
.
"Huft, akhirnya pergi juga nenek lampir itu" Keluh Baekhyun sambil memutar badannya kembali menghadap piano
"Kau juga seperti itu Baekhyun-ah, hihihi..." Ujar Key menyentuh pipi mochi Baekhyun dan memainkannya
"Aniya, aku tidak separah itu. Nunaku yeoja, dan aku namja, pasti dia lebih cerewet dong"
"Tapi kenyataannya kalian sama. Hihihi..."
"Aish, tahu begini kau tidak kuajak ke rumahku Key-ya" Kesal Baekhyun sambil memencet beberapa tuts pianonya
.
Suasana kembali sunyi dan Baekhyun pun menarikan jemari lentiknya di atas rangkaian tuts hitam dan putih piano. Ia memainkan salah satu lagu klasik yang sangat menenangkan jiwa untuk siapapun yang mendengarnya. Key memejamkan matanya dan tanpa terasa senyumnya mengembang begitu manis. Baekhyun yang sedikit menoleh ke arah Key pun turut tersenyum
.
Key merebahkan kepalanya di pundak Baekhyun yang masih asyik memainkan pianonya. Rasa nyaman menguasai hati dan pikiran dua insan itu. Sampai Baekhyun selesai memainkan pianonya, Key tidak kunjung mengangkat kepalanya
.
"Key?" Baekhyun mencoba memanggil kekasihnya dengan suara lembutnya. Jauh dari kebiasaannya yang sering berteriak membuat telinga sakit
.
"Hey, apa kau tertidur?" Baekhyun sedikit merubah posisi tubuhnya dan berusaha mengangkat kepala Key
.
Benar saja, ternyata Key tertidur. Wajahnya tampak polos dan imut secara alami. Key terlihat tenang, tidak seperti kesehariannya yang selalu cemas dan gemetar. Baekhyun pun membiarkan Key tidur di pundaknya tanpa mengganggunya walau pundaknya terasa sedikit sakit
.
"Omo, apa Key tertidur? Tidurkan di kamarku saja" Ucap Hyejin yang hendak menuju dapur
"Aniya, biarkan saja. Sebentar lagi akan kuantar dia pulang"
"Tapi dia tertidur, pasti dia lelah. Biarkan dia istirahat dulu Baekhyun"
"Aku berjanji pada oppanya akan mengantarnya pulang sebelum gelap. Dan aku harus menepati janjiku nuna"
"Arasseo, sini kubantu membawanya ke mobilmu"
.
Hyejin membawakan kunci mobil Baekhyun dan membukakan pintu untuk Baekhyun dan Key. Sedangkan Baekhyun menggendong Key ala bridal style ke mobilnya
.
Baekhyun mengantar Key pulang namun sepanjang perjalanan Key masih terlelap dan tampak asyik dengan mimpinya. Sepertinya Key benar-benar merasa rilex karena mendengar lagu klasik dari permainan piano Baekhyun
.
.
.
TBC

My Girl With Anxiety Disorder (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang