Part 18 (END)

333 29 4
                                    

Satu bulan kemudian, Key dan Baekhyun mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Mereka masih tetap dengan rencana awal yaitu mendaftar ke jurusan Kimia di universitas yang sama. Kelas tempat mereka melakukan tes berbeda. Key berada di lantai 1, sedangkan Baekhyun di lantai 2
.
"Semoga sukses Baekhyun-ah" Ucap Key dengan genggaman tangan yang tidak lepas sedikitpun dari tangan Baekhyun
"Semoga sukses juga untukmu. Kalau kau keluar lebih dulu tunggu aku ne"
"Pasti kau yang keluar lebih dulu. Hihihi..."
"Aniya, aish, mengapa kau santai sekali Key? Aku sangat tegang saat ini" Baekhyun beberapa kali memandangi kelasnya di lantai 2 dari bawah
"Gwenchana, semua akan baik-baik saja" Ucap Key penuh ketenangan dengan senyum manisnya
.
Baekhyun hanya memiringkan kepalanya dan tersenyum dengan bibir tipisnya mengagumi keindahan aura dan wajah kekasihnya yang saat ini jauh lebih bersinar dari sebelumnya
.
"Gomawo Key" Ucap Baekhyun sembari memeluk tubuh Key
.
"Ah jankamman, obatmu..." Baekhyun mengambil kotak obat Key dari sakunya namun langsung dicegah oleh Key
"Aku sudah membawanya, dan aku yakin aku tidak membutuhkannya"
"You are the best Key. Andai aku jadi kau mungkin aku tidak akan sekuat itu"
"Kau sumber kekuatanku, dan izinkan aku menjadi sumber kekuatanmu juga. Arraseo?"
"Hm... yasudah, aku pergi ke kelas ne, aku tidak mau terlambat. Hehehe... Annyeong" Ucap Baekhyun sambil mengusap ujung kepala Key lalu melambaikan tangannya
"Annyeong"
.
.
Key dan Baekhyun melakukan tes 2 hari berturut-turut. Seperti janji Baekhyun sebelumnya, ia akan selalu mendampingi Key kapanpun Key membutuhkannya. Baekhyun selalu mencegah rasa cemas Key muncul kembali karena saat ini Key sudah seperti orang-orang pada umumnya. Tidak lagi seperti dulu yang selalu menunduk dan mencemaskan segala hal secara tidak jelas
.
Key dan Baekhyun memutuskan melihat website pengumuman penerimaan perguruan tinggi itu bersama
"Key-ya, apapun yang terjadi, kita sudah berusaha. Jangan menyalahkan dirimu sendiri ataupun orang lain, kalau ada salah satu diantara kita yang gagal..."
"Cepat buka websitenya, aku sudah tidak sabar. Jangan banyak omong Baekhyun-ah" Seketika Key memotong kalimat Baekhyun
.
Baekhyun pun hanya tersenyum dan mengetikkan nomor pendaftaran Key
.
"DAEBAK! KAU LOLOS KEY! WOOO NILAIMU NYARIS SEMPURNA. SELAMAT KEEEEY!" Baekhyun histeris dan langsung memeluk tubuh Key namun Key tidak sesemangat itu karena ia belum melihat hasil tes milik Baekhyun
"Aduh jangan peluk dulu. Lihat hasilmu dulu Baekhyun!" Kesal Key
"Hehehe... oke"
.
Baekhyun pun mengetik nomor pendaftarannya dan ternyata ia juga lolos. Namun nilai Baekhyun masih berada di bawah nilai Key
.
"Lihat, aku masih lebih baik darimu Baekhyun. Hahaha..." Canda Key
"Aish, mengapa aku tidak bisa mengalahkanmu ya? Ah sudahlah, yang penting kita lolos. Dan kita sudah jadi anak kuliahan Key. Kyaaaa"
.
.
Beberapa saat berlalu, kini mereka memasuki masa ospek. Mereka mendapatkan cukup banyak tugas. Namun mereka mencoba menyelesaikannya bersama. Tidak ada yang tidak mungkin jika semua dilakukan dengan sepenuh hati dan semaksimal mungkin
.
"Bagaimana persiapanmu untuk presentasi poster hari ini?" Tanya Baekhyun dari balik kemudinya
"Huft, entahlah. Aku sudah memahami materinya tapi aku masih sedikit gugup"
"Kalau kau saja gugup bagaimana denganku? Hihihi..."
.
Ospek mereka tidak terlalu banyak menggunakan peralatan yang aneh-aneh atau tugas yang tidak masuk akal. Namun kegiatan ospek mereka didominasi dengan tugas-tugas ilmiah dan review jurnal
.
Key maju lebih dulu dari Baekhyun untuk presentasi poster. Ia tampak gugup sehingga Baekhyun menenangkannya dengan menggenggam tangannya
.
"Tenang, tarik nafas, hanya lihat aku, jangan lihat yang lain"
"Hm, gomawo" Key tersenyum sedikit lega karena ia selalu mendapat kekuatan setiap Baekhyun menggenggam tangannya
.
Saat Key menjelaskan isi poster ilmiahnya, Key hanya melihat ke arah Baekhyun pada 3 menit awal. Namun sejak menit ke 4 sampai selesai yaitu menit ke 10, pandangan mata Key mulai meluas ke penjuru kelas layaknya seorang pemateri seminar
.
Riuh tepuk tangan mengisi ruangan karena materi yang disampaikann Key sangat jelas dan lugas. Baekhyun tampak bangga dan berteriak paling kencang menyoraki Key
.
Saat giliran Baekhyun, 5 menit pertama semua baik-baik saja. Namun setelah itu Baekhyun sedikit kebingungan dengan materinya
"Akibat reaksi ini... eoh, ani, maksud saya... yang menyebabkan reaksi ini... emm... dipengaruhi oleh..." Baekhyun masih tergagap mengingat materinya
.
Dari kejauhan Key terlihat sedikit mengangkat kepalan tangannya menyemangati Baekhyun dan berbisik tanpa suara
"Fighting, gwenchana. Tarik nafas, lihat lagi postermu perlahan"
.
Baekhyun pun menurutinya dan menoleh kembali ke posternya yang terpampang pada layar presentasi. Akhirnya Baekhyun dapat melanjutkan presentasi walau tidak seperti persiapannya sebelumnya
.
"Aish, bagaimana aku bisa lupa? Pasti karena aku tidak pernah membicarakan hal ilmiah didepan 150 mahasiswa seperti ini"
"Hihihi... Kau lucu sekali kalau sedang gugup. Hahaha..." Key tidak dapat menahan tawanya karena merasa lucu dengan raut wajah Baekhyun. Alhasil semua mata tertuju pada sepasang kekasih ini karena suara tawa Key yang cukup keras. Wajah mereka merah karena malu dipandang oleh seisi kelas
.
Mereka saling belajar menejemen emosi masing-masing. Mereka belajar menguasai diri masing-masing. Setiap orang tidaklah sama. Mungkin hal yang dianggap wajar bagi seseorang, tidak berlaku bagi orang lain. Hal yang dianggap menjadi cara terbaik, belum tentu menjadi baik bagi orang lain. Maka berhati-hatilah dalam berkata dan berbuat karena kita tidak tahu isi hati dan pikiran seseorang
.
.
.
THE END
Maaf kalau kurang memuaskan, gak baper, gak romantis dll. Semoga kalian bisa ambil pesan yang ada di cerita ini. Terima kasih yg sudah mau baca :)

My Girl With Anxiety Disorder (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang