Part 16

218 20 1
                                    

Tubuh Key bergetar hebat. Dada kirinya terasa sangat sakit. Nafasnya semakin berat dan air matanya deras mengucur dari matanya
.
"Tolong..." Key berbisik pada dirinya sendiri, entah pada siapa ia memnta tolong karena tangannya sibuk meremas dada kirinya
.
Tiba-tiba tangannya tergerak mengambil ponsel yang ada di saku celananya. Ia menggeser layar sentuhnya dan mencari sebuah kontak untuk ia hubungi dengan keadaan tangan yang masih bergetar hebat
.
Telfon
"Baek-hyun... To-long" Ucap Key masih terbata-bata dan menangis
"Halo? Key? Kau kenapa? Ada apa? Kau dimana?" Baekhyun berteriak panik
"To-long, hiks"
"Kau berada di dekat tempat apa? Dimana? Key tenanglah dulu" Ujar Baekhyun padahal ia sendiri yang panik
"Gang gelap, sebelah gedung kosong bekas gudang baja" Jawab Key sambil menoleh ke kanan dan kiri
"Tunggu aku. Tenanglah"
-----
.
Baekhyun, nama itu lah yang terlintas di pikiran Key saat ini. Ia tidak dapat memikirkan hal yang lain. Mungkin ia lupa bahwa ialah yang meminta Baekhyun untuk tidak menghubunginya
.
"Hiks...apa...aku akan mati?" Rintihnya dengan tubuh yang semakin lemas
"Baekhyun-ah, saranghae" Pandangannya semakin buram dan tidak lama terdengar suara mobil yang melaju kencang
.
Ckiiit
Baekhyun mengerem mobilnya mendadak tepat di depan 2 preman yang sedang mabuk dan hendak memasuki gang tempat persembunyian Key
.
"BERHENTI!" Teriak Baekhyun
.
Bug Bug
Bogem mentah melayang dari kepalan tangan Baekhyun dan mendarat di wajah kedua preman tersebut. Sebenarnya Baekhyun tidak sekuat itu untuk melawan 2 preman dengan tubuh yang lebih besar dari tubuhnya. Namun rasa panik dan khawatirnya terhadap Key saat ini lebih mendominasi
.
Bruk
Baekhyun tersungkur akibat tinjuan salah satu preman itu yang berada tepat di perutnya
.
"Sial!" Baekhyun mengumpat dan menahan sakit di daerah perutnya
Ia belum bisa bangun namun kedua preman itu masih berusaha mendekati Baekhyun. Baekhyun menoleh ke sebelah kanannya dan ia melihat sebongkah balok. Ia ambil balok itu dan menghantamkannya satu per satu kepada kedua preman itu
.
Saat preman-preman itu lengah, ia berlari ke mobilnya. Baekhyun menancap gas dan menakut-nakuti preman itu seolah hendak menabrak mereka. Dan berhasil, kedua preman itu lari. Saat itu juga Baekhyun turun dan mencari Key
.
"KEY! KEY-YA! JAWAB AKU, JEBAL!" Teriak Baekhyun di sela-sela gang sempit itu
.
Belum ada suara yang terdengar oleh Baekhyun padahal ia sangat yakin gang yang ia masuki sekarang adalah tempat Key bersembunyi
.
"Ya Tuhan, selamatkan Key. Apa dia sudah tidak sadarkan diri? Astaga apa aku terlambat? Tolong Key Ya Tuhan" Baekhyun frustasi dan matanya pun kini berkaca-kaca mengingat betapa takutnya Key
.
Pasti rasa takut Key akan berimbas pada jantung dan kesadarannya sehingga Baekhyun masih melanjutkan pencarian walau tidak ada jawaban dari Key
.
"Ba-ek..." Terdengar lirih suara dari yeoja di sudut gang. Baekhyun langsung menghampirinya dan benar saja, Key sudah dalam keadaan setengah sadar
.
"KEY! GWENCHANA? Mianhe aku terlambat"
.
Grep
Baekhyun mendekap tubuh Key sangat erat seolah tidak membiarkannya lepas dan pergi darinya
.
"Gwenchana, kau baik-baik saja. Kau bisa. Ada aku, bertahanlah sebentar ne" Baekhyun berusaha menenangkan Key dan mengusap air mata Key lalu menggendongnya ala bridal style menuju mobilnya
.
Baekhyun mengantar Key pulang dan dalam perjalanan, Key benar-benar sudah tidak sadarkan diri
.
Sesampainya di rumah, Baekhyun kembali menggendong Key sambil berlari
"Baekhyun! Mengapa kau bersama Key? Apa yang terjadi? Kau apakan dongsaengku, hah?" Suho tersulut emosi karena ia mengira Baekhyun memaksa bertemu dengan Key sehingga Key menjadi tertekan dan cemas
.
"Diamlah dulu hyung, biarkan aku masuk!" Baekhyun pun tak kalah emosi
"Kau pasti memaksa bertemu dengan Key kan! Sekarang lihat akibat dari perbuatanmu! Berikan Key padaku dan pulanglah! Jangan pernah bertemu dengan Key lagi!" Suho mengambil alih tubuh Key dan menutup pintu rumahnya
.
"HYUNG! BUKAN BEGITU...! Aish..." Baekhyun mengacak rambutnya kesal dan menendang pintu rumah Key
.
"Key-ya, sadarlah, aku sangat mengkhawatirkanmu. Jelaskan pada oppamu bahwa aku tidak menyakitimu Key" Ucap Baekhyun yang berujung pada Baekhyun yang pulang dengan perasaan kecewa dan sedih
.
Keesokan harinya, Baekhyun hendak memastikan keadaan Key sehingga ia mengunjungi rumah Key pagi itu
.
Saat ia hendak mengetuk pintu rumah Key, dari belakang terdengar suara namja yang tidak asing baginya
"Mau apa kau kesini?" Tanya Xiumin dari belakang Baekhyun
"Hanya ingin menjenguk Key" Jawab Baekhyun dingin tanpa menoleh ke arah Xiumin sedikitpun
"Sebaiknya kau pulang saja, Suho tidak akan suka kau kesini. Suho bilang kau penyebab Key pingsan kemarin. Tidak usah sok perhatian kepada Key lagi"
"Hh... apa hyung bilang tadi?" Baekhyun tertawa kecut dan langsung membalikkan badannya
.
"Kalau tidak tahu apa-apa jangan sok menjadi pahlawan" Tambah Baekhyun
"Mworago? Kau ini ternyata kurang ajar Baekhyun. Kufikir kau benar-benar baik tapi untung saja Key mengambil keputusan yang tepat dengan memutuskanmu"
"Mwo? Kami tidak pernah putus hyung. Asal kau tahu, aku masih sangat mencintai Key dan begitu pula Key. Semalam Key hendak diganggu oleh 2 preman mabuk, dan buktinya Key menelfonku, bukan menelfon hyung. Apa hyung masih percaya diri dengan kalimat hyung tadi? Ah jangan-jangan hyung menyukai Key? Sayang sekali, Key hanya mencintaiku hyung"
"Baekhyun-ah, jangan membuatku marah" Geram Xiumin yang mulai mengepalkan kedua tangannya
.
"Hyung mau apa? Memukulku? Silahkan!"
"HENTIKAN!" Teriak Key dari balik pintu yang ternyata sudah ia buka
"K-Key, mi-mianhe" Baekhyun gugup karena Key mendapatinya sedang membantak Xiumin
"Pulanglah"
"Mwo? Key, aku ingin menemuimu, aku merindukanmu Key. Aku tidak bermaksud membentak Xiumin hyung seperti itu. Aku..."
"Pulanglah Baekhyun!" Bantak Key semakin kencang dengan tubuh yang menegang
"Geurae, kalau itu maumu. Aku akan menunggumu Key. Saat ini kau bukanlah Key ku, tenangkan pikiranmu dan kembalilah padaku kapanpun kau siap" Jawab Baekhyun mencoba tenang
"Lihat Baekhyun, Key memilihku, bukan kau" Bisik Xiumin di telinga Baekhyun sembari berjalan memasuki rumah Key
.
Baekhyun memejamkan matanya dan menarik nafas dalam-dalam meredakan emosinya karena jika ia membiarkan emosinya meledak, bisa-bisa ia malah melukai Xiumin di depat mata kekasihnya sendiri dan ia bisa semakin membenci Baekhyun
.
Baekhyun beranjak menuju mobilnya dan meninggalkan rumah Key. Di dalam rumah Key kini sudah ada Xiumin dengan senyum puas tengah duduk bersama Suho dan Key
.
"Kau sedang sakit, apa kita tunda dulu lesnya?" Tanya Xiumin
"Ani, gwenchana, kita tetap les saja"
"Geurae. Wah Suho, kau memiliki dongsaeng yang luar biasa"
"Hh..." Suho hanya menyunggingkan ujung bibirnya karena sebenarnya ia sudah mengetahui cerita sesungguhnya dari Key tadi pagi, sedangkan ia sudah terlanjur menceritakan dugaannya kepada Xiumin tadi malam
.
"Key-ya, demi kesembuhanmu, lebih baik kau tidak usah mendekati Baekhyun lagi. Dia bukan namja yang baik Key"
"Maksud...oppa?"
"Dia bisa menghambat proses kesembuhanmu karena dia bisa merusak psikologismu"
"Mengapa seperti itu?"
"Memang seperti itu. Yang penting jauhi saja dia, kalau kau butuh apa-apa kau bisa memanggilku, karena Suho sekarang sedang sibuk-sibuknya. Benar kan Suho?"
"Aku masih bisa membagi waktuku untuk dongsaengku Xiumin-ah, jangan terlalu memaksa dirimu" Jawab Suho
"Aniya. Ya sudah kita lanjutkan materi kita ya Key"
.
Seakan Suho tidak tahan melihat Key yang terus saja membohongi perasaannya sendiri, akhirnya Suho memutuskan pergi ke kamarnya meninggalkan Xiumin dan Key
.
Suho bingung mengapa dongsaengnya membohongi perasaannya sendiri karena jelas-jelas di saat genting seperti tadi malam ia malah menelfon Baekhyun. Itu tandanya Key masih sangat mencintai Baekhyun, mempercayai Baekhyun dan selalu memikirkan Baekhyun. Ia pikir tadi Key akan membela Baekhyun namun ternyata Key malah mengusirnya
.
"Nah, Key, keseluruhan materi kurasa sudah kau kuasai. Jadi sesi 1 les kita sudah selesai hari ini. Mulai besok kita lanjut sesi 2 ya"
"Apa perbedaan sesi 1 dan sesi 2 oppa? Mengapa aku tidak tahu tentang sesi 1 dan sesi 2?"
"Sesi 2 itu pendalaman materi dan peluasan jenis soal Key. Aku baru saja mendapatkan ide untuk menggunakan cara itu"
"Ah seperti itu"
"Otte? Kau mau kan?"
"Jangan langsung besok oppa. Aku ingin istirahat dulu"
.
"Arraseo. Oh iya, aku ingin mengajakmu makan malam nanti, apa kau mau?"
"Nanti? Emm... sepertinya aku tidak bisa, aku ada janji dengan temanku"
"Begitu ya? Kalau begitu lain kali?"
"Ne"
"Geurae... Aku masih ingin disini tapi aku harus pergi, ottokhe?" Tanya Xiumin berlagak manja
"Hihihi... Kau ini lucu sekali oppa. Kan masih ada lain waktu"
"Hehehe... iya, oh iya, mana Suho? Aku harus berpamitan"
"Kurasa oppa istirahat, dia sedang tidak enak badan"
"Tumben sekali? Yasudah kalau begitu aku pulang dulu ne"
"Ne oppa. Hati-hati"
.
Key heran, mengapa kini Xiumin jadi sehiperaktif ini dan menjadi lebih cerewet dari sebelumnya
.
Malam harinya Xiumin mengajak Baekhyun untuk bertemu di sebuah taman di kompleks perumahan Baekhyun. Awalnya mereka tidak saling sapa dan tampak aura dingin diantara mereka. Sangat berbeda dengan awal pertemuan mereka dulu
.
Setelah Xiumin membuka suara, mereka berdua tampak saling bersitegang dan meninggikan suaranya. Tanpa diduga sebuah pukulan mendarat di pelipis Baekhyun membuatnya tersungkur. Tidak cukup sampai disitu, Xiumin kembali memukuli wajah Baekhyun yang belum sepenuhnya sempat berdiri. Sekali, dua kali bahkan berkali-kali namun Baekhyun tidak melawan sedikitpun
.
Setelah puas, Xiumin pergi meninggalkan Baekhyun yang masih tersungkur dengan darah yang mengucur dari luka di pelipis dan ujung bibirnya
.
Baekhyun masih belum mengucapkan sepatah katapun. Ia bangkit dan berjalan pulang ke rumahnya. Tentu saja kedatangannya membuat nuna dan kedua orang tuanya panik. Namun Baekhyun berkata ia tidak apa-apa dan langsung menuju kamarnya
.
Keesokan harinya, tiba-tiba Key mendatangi rumah Baekhyun
.
Tok tok tok
"Key? A-ada apa kau kesini?" Tanya Hyejin yang sedikit terkejut
"Apa Baekhyun ada eonni?"
.
.
.
TBC
Tolong dong yang baca hargai author. Klik vote tanda bintang dan komen. Biar saya tahu mana yang harus saya perbaiki dan bisa belajar menulis lebih baik lagi
Terima kasih


My Girl With Anxiety Disorder (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang