Part 17

209 21 0
                                    

Hyejin mempersilahkan Key masuk. Awalnya Hyejin sempat membenci Key karena mengira Key selingkuh dengan Xiumin. Namun Baekhyun menjelaskan kepada nunanya itu bahwa Key tidak sedang dalam kondisi emosi yang baik sehingga ia menyuruh Hyejin untuk tidak berprasangka buruk kepada Key
.
Hyejin menyuruh Key langsung menuju kamar Baekhyun karena hari ini Baekhyun demam. Karena kejadian semalam, Baekhyun mengobati lukanya sendiri dan mungkin karena kelelahan ditambah sedikit ada gangguan dalam pikirannya sehingga membuat kesehatannya menurun
.
Key membuka knop pintu kamar Baekhyun perlahan. Ia lihat kekasih yang biasanya cerah ceria itu kini meredup. Baekhyun terbaring lemas di ranjangnya dengan handuk kecil yang menempel di keningnya
.
Key duduk di sebelah ranjang Baekhyun, ia mengganti handuk kecil itu dengan handuk yang baru. Ia juga membenarkan plester di pelipis Baekhyun yang tidak terpasang dengan benar. Sorot matanya masih terlihat kosong memandangi Baekhyun
.
Sepertinya gerakannya membuat Baekhyun terbangun dan perlahan membuka matanya
"K-Key?"
"Eoh, apa kau merasakan sakit karena aku menyentuh lukamu? Mianhe" Panik Key tiba-tiba
"Aniya" Baekhyun menarik tangan Key yang masih berada di kening Baekhyun lalu menciumnya dan tidak lupa senyum manis Baekhyun yang tidak pernah hilang dari bibir tipisnya
.
Baekhyun menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidurnya dengan memejamkan matanya seolah menahan sakit. Walau masih terasa pusing namun ia memaksakan untuk duduk
.
"Jangan duduk dulu Baekhyun-ah, kau masih demam" Ucap Key khawatir dan berusaha mencegah pergerakan Baekhyun namun tak dihiraukan oleh Baekhyun
"Gwenchana, aku hanya ingin memandangi dengan jelas wajah tuan putriku yang lama tak kulihat"
.
Key menunduk. Ia kikuk karena ternyata Baekhyun masih tetap sama seperti sebelumnya. Bahkan dalam keadaan sakit dan 3 bulan tak dihiraukan oleh Key, Baekhyun masih bisa bersikap manis kepada Key
.
"Aku tidak suka kau menunduk. Look up" Lagi-lagi Baekhyun mengangkat dagu Key sehingga wajahnya kembali terlihat
"Mianhe"
"Ne, aku sudah memaafkanmu" Jawab Baekhyun santai namun sebenarnya ia tidak sesantai itu
"Mengapa kau menuruti keinginanku? Kau tahu aku mencintaimu, kau bodoh tidak melawanku Baekhyun!" Pertahanan Key runtuh dan nadanya meninggi
.
Grep
Baekhyun tidak sanggup menjawab pertanyaan Key dan langsung memeluk Key. Baekhyun membiarkan Key menumpahkan air matanya dan menenggelamkan wajah Key dalam pelukannya
.
"Menangislah" Ucap Baekhyun lirih di telinga Key
.
Sekitar 5 menit Key menikmati kenyaman dan kedamaian yang hilang 3 bulan terakhir. Key sudah jatuh terlalu dalam kepada Baekhyun. Tubuh Baekhyun masih terasa panas, namun Key tidak memperdulikannya
.
Key melepaskan pelukannya dan menarik tubuhnya. Ia mengusap air matanya dan masih menunduk
.
"Apa sekarang kau terbiasa mengusap air matamu sendiri tanpa bantuanku?" Goda Baekhyun
"Ani, kemarin malam kau mengusap air mataku"
"Ah ternyata kau pura-pura pingsan ya karena ingin kugendong? Ah taktik mu luar biasa Key, hihihi..."
"Mwo? Jaga mulutmu Baekhyun!" Key mencubit pinggang Baekhyun
"A...ah... appo Key-ya" Baekhyun mem-pout kan bibirnya manja
"Uh uri Baekhyunie sedang manja rupanya" Ucap Key sambil mengusap kening Baekhyun dan tertawa bersama
.
"Sudah makan? Minum obat?" Tanya Key
"Sudah, tadi eomma membuatkan bubur untukku, lalu memberiku obat"
"Andai aku bisa sepertimu Baekhyun. Tidak bermain dengan emosi. Aku tahu perasaanmu sedang campur aduk, kau juga sedang sakit. Tapi kau tidak kekanak-kanakan dengan sok tidak mau makan dan tidak mau minum obat"
"Itu karena aku tidak bisa menahan lapar Key, bukan karena apa-apa. Hahaha..."
"Hh..." Key hanya tersenyum kecut
.
"Apa kabar?" Tanya Baekhyun sambil masih memandangi wajah ayu Key
"Seprti ini saja"
"Kau sudah lebih baik sekarang?"
"Entahlah"
"Aku yakin kau sudah lebih baik sekarang. Buktinya kau bisa menemuiku sekarang. Kau sudah berani, kau berani mengambil keputusan"
"Keputusan bodoh..."
"Itu dulu, sekarang tidak. Sudah jangan sedih lagi"
"Hm, gomawo Baekhyun-ah"
.
Keduanya kini saling tersenyum. Saling menumpahkan kerinduan yang mereka rasakan setelah terpisah oleh keadaan
.
"Luka ini... karena apa?" Key menunjuk luka di wajah Baekhyun
"Oh ini, tadi malam ada pencopet. Mungkin itu preman yang mengganggumu kemarin dan mereka dendam kepadaku. Tapi untung aku sedikit punya ilmu bela diri, hehehe..."
"Kau pandai sekali berbohong Baekhyun-ah"
"Maksudmu?"
"Andai tadi malam aku tidak mengikutimu sampai taman, mungkin aku akan dengan mudah mempercayai kalimatmu barusan"
.
Seketika Baekhyun terbelalak karena terkejut mendengar kalimat Key
"K-kau, tahu?"
"Aku tahu, aku tahu semuanya"
.
.
.
Sejak pertemuan hari itu, kini hubungan Baekhyun dan Key membaik kembali. Saat ini Key mengajak Baekhyun ke kedai ramen favorit mereka. Awalnya Baekhyun merasa aneh karena tumben Key yang mengajaknya lebih dulu
.
"Sekarang apa rencamu Key?" Tanya Baekhyun sambil menunggu pesanan mereka
"Aku ingin fokus pada terapiku 1 bulan ini. Aku tidak ingin les lagi. 3 bulan les kurasa sudah cukup, sekarang aku tinggal memperdalam materi secara mandiri. Bagaimana denganmu?"
"Aku mengambil paket les Key, jadi mau tidak mau aku harus melanjutkan les sampai hari tes tiba"
"Arraseo, kau pasti hebat sekarang"
"Kalau sampai nilaiku lebih tinggi dari nilaimu bagaimana?" Goda Baekhyun yang sebenarnya mengetes apakah rasa cemas dan khawatir Key masih separah dulu atau tidak
"Bagus dong. Itu artinya caraku 3 bulan lalu dengan tidak memperbolehkanmu menemuiku tidak sia-sia"
"Aniya, jangan berkata seperti itu lagi Key-ya" Kini Baekhyun yang sedikit lemas mendengar kalimat Key karena sungguh ia tidak mau kejadi itu terulang lagi
.
"Hihihi... ternyata kau begitu mencintaiku Baekhyun. Memang tidak mudah sih melupakan seorang Key"
"Astaga, bagaimana bisa kau menjadi narsis seperti ini Key-ya"
"Aku banyak belajar dari seorang Byun Baekhyun. Hehehe..."
.
Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa tipis mendengar pernyataan Key. Mereka masih terus bercanda sampai makanan mereka datang
.
Baekhyun yang tidak menyukai timun selalu diberi pokcoy oleh Key dengan alasan agar Baekhyun tidak kekurangan asupan sayur. Kali ini Key hanya memandangi mangkuknya seolah ingin memberikan pakcoy nya kepada Baekhyun namun ia ragu
.
"Aku sudah memesan ekstra pakcoy Key, jadi kau makanlah pakcoy mu sendiri, jangan berikan padaku lagi, arraseo?" Ucap Baekhyun sambil mengintip wajah Key dari bawah karena masih memandangi mangkuk ramennya
"Eoh, n-ne"
.
Suho sudah mengetahui semua dari Key. Suho ingin menegur Xiumin namun Key melarangnya. Ia ingin menyelesaikannya baik-baik. Sejujurnya Xiumin tidak menyadari bahwa niatnya untuk memiliki Key dengan cara menyingkirkan Baekhyun telah diketahui Key dan Suho
.
Hari ini Key meminta Xiumin menemuinya di salah satu café dekat rumahnya
"Aigo, ada apa ini tiba-tiba ingin bertemu denganku. Apa kau merindukanku? Hehehe..." Xiumin yang baru tiba langsung menggoda Key
"Duduklah oppa. Mau pesan apa?"
"Espresso saja"
"Geurae, kupesankan"
.
Key memesan espresso untuk Xiumin dan Ice Americano untuknya
.
"Aku tidak tahu kau menyukai ice Americano. Kau suka kopi?" Tanya Xiumin penasaran
"Ani, ini minuman kesukaan Baekhyun"
.
Seketika Xiumin terdiam karena terkejut. Mengapa tiba-tiba Key membicarakan tentang Baekhyun?
.
"Apa kau merindukan bocah tengik itu? Sudah kubilang jangan mendekati atau mengingatnya lagi Key-ya. Dia bisa menghambat kesembuhanmu"
"Hh... iya, dia bisa menjadi penghambat kesembuhanku karena aku semakin mengkhawatirkannya saat ini"
"Khawatir? Wae?" Tanya Xiumin seolah tidak terjadi apa-apa
"Oppa, aku tidak akan marah. Aku tahu niatmu sebenarnya baik, untuk menolongku. Tapi tolong jangan pukuli Baekhyun seperti itu, bahkan ia tidak melawanmu sedikit pun kan? Dia juga selalu tulus dalam menolongku. Ia bersedia menjauhiku karena aku yang meminta. Tapi ternyata kau memanfaatkan keadaan"
.
Nafas Xiumin terasa tercekat karena ternyat Key mengetahui semuanya
"Apa Baekhyun mengadu kepadamu?" Sorot mata Xiumin kini sedikit marah
"Ani, malam itu aku ada di taman itu juga. Baekhyun pun tidak tahu. Jadi bisa terlihat kan sifat asli kalian masing-masing?" Jawab Key tenang
"Mi-mianhe Key-ya, a-aku tidak bermaksud seperti itu" Jawab Xiumin tergagap
.
"Hentikan semua ini oppa. Aku dan Suho oppa tidak akan marah, asal kau benar-benar berhenti. Kami sangat berterima kasih padamu karena kau sudah membantu kesembuhanku dan memberikan les privat kepadaku"
"Mianhe Key" Xiumin memelas dan menggenggam tangan Key
.
Pesanan mereka pun datang namun Key meminta untuk membungkus ice Americano nya
.
"Aku memaafkanmu. Jangan seperti ini lagi oppa. Ini tidak benar"
"Ne, aku sadar. Aku juga harus meminta maaf kepada Baekhyun" Xiumin mulai menunduk
"Baekhyun sudah memaafkanmu oppa. Minumanku sudah datang, aku akan pergi sekarang. Minumanmu sudah kubayar juga oppa. Annyong"
.
Key meninggalkan Xiumin yang masih terpaku di tempat duduknya. Ternyata di depan café sudah ada Baekhyun yang menunggu di dalam mobil. Key langsung memasuki mobil dan memberikan ice Americano kesukaan Baekhyun
.
"Ottokhe?" Tanya Baekhyun sedikit khawatir
"Gwenchana" Jawab Key singkat dengan melebarkan senyumnya seolah benar-benar tidak terjadi apapun sambil memberikan segelas ice Americano kepada Baekhyun
"Kau hebat Key" Baekhyun pun tersenyum dan menggenggam tangan Key untuk memberinya kekuatan
.
.
.
TBC

My Girl With Anxiety Disorder (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang